Ilustrasi
Dream – Menjaga kesehatan anak sangat penting, terutama di situasi pendemi Covid-19 seperti sekarang. Salah satu caranya dengan memberikan asupan vitamin dan mineral yang cukup pada anak.
Bisa melalui makanan kaya gizi sehari-hari atau dengan memberi suplemen vitamin tambahan. Pada bayi, biasanya diberi suntikan vitamin setelah lahir.
" Bayi yang baru lahir, baik di rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lainnya, itu akan diharuskan injeksi atau suntikan vitamin K di paha kirinya untuk mencegah terjadinya penyakit pendarahan pada bayi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin K,” ujar dr. Stephanie Dian Santoso, spesialisanak pada acara webinar tentang Kenali Kebutuhan Vitamin Untuk Anak Rabu, 28 April 2021.
Selain pemberian vitamin K, ada baiknya bayi diberikan suplemen vitamin. Seperti vitamin A yang diberikan sejak bayi usia 6 bulan sampai 5 tahun, zat besi pada bayi prematur atau bayi lahir yang beratnya kurang dari 2,5 kg diberikan sejak 1 bulan sampai 2 tahun. Lalu, vitamin D diberikan sejak bayi usia 0 bulan sampai 2 tahun, dan zinc diberikan sejak bayi usia 6 bulan sampai 2 tahun.
" Jadi memang betul bahwa anak sangat membutuhkan vitamin dan mineral yang menunjang kegiatannya, bahkan mulai dari saat anak lahir hingga dewasa," kata dr. Stephanie.
© Dream
Semua vitamin yang dibutuhkan anak tidak hanya bisa didapat dari suplemen, melainkan dapat diterima melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran yang bergizi. Buatlah menu sayuran dan camilan buah yang bervariasi agar mudah diterima anak. Misalnya dibuatkan jus atau buatkan bentuk-bentuk lucu yang disukai anak.
Jika anak sulit makan dan pilih-pilih, bisa saja anak tersebut berisiko kekurangan vitamin dan mineral. Orangtua pun harus waspada, terutama jika grafik berat badan anak tidak sesuai dengan usianya.
“ Anak berisiko kekurangan vitamin itu, adalah anak yang susah makan, dia hanya mau makan makanan tertentu sehingga makanan yang masuk itu tidak variatif sehingga berisiko kekurangan berbagai macam vitamin dan mineral,” kata dr. Stephanie.
Lalu anak dengan dengan berat badan yang tidak ideal, bisa jadi ia malnutrisi. Kurang gizi, gizi buruk, atau bahkan gizi berlebih. Ada juga anak dengan penyakit tertentu yang memang tidak dapat menyerap vitamin dan mineral.
" Kalau sudah seperti ini ada baiknya untuk konsultasikan dengan dokter,” pesan dr. Stephanie.
Laporan: Josephine Widya
© Dream
Dream - Wabah virus corona dari Wuhan tengah menggemparkan dunia. Virus ini sudah menyebar ke berbagai negara dan menginfeksi lebih dari 1.300 orang.
Corona menyebar di udara lewat kontak antara hewan ke manusia dan sesama manusia. Virus ini dikhawatirkan bisa menyerang kelompok yang lebih rentan terpapar virus, seperti ibu hamil dan anak-anak.
Untuk itu penting menjaga imunitas tubuh anak yang sangat bergantung pada kondisi saluran pencernaan dan asupan nutrisi. Khususnya pada anak usia batita (1-3 tahun) dan pra sekolah (3-5 tahun).
" Delapan puluh persen sistem kekebalan tubuh ada di saluran cerna yang diatur oleh bakteri baik. Begitu ada gangguan nutrisi, mikrobiota akan menjadi tidak seimbang dan memicu peradangan hingga gangguan sistem imun," ujar Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, Ahli Nutrisi di acara Dancow Masterclass, Jakarta, Senin 27 Januari 2020.
© Dream
Daya tahan tubuh anak harus ditingkatkan dengan mencukupi kebutuhan nutrisi. Tidak hanya nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) tapi juga mikro (zat besi, magnesium dan aneka vitamin).
Beberapa vitamin yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh dari virus corona antara lain vitamin A, C dan D.
" Vitamin A terdapat di hampir semua makanan seperti telur dan ikan. Lalu ada sinar matahari untuk perlindungan dan sumber vitamin D, serta
sayur dan buah segar untuk vitamin C," tuturnya.
© Dream
Orangtua dapat mencoba berbagai jenis makanan untuk anak. Jangan terpaku pada satu jenis bahan pangan agar si kecil tidak bosan dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi secara merata.
Jika anak kesulitan mengonsumsi makanan sehat, sumber vitamin bisa didapat dari produk fortifikasi zat tersebut seperti susu formula.
Ajari anak untuk menjaga kebersihan untuk melindungi tubuh dari paparan virus.
" Sebenarnya mereka harus bisa memproteksi dirinya sendiri dari lingkungan. Yang penting harus rajin cuci tangan pakai sabun setelah mereka memegang atau beraktivitas, karena virus bisa menempel di benda-benda," pesan Saptawati.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari