Jenis dan Cara Memilih Gendongan Bayi yang Aman untuk Buah Hati

Gendongan Bayi Wrap

© Foto: Freepik.com

Gendongan bayi wrap memiliki bentuk kain panjang yang diikatkan pada tubuh. Gendongan jenis ini dijual dalam beberapa ukuran yang sesuai dgan bentuk tubuh kamu. Caranya mudah saja, yaitu dengan mengikatkan kain dan membentangkannya hingga menutupi bagian depan tubuh.

Jika kain sudah terikat dengan benar, regangkan kain gendongan lalu masukkan anak ke dalamnya. Apabila dipakai dengan benar, gendongan jenis wrap ini tidak akan terlalu membebani bahu dan punggung kamu saat menggendong si kecil. Gendongan bayi wrap juga memungkinkan kamu menggendong anak dalam berbagai posisi, seperti si kecil menghadap ke dada atau menghadap keluar seperti gendongan kanguru.

Banyak orang tua yang merasa kesulitan mendapatkan kain dengan ukuran yang pas untuk menggendong anaknya. Dibutuhkan keterampilan dalam mengikat agar gendongan tetap aman ketika dipakai beraktivitas.

Gendongan Samping

© Foto: Freepik.com

Jenis yang kedua adalah gendongan samping, yang terdiri dari dua jenis. Pertama menggunakan jarik panjang yang disimpul di salah satu sisi bahu kamu. Kedua dengan cara ring sling yang terdiri kain panjang lembut dan tidak elastis dengan dua ring sebagai tempat pengatur ikatan.

Gendongan samping ini tergolong ringan dan mudah disesuaikan hanya dnegan menarik kain saja. Gendongan ini cocok digunakan jika hendak menyusui anak. Tetapi gendongan samping mungkin akan memicu timbulnya rasa tidak nyaman pada punggung jika dipakai dalam waktu lama.

Gendongan SSC dan Mei Tais

© Foto: Walmart.com

Jenis gendongan yang ketiga adalah SSC atau Soft Structured Carrier dan Mei Tais, yang mudah digunakan karena menggabungkan tali pengikat, gesper, dan bantalan yang ukurannya bisa disesuaikan dengan usia anak.

Gendongan bayi SSC dan Mei Tais dapat dipakai di depan maupun di belakang sesuai keinginan. Bahkan kamu juga bisa menggendong bayi dalam posisi duduk karena gendongan ini mampu menopang tubuh bayi.

Akan tetapi gendongan ini kurang cocok untuk bayi yang baru lahir. Selain itu pemakainya juga akan mudah merasa nyeri pada leher dan bahu saat memakai gendongan jenis ini.

Gendongan Hipseat

© Foto: Freepik.com

Jenis yang keempat adalah gendongan hipseat, yang mirip dengan SSC namun memiliki bantalan khusus sebagai tempat duduk bayi. Cara memakainya dengan memasang dudukan pada area pinggang seperti memakai tas pinggang. Lalu gendonglah bayimu dan dudukkan di atas hipseat.

Pastikan posisi bayi nyaman, lalu pasang gendongan supaya dapat menopang keseluruhan tubuh bayi. Jenis ini lumayan nyaman untuk duduk bayi, namun kamu mungkin akan merasa kelelahan di area pinggang dan punggung saat menggendong lama.

Gendongan Bayi Ransel

© Foto: Shutterstock

Jenis kelima adalah gendongan bayi ransel, cocok dipakai saat berjalan-jalan dengan jarak cukup jauh seperti layaknya tas ransel. Gendongan bayi ransel ini memiliki tali tambahan yang diikatkan pada pinggang dan dada kamu.

Gendongan bayi ini hanya cocok digunakan saat bayi sudah bisa mengontrol kepala dan tubuhnya dengan baik. Namun seperti gendongan lainnya, akan memicu rasa nyeri pada punggung. Saat membeli jangan sungkan mencobanya terlebih dahulu supaya pas dan nyaman untuk bayi dan anak kamu.

Cara Memilih Gendongan Bayi yang Aman untuk Anak

© Dream

Usai mengetahui jenis-jenis gendongan bayi, maka langkah selanjutnya adalah cara memilih gendongan bayi yang nyaman untuk anak. Perlu memerhatikan beberapa faktor seperti keamanan dan kenyamanan.

Berat bayi pun perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan gendongan yang pas. Ikuti tips di bawah ini untuk mendapatkan gendongan bayi yang aman dan nyaman untuk anak.

1. Pilih gendongan yang sesuai standar keamanan.
2. Saat membeli, bawa bayi untuk mendapatkan ukuran yang pas.
3. Mintalah petugas toko untuk menunjukkan cara memasang gendongan bayi dengan benar.
4. Gendongan yang nyaman adalah memungkinkan bayi menggerakkan kepala, lengan dan kakinya.
5. Wajah bayi tidak tertutupi gendongan.
6. Pilih gendongan yang mudah dipakai dan dilepas tanpa bantuan orang lain.
7. Pilih gendongan yang mudah dikencangkan dan dikendurkan ikatannya hanya dengan satu tangan.
8. Pilih gendongan dengan tali yang lebar dan empuk untuk mengurangi tekanan.
9. Perhatikan batas berat badan yang mampu ditopang oleh gendongan pilihan. (mut)

Sumber: SehatQ