Kasus Bully di SMA Binus Bikin Miris, Psikiater: Orang Dewasa Bertanggung Jawab!

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 20 Februari 2024 14:12
Kasus Bully di SMA Binus Bikin Miris, Psikiater: Orang Dewasa Bertanggung Jawab!
Menanggapi kasus bully yang viral di SMA Binus, dokter Zulvia Oktanida Syarif, spesialis kejiwaan angkat bicara.

1 dari 12 halaman

Kasus Bully di SMA Binus Bikin Miris, Psikiater: Orang Dewasa Bertanggung Jawab!

Kasus Bully di SMA Binus Bikin Miris, Psikiater: Orang Dewasa Bertanggung Jawab! © Menanggapi kasus bully yang viral di SMA Binus, dokter Zulvia Oktanida Syarif, spesialis kejiwaan angkat bicara. Shutterstock

2 dari 12 halaman

© Menanggapi kasus bully yang viral di SMA Binus, dokter Zulvia Oktanida Syarif, spesialis kejiwaan angkat bicara. Shutterstock

Dream - Perundungan atau bully yang dilakukan sejumlah murid SMA Binus Serpong membuat miris banyak orang. Sebelumnya banyak sekali kasus bully yang berakhir tragis.

3 dari 12 halaman

© Menanggapi kasus bully yang viral di SMA Binus, dokter Zulvia Oktanida Syarif, spesialis kejiwaan angkat bicara. Shutterstock

Seperti pada kasus David Ozora, SMA Pangudi Luhur yang sampai koma karena bully.  Dari keterangan polisi, korban bully memiliki banyak luka memar dan luka bakar karena disundut rokok. 

4 dari 12 halaman

Dari keterangan polisi, korban bully di SMA Binus memiliki banyak luka memar dan luka bakar karena disundut rokok. Saat ini korban tengah dalam perawatan di rumah sakit dan kasus perundungan tengah dalam proses di Kepolisian.

5 dari 12 halaman

© Dokter Vivi Syarif, spesialis kejiwaan IG @dr.vivisyarif

Menanggapi kasus bully yang viral di SMA Binus, dokter Zulvia Oktanida Syarif, spesialis kejiwaan angkat bicara di Instagramnya @dr.vivisyarif. 

6 dari 12 halaman

Ia menekankan sebagai orangtua dan juga psikiater, orang dewasa di sekitar sekolah termasuk guru dan orangtua bertanggung jawab.


" Seluruh orang dewasa di sekitar kejadian dan lingkungan bully itu tumbuh sumbur bertanggung jawab!," kata dr. Vivi, sapaan akrabnya.

7 dari 12 halaman

© Dream

Ia menyoroti perundungan yang ternyata sudah berjalan di 9 angkatan. Menurutnya bullying dianggap biasa dan terus berjalan selama beberapa angkatan karena terjadi pembiaran oleh lingkungan dan orang dewasa di sekitar sekolah.

8 dari 12 halaman

" Sekolah itu kan berarti anak remaja bukan orang dewasa. Jadi orang dewasa bertanggung jawab penuh untuk bisa memantau mengawasi. Bagimana kalau ada korban kayak begini," ujar dr. Vivi.


9 dari 12 halaman

Kondisi Pelaku dan Korban

Kondisi Pelaku dan Korban © Menanggapi kasus bully yang viral di SMA Binus, dokter Zulvia Oktanida Syarif, spesialis kejiwaan angkat bicara. Shutterstock

Dokter Vivi juga menyoroti efek dari perundungan di SMA Binus tersebut pada kesehatan mental anak-anak murid, baik yang menjadi korban maupun pelaku.

10 dari 12 halaman

Keduanya sangat berisiko memiliki masalah mental.


" Baik korban bully maupun pembully itu sama-sama punya masalah ya, masalah dalam kesehatan mental. Lingkungan yang membiarkan bully itu terjadi itu lebih salah lagi," kata dr Vivi.

11 dari 12 halaman

Untuk dampaknya sendiri bagi korban dan pelaku bukan hanya saat ini, tapi juga di masa mendatang. Efek dari kasus bully ini berkepanjangan, bukan hanya luka fisik tapi juga psikologis.


" Bayangkan dampak kesehatan mental pada anak yang mengalami bully tersebut dan gimana juga masa depan para pembully-nya," ungkap dr. Vivi.

12 dari 12 halaman

Beri Komentar