Sleep Apnea Bisa Jadi Pemicu Masalah Perilaku Pada Anak

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 18 Mei 2020 10:03
Sleep Apnea Bisa Jadi Pemicu Masalah Perilaku Pada Anak
Perhatikan kebiasaan tidur buah hati, jangan segan untuk berkonsultasi.

Dream - Buah hati kerap mendengkur? Tidurnya selalu gelisah dan keesokan harinya tampak tak segar? Bisa jadi ia mengalami sleep apnea obstruktif, yaitu kelainan yang ditandai dengan tersumbatnya saluran pernapasan.

Hal ini menyebabkan seseorang mendengkur dan berhenti bernapas sebentar saat tidur. Ternyata menurut American Sleep Apnea Association, 1 hingga 4 persen anak-anak menderita apnea.

Jika tak segera ditangani sleep apnea pada anak-anak dapat menyebabkan masalah perkembangan dan perilaku. Termasuk peningkatan mimpi buruk dan mengigau pada anak saat maam hari.

Pemicu Sleep Apnea pada Anak
Amandel besar dan kelenjar gondok yang membengkak menyebabkan apnea tidur obstruktif. Keduanya membuat penyumbatan di tenggorokan atau hidung.

Faktor risiko termasuk obesitas, riwayat keluarga, berat lahir rendah, kelainan wajah atau tengkorak, dan kondisi seperti sindrom Down, penyakit sel sabit, dan cerebral palsy juga bisa jadi penyebabnya.

 

1 dari 2 halaman

Gejala Sleep Apnea Pada Anak

Gejala Sleep Apnea Pada Anak © Dream

Jika anak mengalami satu atau beberapa gejala di bawah ini, segera lah berkonsultasi dengan dokter anak. Minta pemeriksaan lebih rinci terutama terkait dengan kualitas tidur anak. Berikut gejalanya:

- Mendengkur, merupakan tanda yang paling umum
- Jeda bernapas saat tidur
- Bernapas melalui mulut, baik saat tidur dan bangun
- Napas yang berisik batuk, dan tersedak saat tidur
- Terjaga dalam jangka pendek karena gangguan pernapasan
- Mengompol terus-menerus pada anak yang mendengkur keras dan sering tertidur
- Hiperaktif, perubahan suasana hati, lekas marah, dan rewel di siang hari karena dia tidak bisa tidur nyenyak di malam hari



2 dari 2 halaman

Perawatan Sleep Apnea

Perawatan Sleep Apnea © Dream

Anak-anak dengan sleep apnea tidak istirahat dengan baik, mereka dapat menderita di siang hari. Kinerja akademik yang buruk dan hiperaktif. Beberapa kondisi seringkali salah diagnosis, anak sebenarnya mengalami sleep apnea tapi dikira attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD).

Sleep apnea yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan serangan jantung di masa depan. Ini juga dapat berdampak pada keterampilan motorik, kreativitas, dan keterampilan anak memecahkan masalah.

Sumber: Parents

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More