Film 'Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak' (Gladys Velonia/Dream)
Dream - Film 'Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak` resmi hadir di Indonesia. Film ini `pulang` ke Tanah Air usai disambut antusias sejumlah kritikus, media, dan filmmaker yang hadir dalam New Zealand International Film Festival dan Melbourne Film Festival.
Sutradara film, Mouly Surya mengaku sangat senang saat film yang digarap tiga tahun itu mendapat jadwal tayang di Indonesia pada 16 November 2017.
Dia juga menceritakan, sebelum tayang, film ini sempat berjalan cukup jauh. Mulai dari Toronto, Catalunya, hingga Busan.
" Rasanya ingin sekali di Indonesia, film ini mendapat antusiasme yang sama dan masyarakat bisa ikut merasa memiliki film ini," tutur Mouly di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 9 November 2017.
Film ini, kata Mouly, masuk dalam kategori 17+ oleh Lembaga Sensor Film Indonesia ini. Menariknya, Film yang digarap dengan genre berbeda ini akan membuat para penonton harus keluar dari zona nyamannya.
" Semua film saya memang menuntut penontonnya untuk bisa keluar dari zona nyamannya. Supaya bisa berkembang," tuturnya.
Ide cerita, diakui Mouly, berasal dari isi kepala Garin Nugroho yakni, wanita Sumba yang berada dalam lingkungan kampung penuh kekerasan. Namun Mouly juga melakukan riset terlebih dahulu.
" Setelah riset soal Sumba, saya lihat lagi cerita mas Garin. Ada elemen genre western di situ. Genre western itu ada jagoan yang sendirian di dunia yang masih punya jarak dengan aparat, karena sangat jauh atau mungkin penduduknya sangat sedikit. Terus berada di tengah savanah," kata Mouly.
Genre itulah yang diklaim Mouly bisa dinikmati penonton di luar Indonesia. Karena lebih relate dengan kehidupan sehari-hari.
Sementara, Marsha Timothy yang berperan sebagai Marlina mengakui ada kesulitan saat memerankan tokoh utama film. Apalagi karakter Marlina yang memendam emosi hanya untuk dirinya sendiri.
" Karena sutradara tidak ingin emosi Marlina ini meledak-ledak. Jadi emosinya lebih saya tahan agar Marlina menjadi karakter yang tidak cengeng," kata istri Vino G Bastian ini.
Film ini mengisahkan perjuangan Marlina (Marsha Timothy) mencari keadilan usai diancam nyawa, harta, dan kehormatannya oleh sekelompok perampok pimpinan Markus (Egi Fedly).
Konflik bertubi-tubi bermunculan ketika Marlina bertolak ke kota, dengan membawa kepala Markus yang sudah ia penggal. Dia bertemu dengan Novi (Dea Panendra) sahabatnya yang sedang menanti kelahiran bayinya, serta Franz (Yoga Pratama) anak buah Markus yang menginginkan kepala Markus kembali. (ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu