Konstipasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Setelah persalinan, beberapa ibu mengeluhkan mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit. Kondisi memang sangat menyiksa tapi ternyata merupakan hal normal.
Penyebab sembelit pada ibu setelah persalinan disebabkan banyak faktor. Seperti hormon, sayatan, konsumsi obat dan vitamin atau kondisi otot sekitar pencernaan yang mengalami cedera karena proses persalinan.
Pada persalinan normal misalnya, ibu cukup lama tak mengonsumsi makanan, saat makan usus jadi bekerja lebih keras. Kondisi ini bisa memicu sembelit. Biasanya, dalam 1 hingga 2 hari, sembelit akan mereda.
Sementara pada ibu yang menjalani operasi caesar, sembelit mungkin bisa terjadi lebih lama, sekitar 3-4 hari. Hal tersebut biasanya karena pemberia obat pereda nyeri pasca operasi yang memperlambat pergerakan usus.
Sembelit bisa mereda dalam 3 hingga 4 hari. Tentunya hal ini sangat tergantung dari aktivitas dan asupan yang ibu konsumsi setiap hari. Tentunya sangat menyiksa jika kesulitan buang air besar, perut terasah penuh, tak enak makan, bahkan hingga sulit tidur.
Lakukan beberapa cara ini untuk meredakan sembelit pasca persalinan:
- Konsumsi makanan kaya serat
Makanan berserat tinggi merupakan solusi terbaik untuk sembelit karena membantu meningkatkan gerakan usus. Sertakan makanan seperti sereal dan roti gandum, kacang-kacangan, beras merah, buah-buahan segar, dan sayuran dalam menu sehari-hari.
- Minum air putih lebih banyak
Cairan dapat membuat feses lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Minumlah setidaknya enam hingga delapan gelas air setiap hari. Selain itu, meminum cairan hangat segera setelah bangun tidur bisa membuat pencernaan lebih baik.
- Jalan Pagi
Berjalan-jalan, menggerakkan tubuh, membantu menggerakkan usus. Berjalan mungkin menyakitkan pada awalnya jika baru pulih dari episiotomi atau operasi caesar. Jadi, mulailah ini saat merasa nyaman. Cukup sebentar saja agar usus mendapat stimulasi untuk bekerja lebih optimal.
Sumber: MomJunction
Dream - Rasa nyeri dalam proses persalinan jadi hal yang tak bisa dipungkiri. Mulai dari kontraksi yang sebenarnya merupakan tanda janin sudah siap untuk lahir ke dunia.
Nyeri saat persalinan bisa dibilang " sinyal awal" kelahiran buah cinta. Penting bagi ibu untuk melihatnya sebagai sesuatu hal yang positif karena sebentar lagi bakal memeluk si kecil.
Tak heran kalau kontraksi ini sering disebut sebagai gelombang cinta. Bidan Ony Christy, yang dikenal dengan Bidan Kriwil pemilik akun Instagram @bidankriwil membagikan trik agar rasa nyeri bisa sedikit mereda selama proses persalinan.
" Apakah mengatasi nyeri persalinan harus dengan epidural? Ternyata bisa dengan memanfaatkan panca indra lho buk ibuk!," tulis Bidan Ony.
Penting bagi Sahabat Dream mempelajari manajemen rasa nyeri saat persalinan ini. Diharapkan bisa lebih siap secara fisik dan mental. Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa nyeri dalam proses persalinan.
Aromaterapi seperti lavender atau peppermint bagus dalam mengurangi stres. Coba untuk meneteskan sedikit aromaterap pada kain basah dan usap pada kening atau leher selama persalinan untuk relaksasi
Perasa
Mengonsumsi buah, sayuran, atau protein favorit selama proses persalinan dapat menjadi cara ampuh dalam meningkatkan energi dan juga menenangkan ibu. Coba untuk menyiapkan beberapa potong melon atau snack favorit selama persalinan.
Peraba
Sentuhan dikenal memang memiliki manfaat relaksasi. Selama persalinan coba untuk melakukan pijatan ringan di bahu, kening, punggung bagian bawah, dan lutt. Titik tekan pada pergelangan kaki dan bahu juga dapat membantu untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Jangan lupa untuk membawa sandal empuk karena tekstur yang lembut juga dapat memberikan efek menenangkan.
Mendengarkan musik relaksasi terbukti dapat menurunkan level stres selama persalinan. Pilih musk sesuai selera ibu dan mulai mendengarkan saat hari-hari menjelang persalinan. Otak ibu akan mengaitkan musik tersebut dengan relaksasi.
Penglihatan
Lingkungan di sekitar kita memiliki efek yang besar terhadap perasaan kita. Ibu dapat mencoba dengan mengatur cahaya ruang, menyalakan lilin atau lampu hiasan, melihat foto hewan peliharaan atau USG atau apa pun yang membuat ibu senang sehingga dapat membantu mengeluarkan hormon oksitosin.