Mainan Anak (Foto: Shutterstock)
Dream - Mainan memang tak bisa dilepaskan dari anak-anak. Saat pergi ke pusat perbelanjaan, mereka pastinya merengek minta mainan kesukaannya.
Tanpa disadari, mainannya sampai bertumpuk sampai berkardu-kardus. Padahal tak semuanya dimainnya, hal ini karena anak-anak mudah sekali bosan.
Paling hanya satu atau dua mainan yang selalu dimainkannya. Mulai sekarang, sebaiknya lebih selektif saat membelikan mainan untuk anak.
Mereka sebenarnya tak membutuhkan mainan yang banyak. Anak-anak justru lebih membutuhkan pengalamam baru yang seru dan memenuhi rasa ingin tahunnya. Lagipula, terlalu banyak mainan juga bisa berdampak buruk baginya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak ternyata menghabiskan banyak waktu hanya dengan 3 mainan saja. Hal ini membuktikan bahwa anak tak perlu memiliki banyak mainan untuk bersenang-senang.
Banyak mainan justru mengurangi rentang perhatian anak dan membuat mereka nggak mengembangkan kemampuan imajinasi. Hal ini bisa mengakibatkan anak sulit berkonsentrasi dan kesusahan menentukan pilihan di masa depan.
Penelitian di Oxford mengungkapkan bahwa memberikan mainan pada anak bisa mengurangi waktu anak bersama dengan orangtua. Menurut penelitian ini, anak menunjukkan lebih banyak perkembangan emosional dan sosial jika mereka sering berinteraksi dengan orang tua mereka.
Psikolog pun setuju dengan pernyataan ini dan menambahkan bahwa membangun hubungan orang tua dan anak yang kuat bisa meningkatkan kecerdasan emosi pada anak. Hal ini sangat menguntungkan untuk kondisi mental dan kemampuan mereka.
Selengkapnya baca di Diadona.id
Dream - Pertumbuhan dan perkembangan otak anak usia 0 hingga 5 tahun begitu pesat. Tak heran kalau di masa usia tersebut disebut dengan golden age. Untuk mendukung perkembangan otaknya dibutuhkan nutrisi yang optimal.
Tentunya dari asupan gizi sehari-sehari yang harus selalu terpenuhi. Tak hanya itu, ada juga hal yang tak kalah penting demi meningkatkan kemampuan otak bayi, yaitu memberikan stimulasi rutin.
Perkembangan otak anak sangat tergantung dari stimulasi yang diberikan orangtuanya. Ada beberapa stimulasi yang bisa dilakukan sendiri di rumah pada si kecil. Yuk simak.
Latihan Otot Mata
Gunakan boneka untuk mendapatkan perhatian si kecil, dengan cara menggerakkannya. Buat mata si kecil mengikuti boneka saat memindahkannya dari kiri ke kanan, atas dan bawah dan dalam bentuk setengah lingkaran. Latihan ini dapat membantu mempertahankan bidang penglihatan bayi yang luas.
Latih Indera Perasa
Latih panca indera si kecil untuk merangsang otak dan memberinya pemahaman bahasa, pastikan konsisten dengan kata-kata yang digunakan sehingga anak bisa mengerti. Jika menyebut sesuatu " panas" , selalu gunakan kata itu, alih-alih ganti kata dengan arti yang sama. Coba gunakan perbandingan, seperti kasar halus, atau panas dingin.
Selengkapnya baca di Diadona.id
Dream - Pernah memperhatikan kondisi kepala bayi sesaat setelah lahir? Sebagian besar bayi yang baru lahir memiliki kondisi kepala yang tidak rata, atau kita kerap menyebutnya peang.
Mengapa demikian? Dilansir dari beberapa sumber, bayi yang baru lahir memiliki tulang tengkorak yang masih sangat lunak dan fleksibel, sehingga dapat berubah bentuk jika ada tekanan dalam jangka waktu yang lama.
Misalnya karena bayi berbaring ke satu sisi dalam waktu yang lama, inilah yang membuat kenapa bagian belakang kepala atau salah satu sisi kepala bayi yang seharunsya bulat menjadi peang atau datar.
Secara umum, kepala bayi peang dibagi menjadi dua jenis, yaitu plagiocephaly dan branchycephaly. Pada plagiocephaly, kepala bayi yang peang pada salah satu sisi, sehingga kepala terlihat asimetris.
Kondisi ini bisa membuat posisi kedua telinga terlihat tidak sejajar dan kepala nampak tidak rata kalau dilihat dari atas.
Sedangkan, branchycephaly adalah kepala bayi yang peang pada bagian belakang. Kondisi ini membuat kepala bayi nampak melebar. Kepala bayi menjadi peang bisa dikarenakan oleh beberapa faktor.
Apa saja? Baca penjelasan selengkapnya di Diadona.id
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib