Perjuangan Ibu Asal Syria Mengungsi ke Kanada Saat Hamil Tua

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 25 Juni 2017 18:11
Perjuangan Ibu Asal Syria Mengungsi ke Kanada Saat Hamil Tua
"Rumah kami hanya tinggal kerangka, temboknya sudah hancur dan tak mungkin untuk tinggal di situ".

Dream - Lebih dari 40.000 pengungsi dari Syria sampai ke Kanada sejak 2015. Konflik di Syria yang tak kunjung selesai membuat banyak keluarga, memutuskan untuk pindah ke negara lain demi kehidupan yang lebih baik. Seperti cerita Ibtesam Hamza (36), seorang ibu perkasa asal Syria.

Pada 6 Januari 2016, ibu 7 anak ini sampai di Kanada bersama keluarga besarnya. Sebelumnya Hamza hidup di Yordania setelah berhasil keluar dari Syria pada 2013. Ia hidup berdesakan
dalam apartemen sempit bersama ibu mertua, 5 orang dewasa dan 10 anak.

" Kami memutuskan untuk pindah karena kota yang kami tinggali terlalu berbahaya untuk disebut rumah. Rumah kami hanya tinggal kerangka, temboknya sudah hancur dan tak mungkin untuk tinggal di situ. Saat itu aku sedang hamil 9 bulan, anak keenamku," ujar Hamza, seperti dikutip dari TodaysParent.

Bersama sang suami, Naser Hamoud, Hamza pindah ke Yordania melalui proses perjalanan yang sangat melelahkan. Ia naik truk selama 2 hari dalam keadaan hamil anak keenamnya.
Kondisi truk sangat sempit tak bisa bergerak, karena begitu banyak penumpang.

Mendekati perbatasan Syria-Yordania, Hamza dan para pengungsi lain harus berjalan selama 5 jam di padang pasir. Sesampainya di kamp pengungsian, ia mengalami kontraksi hebat. Dokter
yang memeriksa menyatakan kalau kondisinya tak memungkinkan untuk melahirkan normal dan harus menjalani operasi caesar.

" Saat itu aku takut karena itu pertama kalinya aku dioperasi, tapi ada temanku yang selalu mendampingi. Segera setelah bayi keluar, langsung ditaruh di dadaku, aku sangat bersyukur,"
ungkap Hamza.

Setelah 2 tahun hidup penuh keterbatasan di Yordania, kabar bahagia datang dari Pemerintah Kanada. Ada program pengungsian yang disponsori Pemerintah Kanada dan pada akhir 2015,
Hamza dan keluarga akhirnya sampai ke Kanada. Saat itu sedang hamil anak ketujuhnya.

" Ada bidan yang memeriksaku sesampainya di Kanada dan ia memutuskan kalau persalinan harus kembali dijalani melalui operasi. Aku hanya bisa pasrah, beryukur anakku lahir dengan sehat," kata Hamza.

Saat ini Hamza dan suaminya, serta ketujuh anaknya tinggal di sebuah apartemen di bagian barat laut Toronto. Anak-anaknya pun mulai bersekolah, meskipun harus melakukan penyesuaian yang tidak mudah.

 

Beri Komentar