Murid Korea/ Foto: Shutterstock
Dream - Sistem ranking di kelas sebelumnya diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia dan kini hal itu tak dilakukan lagi. Peringkat kelas dulu bahkan dituliskan di papan tulis dan bisa dilihat semua orang.
Sistem ranking ini juga tak diterapkan di sekolah dasar (SD) di Korea. Pemilik akun Instagram @rahma_ummfatih, membagikan pengalaman putrinya, Fathia, yang menerima rapor di SD di Korea.
Keluarga asal Indonesia ini memang tinggal di negeri Ginseng. Dari video yang diunggah, diceritakan kalau putrinya baru saja mendapat penghargaan di sekolah di akhir masa pelajaran dan bukan raport yang berisi nilai.

" Di korea tidak ada peringkat kelas, tapi anak-anak diberikan 'award' sesuai kelebihan masing-masing. Ada yang mendapat award karena sering mengucapkan salam, Fathia mendapat award karena sering membaca," tulisnya.
Penghargaan yang diberikan juga sangat menarik dan seru. Seperti penghargaan karena suka meneliti/ mengamati, kuat secara fisik, berbahasa yang benar, sering tersenyum dan penghargaan lainnya.

Ternyata di Korea laporan akademik murid SD juga sama seperti di Indonesia, tidak ada sistem ranking, Sahabat Dream.
Lihat postingan ini di Instagram
Dream - Sistem pendidikan di tiap negara tentunya berbeda-beda. Jika di Indonesia setiap anak sekolah dasar (SD), terutama yang di sekolah negeri, diwajibkan mengenakan seragam, tak demikian di Korea Selatan.
Anak-anak SD negeri di Korsel setiap hari mengenakan baju bebas ke sekolah. Justru biasanya sekolah swasta yang menerapkan aturan dan seragam sekolah. Kimbab Family, membagikan pengalaman mereka menyekolahkan tiga anak di Korsel.

Mama Gina dan Appa Jay, pasangan Indonesia dan Korsel ini mengungkapkannya di Youtube channel mereka. Memiliki tiga anak, yaitu Suji (3 SD) Yunji (1 SD) dan Jio (TK), rupanya banyak warganet yang penasaran dengan perbedaan sistem sekolah di Korea dan Indonesia.
" Yunji dan Suji sudah SD, sistemnya juga zonasi, masuk ke SD negeri, jam 9 sudah ditutup gerbang sekolah. Pulangnya tergantung berapa mata pelajaran per hari, kurang lebih jam 1 atau jam 2an," kata Mama Gina.
Setelah sekolah, anak-anak di Korea biasanya punya aktivitas ekstra kurikuler (ekskul) yang sesuai dengan pilihan. Hal ini membuat jam pulang sekolah sangat tergantung mata pelajaran dan ekskul yang diambil.
Di Korea, sekolah akan ditentukan berdasarkan lokasi terdekat dengan tempat tinggal (zonasi). Tak ada tes masuk, sistem akan memilih berdasarkan lokasi rumah. Mama Gina dan Appa Jay juga bercerita kalau ketiga anaknya tak ada ujian kenaikan kelas.

Hanya ada ujian tengah dan akhir semester. Seluruh murid di sekolah tetap naik kelas, hanya saja akan mendapat review selama satu tahun bersekolah.
" Kalau ujian tengah semester atau akhir semester ada, tapi bukan naik kelas," kata Appa Jay.
Mama Gina juga bercerita kalau sekolah di Korea untuk di negeri gratis, termasuk mendapat makan siang dan snack. Uang hanya dikeluarkan untuk ekskul dan bis jemputan saja.
" Kalau SD negeri gratis, kalau yang swasta tentu saja bayar, paling kalau yang bayar tambahan-tambahan ekskul, penggunaan bis skeolah, piknik, foto kelas," kata Mama Gina.
Sumber: Youtube Kimbab Family
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang