Induksi Persalinan (Foto: Medscape)
Dream - Dalam proses melahirkan, kontraksi yang muncul merupakan tanda penting dan justru dinanti. Nyeri kontraksi ini menandakan kalau janin sedang berusaha keluar. Tapi ada kalanya kontraksi tak berjalan stabil.
Kontraksi hilang lalu muncul atau bahkan tak muncul sama sekali. Induksi pun biasanya dilakukan untuk merangsang kontraksi. Induksi merupakan prosedur untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi dengan tujuan mempercepat proses persalinan.
Untuk melakukannya tentu saja butuh alasan medis. Tak boleh hanya karena tak sabar menunggu bukaan dan kontraksi. Biasanya, pada ibu yang kehamilannya telah matang yaitu sudah memasuki minggu ke-40, dokter atau bidan menyarankan induksi.
Tapi sebelumnya akan memeriksa terlebih dulu kondisi janin. Induksi juga baru bisa dilakukan jika muncul masalah-masalah berikut.
1. Pertumbuhan pada bayi di rahim mengalami masalah
2. Kurangnya air ketuban
3. Level gula darah ibu sangat tinggi
4. Preeklamsia -komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi)
5. Infeksi pada rahim
6. Plasenta terlepas
Induksi kelahiran sangat diperlukan apabila ketuban sudah pecah tapi belum ada kontraksi sama sekali. Prosedur induksi ini memang cukup aman. Tapi tentu saja bukan tanpa risiko. Risiko yang muncul setelah induksi antara lain kelahiran prematur, detak jantung pada bayi yang tidak normal, infeksi pada ibu dan bayi, serta pendarahan yang berlebihan pada ibu.
Laporan Gemma Fitri Purbaya
Sumber: Healthline
Advertisement
Pengasuh Ponpes Al Khoziny yang Ambruk: Ini Takdir dari Allah
Resep Macaron Elegan yang Bikin Tamu Terkesan ala Bon Appétit Your Majesty
Ada Hadiah dari Dream.co.id dan Communifest di Hari Komunitas Nasional, Ikut Kuisnya Yuk!
Tumbler Branded Terlalu Mainstream, Anak SMA Ini Pamer Tumbler Asli Indonesia
Terbaru, Tim SAR Evakuasi 7 Korban di Ponpes Al Khoziny