Ilustrasi
Dream - Penggunaan kontrasepsi jadi hal penting bagi pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan. Jenis kontrasepsi sangat beragam dan salah satu yang sering digunakan adalah yang bersifat hormonal.
Kontrasepsi hormonal ini antara lain pil, suntik dan IUD hormonal. Cara kerjanya adalah dengan memengaruhi level hormon estrogen dan progesteron, sehingga ovulasi tak terjadi. Kontrasepsi ini membuat pergerakan sperma ke serviks terhambat, sehingga tak bisa membuahi sel telur.
Bagi mereka yang menggunakan kontrasepsi jenis ini kerap mengeluhkan munculnya flek atau noda kehitaman pada wajah atau melasma. Melasma, menurut dr.Hari Darmawan, Sp.KK, dapat dipengaruhi oleh penggunaan kontrasepsi hormonal baik itu pil maupun suntik namun derajat keparahan yang ditimbulkan berbeda.
" Munculnya melasma diakibatkan karena adanya penumpukan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Hormon estrogen yang terkandung dalam kontrasepsi tersebut dapat berperan secara langsung pada melanosit sebagai salah satu reseptornya. Hal ini dapat mempengaruhi pigmentasi kulit," ungkap dr. Hari dalam akun Instagramnya @dr_haridarmawan.
Sementara, hormon progesteron yang terkandung pada kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi melanin untuk meningkatkan penyebarannya di dalam sel. Hiperpigmentasi atau flek pada wajah juga dapat terbentuk akibat adanya stimulasi melanogenesis oleh hormon estrogen dan progesteron. Jadi memang ada dampak dari penggunaan kontrasepsi hormonal pada kemunculan flek di wajah.
" Saran terbaik yang bisa diberikan adalah menggunakan kontrasepsi non-hormonal, contohnya spiral atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). Menggunakan produk perawatan kulit yang bersifat whitening dan brightening dan jangan lupa untuk selalu menggunakan sunscreen," pesannya.
Dream - Penggunaan alat kontrasepsi jadi solusi bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan. Jenisnya pun cukup beragam, mulai dari pil, patch, suntik, hingga IUD.
Beberapa jenis kontrasepsi memang bekerja dengan mengubah kadar hormon tubuh. Hal ini membuat salah satu efeknya adalah haid jadi tertunda atau jadwalnya tak teratur.
" Menstruasi mungkin akan kembali teratur setelah menghentikan asupan pil oral. Terkadang, beberapa faktor lain dapat menyebabkan tidak terjadinya menstruasi," kata dr. Karla S. Sanchez-Banos, seorang dokter Obgyn, dikutip dari MomJunction.
Haid tidak teratur saat pakai kontrasepsi bisa juga karena banyak faktor. Bisa karena ada masalah kesehatan, stres dan faktor lain. Berikut beberapa di antaranya.
Stres
Peningkatan stres dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan bahkan tak haid selama beberapa bulan. Stres memiliki dampak buruk pada ovarium. Hipotalamus mengontrol fungsi ovarium melalui kelenjar pituitari.
" Stres dapat mengganggu fungsi hipotalamus. Disregulasi ini dapat membuat kadar hormon berantakan sehingga siklus haid jadi sangat berantakan," ujar dr. Karla.
Perubahan pola makan
Perubahan pola makan yang tiba-tiba dapat memengaruhi siklus menstruasi. Anoreksia dan bulimia bisa mengurangi produksi hormon tertentu dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan periode menstruasi yang tertunda atau tidak adanya menstruasi.
Olahraga Intensif
Latihan beban, olahraga terus menerus juga dapat membuat menstruasi tidak teratur. Bisa karena penurunan asupan kalori atau pengeluaran energi yang berlebihan.
Tubuh mungkin memasuki mode " kelaparan" dan menganggapnya perlu untuk menjaga agar organ-organ vital berfungsi dengan baik. Itulah karena menstruasi mungkin bukan prioritas, tubuh pun seperti menunda siklus menstruasi.
Penggunaan alat kontrasepsi secara terus-menerus
Pil KB mencegah tubuh mempersiapkan hormon terkait kehamilan dan menstruasi. Jika telah menggunakan pil KB atau telah menggunakan metode lainnya, mungkin diperlukan beberapa minggu atau bahkan bulan bagi hormon tubuh agar siklus menstruasi kembali normal.
Dream – Alat kontrasepsi yang tersedia di pasaran sangat beragam. Salah satu yang cukup efektif, praktis dan tahan lama adalah IUD (intra uterine device) atau lebih populer disebut spiral.
Penggunaannya cukup sekali, tapi bisa bekerja hingga 5 tahun. Efektivitasnya pun cukup tinggi. Sayangnya, beberapa orang menghindari kontrasepsi ini karena menganggap bisa memicu jerawat parah. Benarkah demikian?
" Faktanya, ketika memeriksa semua pil kontrasepsi, patch, dan IUD, secara keseluruhan risiko memiliki jerawat sangat rendah,” ujar Lauren Demosthenes, MD, seorang spesialis kandungan, dikutip dari Byrdie.
Dalam beberapa kasus, beberapa wanita yang beralih dari kontrasepsi oral kombinasi ke KB Spiral mungkin mengalami peningkatan jerawat. Hal ini karena menghentikan pil bukan akibat penggunaan KB Spiral.
“ Bagi sebagian orang, kontrasepsi spiral memang menyebabkan jerawat. Itu karena melepaskan hormon yang disebut progestin, fungsinya mencegah ovulasi pada wanita dan mengubah kondisi rahim untuk mencegah kehamilan,” kata Lauren.
Secara tidak langsung, progestin dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak minyak yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Jawabannya, bukan tentang jenis IUD yang berpotensi menyebabkan jerawat, melainkan tentang tindakan peralihan terutama jika seseorang beralih dari kontrasepsi oral.
“ IUD tembaga saja tidak diketahui menyebabkan jerawat karena tidak melepaskan hormone. Tetapi, beberapa orang memiliki jerawat setelah beralih dari pil KB ke IUD tembaga,” kata Lauren.
Ia menambahkan, banyak pil KB mengandung progestin dan estrogen yang secara bersamaan menekan jerawat dengan menurunkan kadar testosteron. Kesimpulannya, selain dari waktu transisi atau peralihan, KB Spiral tembaga cenderung tidak menyebabkan jerawat daripada jenis kontrasepsi lain.
Untuk indikasi jerawat karena KB spiral bisa melihat lokasi dan tingkat keparahan jerawat. Jerawat akibat IUD cenderung berada di sekitar area dagu dan rahang. Indikator lain adalah ketika seseorang tidak memiliki riwayat berjerawat parah namun setelah mendapatkan IUD jadi timbul jerawat.
Laporan: Elyzabeth Yulivia
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya