Foto: Shutterstock
Dream - Kemerahan pada kulit bayi merupakan gejala dermatitis atopik. Gejala tersbeut bisa langsung muncul saat bayi dilahirkan atau 2-3 minggu setelahnya.
Dermatitis atopik belum tentu disebabkan oleh alergi makanan atau ASI. " Apalagi karena pipinya terkena tumpahan ASI seperti mitos yang beredar. DA disebabkan oleh genetik dan kecenderungan eksim," ujar Tina Wardhani, Spesialis Kulit dan Kelamin dalam perayaan 23 Tahun Klinik Sakti Medika di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis 19 Desember 2019.
Agar kondisi bayi tetap aman dan tidak mudah terserang dermatitis atopik, orangtua perlu melakukan perawatan yang tepat.
" Begitu lahir ke dunia, sudah perlu perawatan. Setidaknya sabun mandi dan cotton bud untuk membersihkan telinga," katanya.

Kebiasaan membalurkan essential oil atau produk lainnya belum diperlukan oleh bayi. " Dibalur dengan minyak macam-macam, memang wangi sih. Tapi, akhirnya keluar atopiknya. Bukan salah produk, tapi dipicu oleh hal tersebut" .
Orangtua perlu menjauhkan anak dari air terlalu hangat ketika mandi. " Pakai air bersuhu ruangan saja atau uang sedikit hangat," tutur Tina.
Jika ingin mandi atau membersihkan kotoran pada tubuh bayi, disarankan dilakukan dengan air mengalir. " Bawa daja ke wastafel, jangan dengan kapas. Terutama yang atopik agar gesekannya tidak memicu kemerahan," tambahnya.
Pemakaian bedak pun tidak dianjurkan untuk bayi, terutama penderita dermatitis atopik karena bisa menyebabkan kulit kering, munculnya jamur dan eksim.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
