Sumber Foto: Shutterstock
Dream - Keputusan pemerintah untuk memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menuai pro kontra. Sebagian merasa senang melihat anaknya bisa kembali berinteraksi secara langsung dengan guru dan teman-temannya, namun tidak sedikit yang khawatir untuk melepas anaknya kembali belajar di sekolah.
Kesiapan orangtua dan pihak sekolah sangat penting untuk menghindari terjadinya klaster PTM. Pihak sekolah harus bisa melaksanakan protokol kesehatan yang memadai, memperkirakan kapasitas kelas yang optimal untuk kegiatan belajar mengajar, hingga memastikan guru yang mengajar dalam kondisi yang sehat.
Orangtua juga wajib memberikan pemahaman kepada anak tentang protokol kesehatan dan mempersiapkan kondisi fisik anak.
" Setiap sekolah harus menyiapkan Satgas Covid-19 dan prosedur-prosedur lain pun harus diterapkan, utamanya dalam hal penerapan PHBS," ujar Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih pada siaran virtual Pentingngnya Protokol Kesehatan sebagai Kunci Keamanan Tatap Muka, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, sesuai SKB Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, ada serangkaian hal penting yang harus dilakukan oleh semua warga satuan pendidikan selama PTM terbatas sebagai berikut.
Penting bagi orangtua untuk memperhatikan kondisi kelas apakah mumpuni di masa pandemi Covid-19 ini.
" Kondisi kelas sesuai prosedur PTM adalah menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per kelas," kata Sri.
Selain memastikan kondisi kelas aman untuk anak melakukan PTM, orangtua juga harus membiasakan anak menjaga kebersihan diri dan menerapkan etika batuk.
" Wajib menggunakan masker dengan benar, rajin mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun, tidak melakukan kontak fisik dan menerapkan etika batuk," uja Sri.
Orangtua bisa mempersiapkan anak yang akan melakukan tatap muka dengan membekali anak makanan.
" Di masa transisi kantin tidak diperbolehkan untuk buka. Di masa kebiasaan baru, kantin boleh beroperasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Sri.
Untuk bekal yang disiapkan pastikan bernutrisi untuk menjaga kesehatan si kecil selama pandemi ini.
Sekolah dapat memanfaatkan pembelajaran di luar kelas untuk mengoptimalkan sirkulasi udara.
" Anak-anak juga akan merasa lebih nyaman dalam belajar," ujar Sri Wahyuni.
Selain itu, sekolah dapat menerapkan pembelajaran Project Based Learning untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan meminimalisir interaksi secara langsung.
Turut mengambil peran, Unilever memberikan bantuan berupa produk kebersihan dan higienitas serta sarana cuci tangan yang disalurkan ke sekolah dasar di berbagai kota dan kabupaten, dilengkapi berbagai program edukasi.
“ Semoga semakin menggenapkan upaya kami untuk mempererat kerja sama dari semua pihak dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan higienis,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia, Reski Damayanti pada kesempatan yang sama.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik