Sunah Ketika Bayi Lahir
Dream - Hadirnya buah hati dalam keluarga merupakan anugerah dari Allah SWT dan juga amanah luar biasa. Menjadi orangtua tentunya bukan hal mudah, untuk itu kita harus selalu meminta pertolongan Allah SWT dalam mengasuh anak-anak.
Langkah pertama agar selalu mendapat perlindungan dan pertolongan Allah yaitu menjalani sunah-sunah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW ketika menyambut kelahiran bayi.
Penting bagi Sahabat Dream untuk menyiapkan diri menjadi orangtua, dengan mengetahui sunah-sunah berikut. Lakukanlah saat si kecil lahir.
Mengumandangkan Adzan
Dikutip dari DalamIslam.com, sunnah pertama yang penting dilakukan orangtua ketika bayi lahir yaitu mengumandangkan adzan. Adzan dikumandangkan di telinga kanan, dan iqamah di telinga kiri. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah.
“ Dari Abi Rafi, ia berkata: “ Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadzani telinga Al-Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah, dengan adzan shalat.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim).
Rasulullah SAW berpesan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah, “ Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama.” (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadis ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Al-Irwa’ no. 1165).
Adanya hadist ini membantu menjelaskan kepada umat muslim bahwa aqiqah sangat disarankan untuk dilakukan orangtua saat bayinya lahir. Aqiqah untuk anak laki-laki yaitu 2 kambing, sementara anak perempuan 1 kambing. Hikmahnya sebagai bentuk rasa syukur dan mendapat keberkahan.
Bayi yang baru lahir juga disunahkan untuk dicukur rambutnya. Tujuannya untuk membersihkan kotoran yang menempel di rambut bayi. Terdapat sebuah hadist yang menjelaskan mengenai mencukur rambut bayi dan aqiqah.
“ Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya dan buanglah kotoran darinya,” (HR. Bukhari).
Menyusui hingga 2 Tahun
Satu lagi yang juga disunahkan adalah memberi air susu ibu atau menyusui. Anjuran untuk menyusui bayi, bukan hanya ketika baru lahir tapi sampai 2 tahun, tertulis di Alquran.
“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS Al-Baqarah [2]: 233).
Sumber: DalamIslam
Dream - Sosok Nabi Muhammad SAW digambarkan selalu hangat dan ramah pada anak-anak. Beliau juga sangat menyenangkan sambil memberikan contoh yang baik dan mengena di hati anak-anak yang ditemuinya.
Sikapnya saat berhadapan dengan anak-anak sangat penting untuk kita teladani. Ada beberapa hal yang bisa Ayah dan Bunda ikuti dari sikap Rasulullah pada anak-anak agar mendapat syafaat dan mendapat pahala karena menjalankan sunnah. Apa saja?
Ajarkan Sholat
Dikutip dari Cariustadz.id, pertama, ajarkan anak kita sedari awal untuk melakukan sholat. Nabi berpesan:
Perintahkan anak-anakmu melaksanakan sholat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila meninggalkan sholat saat memasuki usia 10 tahun, dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya.
Tentunya, perintah untuk memukul ketika sang anak enggan melaksanakan sholat tidak dengan pukulan yang keras. Minimal sang anak bisa sadar akan kewajibannya. Karena itu, mengajak anak untuk melakukan shalat perlu dibiasakan semenjak anak masih kecil.
Sebaiknya kita memperkenalkan kepada anak bahwa menjalankan agama itu mengasyikkan dan menarik hatinya. Bagaimana caranya?
Ada satu hadist yang menunjukkan betapa Nabi itu menyenangkan bagi anak kecil ketika sedang sholat. Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa Nabi saat sholat pernah menggendong Umamah binti Zainab di leher beliau. Ketika beliau sedang ruku’ maupun sujud, Umamah ditaruh di sampingnya. Dan ketika Nabi dalam keadaan duduk, maka Umamah berada di posisi awal lagi (digendong). Ini beliau lakukan sampai sholatnya selesai. (HR. Bukhari Muslim)
Tugas orang tua tidak hanya berhenti pada memerintahkan mereka shalat saja, akan tetapi mereka juga perlu memberi contoh secara lansung, karena dengan demikian sang anak merasa dekat dengan orang tua.
Kedua, mengajarkan adab dan memberi nama yang baik. Seperti yang dikatakan Imam Ghazali dalam kita Ihya:
Artinya: Di antara hak seorang anak atas orang tuanya adalah mengajarkan akhlak yang mulia dan memberikan nama yang baik.
Nabi sendiri sangat memberikan perhatian kepada anak-anak mulai dari adab paling dasar, misalnya cara makan dan minum. Dalam hal ini beliau pernah memberi wejangan kepada Umar bin Abi Salamah ketika sedang makan di sebuah wadah:
Hai nak, ucapkan asma Allah (bismillah), makanlah dengan tangan kanan dan makan makanan yang layak bagimu.
Ketiga, sering-seringlah mencium anak kecil. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa suatu hari Nabi mencium cucu kesayangannya, Hasan bin Ali di samping Aqra’ bin Habis at-Tamimi. Aqra’ lalu berkata, “ Aku punya sepuluh anak tapi tak pernah kuciumi sepertimu ya Rasul" , Nabi menoleh ke arah Aqra’ lalu berpesan:
Artinya: Siapa yang tidak meyayangi (seseorang atau bahkan hewan.pen) maka ia tidak akan disayangi. (HR. Bukhari)
Kelembutan dengan memberikan contoh yang baik adalah sikap Nabi saat menghadapi anak-anak. Beliau juga selalu memperlihatkan kasih sayang pada anak dengan memberi kecupan.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Shandy Aulia Sampai Sewa Makeup Artist untuk Foto Paspor dan Visa, Hasilnya Wow Banget!
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
Waspada Fake Service, Begini Cara Bedakan Layanan Resmi dan Palsu Barang Elektronik
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
10 Ribu Orang Antre untuk Mencoba Chip Otak Bikinan Perusahaan Elon Musk
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun