Cara Merangsang Kecerdasan Emosional, Harapan, Dan Ide Anak (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
Dream - Mengasuh anak selama pandemi beberapa waktu lalu meninggalkan pengalaman sangat berharga bagi para orangtua. Selain menyadari pentingnya kesehatan, ayah dan bunda juga mulai mempelajari kebutuhan emosi seluruh anggota keluarga di tengah segala keterbatasan.
Perkembangan emosi seorang anak biasanya teratih ketika mereka bermain, bertemu teman sebaya, atau berada di lingkungan baru. Pelajaran nonformal yang tentunya susah didapat ketka pandemi. Anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan hanya bertemu dengan keluarga dekat saja.
Meski terasa sulit, mengasah kecerdasan emosi anak saat hanya bisa berada di rumah bukan hal yang tak mungkin dilakukan. Namun bagaimana caranya?
Pembentukan karakter anak yang memiliki empati tinggi dan passion tinggi terhadap isu-isu sosial sangat didukung dengan sesi bermain yang tepat.
Belajar Melalui Bermain
Belajar melalui bermain telah diakui secara luas oleh para praktisi sebagai hal yang penting untuk perkembangan anak.
“ Bermain adalah tempat paling aman bagi anak untuk menyalurkan emosi, harapan dan ide yang dimiliki. Passion pun paling mudah digali kala bermain,” jelas Putu Andini, Psikolog & Play Therapist pada acara pemberian Barbie One Of A Kind (OOAK) kepada Butet Manurung, Kamis 14 Juli 2022.
Kembangkan Imajinasi Lewat Bermain
Khususnya sejak dini, penting sekali untuk mengembangkan imajinasi anak, sehingga dapat mengasah pola pikirnya.
Kalau dia ngerasa bermain nyaman dan aman, harapan, kecemasan dan ide asal gak structure play kayak pasang balok.
“ Bermain itu luas sekali, structure play dan free play. Kalau free play anak memilih kapan mau main apa, pilih main apa, orangtua ga perlu kasih instruksi, jadi orang tua hanya memfasilitasi. Salah satu free play adalah role play,” tambah Putu Andini.
Pentingnya Role Playing
Role play atau 'bermain peran' misalnya dengan boneka menjadi salah satu jenis permainan yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
“ Melalui Role Playing, selain menjadi momen bonding yang efektif tentunya ini bisa mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka, serta membuat saya lebih memahami kemampuan berpikir dan komunikasi, serta mengetahui karakter dan passion dari setiap anak,” tambah Nadya Mulya, Mom Celeb pada kesempatan yang sama.
Role Play dengan Boneka
Mendukung anak Indonesia untuk memainkan role play melalui boneka Barbie, Mattel menghadirkan Barbie Role Model 2022 kepada sosok ikonik Butet Manurung sebagai langkah menginspirasi anak perempuan Indonesia untuk berani mewujudkan mimpinya.
“ Mattel senang bisa mempersembahkan boneka Barbie One Of A Kind (OOAK) kepada Butet Manurung. Boneka ini menjadi satu-satunya boneka di dunia sebagai bentuk apresiasi kami terhadap sosok inspirasional Butet Manurung yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan di komunitas marjinal dan masyarakat adat di seluruh Indonesia,” ujar Dwanty Eka Putri, Brand Manager Mattel Southeast Asia pada kesempatan yang sama.
Sosok Butet Manurung diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak perempuan untuk terus berani mengejar cita-cita dan meraih impiannya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak