Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Setelah melahirkan, tubuh ibu akan melalui proses pemulihan. Salah satu proses yang harus dilewati sebelum benar-benar pulih adalah masa nifas. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan hingga organ reproduksinya kembali seperti sebelum hamil.
Masa nifas ini berlangsung kira-kira 6-12 minggu. Dikutip dari KlikDokter.com, darah yang keluar di masa nifas merupakan pembersihan terhadap sisa-sisa kehamilan. Pada umumnya, darah keluar sampai jangka waktu 40 hari.
Setelah masa nifas selesai, diperkirakan fungsi organ reproduksi telah normal kembali seperti sebelum hamil. Siklus menstruasi pun sudah dapat terjadi lagi. Haid pada umumnya akan kembali normal dalam kurun 6-8 minggu setelah melahirkan jika tidak menyusui.
Terlepas dari melahirkan secara normal atau operasi caesar, masa nifas yang ditandai dengan adanya perdarahan dan keluarnya cairan dari vagina. Selama masa nifas, tubuh akan mengeluarkan sisa darah dan jaringan yang tersisa dari rahim saat hamil. Pada minggu-minggu pertama, darah yang keluar biasanya akan lebih banyak dan terlihat seperti gumpalan.
Seiring dengan waktu, darah yang keluar akan bercampur dengan cairan vagina yang disebut dengan lochia. Lochia merupakan cairan tubuh yang dapat berwarna jernih, putih susu, hingga merah. Cairan ini akan terus keluar hingga 6 minggu usai melahirkan, lalu berhenti pada beberapa waktu dan berganti dengan perdarahan mulainya haid.
Ada beberapa kondisi terkait masa nifas yang wajib diperhatikan. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika ibu yang sedang nifas mengalami gejala ini:
- Perdarahan hebat yang membuat Anda harus mengganti pembalut setiap jam
- Perdarahan yang disertai dengan nyeri hebat dan mendadak
- Demam tinggi secara mendadak
- Gumpalan darah berukuran besar (lebih besar dari ukuran bola tenis)
- Cairan vagina yang berbau amis
- Nyeri kepala hebat
- Sesak napas
- Nyeri saat berkemih
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream – Bagi para ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami nifas selama sekitar 40 hari. Setelah darah nifas berhenti, ibu baru bisa melakukan hubungan intim. Sayangnya, beberapa ibu malah menghindarinya.
Hubungan intim setelah melahirkan memang sedikit menimbulkan kekhawatiran. Baik bagi ibu yang melahirkan secara normal maupun menajalani operasi caesar. Pasalnya, luka persalinan masih terasa.
Hubungan intim memang bisa memicu munculnya rasa nyeri. Istilah medis untuk nyeri selama hubungan seks yaitu dispareunia. Dispareunia setelah melahirkan merupakan kondisi yang cukup umum.
Enam bulan pasca persalinan, seseorang masih mengalami ketidaknyamanan dengan penetrasi. Dibutuhkan komunikasi dengan pasangan hubungan intim bisa kembali nyaman dilakukan
" Kita tidak harus puas dengan seks pasca melahirkan yang menyakitkan. Dengan pengetahuan, alat, dan konsultasi yang tepat, ibu dapat memiliki seks pasca melahirkan sesuai dengan yang diinginkan," kata Krystyna Holland, DPT, seorang dokter terapi.
Holland menjelaskan ada tiga alasan umum utama yang membuat hubungan intim terasa sakit setelah persalinan. Apa saja?
Hamil berdampak pada kondisi dan fungsi jaringan panggul, termasuk otot-otot dasar. Keluarnya bayi juga memberi tekanan baru pada jaringan otot. Saat melahirkan otot panggul juga mengalami peregangan ekstrem, termasuk saat operasi caesar karena mengalami sayatan lapis demi lapis.
Otot dasar panggul menjadi alasan utama membuat seks yang menyakitkan. Otot tersebut seperti 'tempat tidur gantung' di bagian bawah panggul, serta memiliki berbagai pekerjaan penting. Ketika jaringan termasuk kulit dan otot terganggu, terluka, atau bahkan terpotong, jaringan tersebut butuh waktu untuk pulih. Semasa pemulihan rasa nyeri akan kerap muncul.
Perubahan hormon juga menjadi dampak besar terhadap seks pasca persalinan yang menyakitkan. Setelah melahirkan, estrogen akan turun secara signifikan dan tetap rendah, terutama jika ibu menyusui.
Jaringan vulva dan vagina yang terbuka disebut introitus, sangat sensitif terhadap estrogen. Ketika introitus kekurangan estrogen, jaringan menjadi meradang dan pelumasan vagina dapat berkurang.
Kekeringan dapat memengaruhi kemampuan ibu untuk menikmati hubungan seks. Kondisi ini bisa diatasi, cobalah berkonsultasi dengan dokter.
Salah satu pemicu paling signifikan terhadap seks pasca melahirkan yang menyakitkan yaitu perubahan kebiasaan seksual. Antara pengasuhan anak, peralihan pekerjaan, perubahan tubuh, kepercayaan diri, kurang tidur, dan kondisi psikologis.
Kenikmatan seksual kerap tidak jadi prioritas. Saat berhubungan intim, fokus pikiran ibu tak fokus. Hal ini membuat hubungan seksual jadi tak menyenangkan bahkan menyakitkan. Penting untuk membicarakannya dengan pasangan.
Laporan: Angela Irena Mihardja/ Sumber: Parents