ASI Perah (Foto: Shuterstock)
Dream - Saat menyusui mungkin ibu tak menyadari kalau keluar darah dalam susu yang keluar dari puting. Pada ibu yang memerah ASI dan muncul kemerahan atau ada aliran darah di susu, mungkin akan langsung panik.
Darah pada ASI memang tampak menakutkan, tapi tak perlu panik dulu, apalagi sampai berhenti menyusui. Darah dapat muncul dalam ASI karena berbagai alasan.
Kebanyakan tidak terlalu serius dan bisa diatasi. Apa saja penyebab munculnya darah pada ASI?
Puting pecah-pecah
Puting yang pecah atau luka dapat menyebabkan munculnya darah dalam ASI. Kondisi ini biasa terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan, ketika bayi tidak dapat mengisap dengan baik, atau ibu belum bisa menempatkan puting dengan benar di mulut bayi.
Dalam kasus puting yang lecet terbuka sampai luka, jaringan berdarah karena tekanan terus-menerus. Sedikit darah mungkin akan keluar setelah dipompa.
Jika ada masalah dengan perlekatan bayi pada payudara, cari bantuan dokter atau konsultan menyusui.
© Dream
Rusty Pipe Syndrome atau pembengkakan pembuluh darah adalah alasan lain munculnya darahh dalam ASI, biasanya pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Sindrom ini dinamai demikian karena warna susu yang berkarat.
Pembengkakan terjadi ketika sejumlah besar darah atau cairan lain mengalir ke payudara. Hal ini menyebabkan kelenjar susu membesar. Sebagian darah tertinggal di saluran dan keluar bersama susu. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat terjadi pada kedua atau hanya satu payudara. Dalam kebanyakan kasus, bercak darah akan hilang tanpa intervensi medis.
© Dream
Papilloma intraductal adalah alasan yang tidak biasa munculnya darah dalam ASI. Munculnya benjolan kecil dan jinak, yang hampir terlihat seperti kutil dan terbentuk di saluran susu.
Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan dan tercampur bersama ASI. Pendarahan bakal mereda dengan sendirinya dan tidak memerlukan perawatan apa pun.
Kadang terasa menyakitkan tetapi tidak menyebabkan benjolan.
© Dream
Mastitis adalah infeksi payudara, yang menyebabkan perdarahan. Banyak benjolan yang mengembang mengindikasikan mastitis tahap awal.
Jika menderita mastitis, ibu juga akan merasakan pembengkakan dan rasa sakit pada payudara, termasuk nyeri dan demam. Kondisi ini harus segera dikonsultasikan dengan dokter.
Bila muncul darah di ASI tak perlu menghentikan menyusui. Selama bayi tidak muntah dan menyusu dengan baik, ibu tetap aman menyusui. Pertimbangkan untuk konsultasi dengan konselor laktasi agar bayi bisa menyusu dengan posisi yang baik dan tidak membuat payudara berdarah.
Infeksi seperti mastitis memerlukan antibiotik. Jika tidak diobati dengan benar, ada kemungkinan penutupan saluran susu. Dalam kondisi ini, intervensi medis sangat dibutuhkan.
Jika terasa menyakitkan saat menyusui, berikan waktu untuk puting melewati pemulihan sembuh. Gunakan bantalan payudara hidrogel yang menenangkan atau krim yang aman digunakan. Untuk menjaga persediaan ASI, teruslah memompa (delapan hingga sepuluh kali sehari).
Sumber: MomJunction
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya