Viral Jadwal Harian 'Covid-19' untuk Anak di Rumah, Bisa Ditiru

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 18 Maret 2020 12:02
Viral Jadwal Harian 'Covid-19' untuk Anak di Rumah, Bisa Ditiru
Jadwal harian ini bisa membantu orangtua untuk membuat perencanaan aktivitas di rumah.

Dream - Virus Corona kini telah menyebar ke seluruh dunia. Dengan proses penyebaran virus yang cepat, diperlukan upaya dalam mengurangi penyebaran virus dengan cara isolasi diri. Sekolah pun ditutup dan anak-anak belajar di rumah dengan sistem online.

Termasuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah dan menghindari keramaian. Hal ini membuat anak-anak mudah bosan, dan jadi tak memiliki jadwal rutin seperti bersekolah.

Jessica McHale, seorang fotografer dan juga seorang Ibu yang tinggal di Amerika Serikat membagikan jadwal harian di akun Instagram miliknya di tengah masa isolasi diri guna menjaga dirinya dan keluarganya agar tetap sehat.

Daily Schedule Covid Nine

(Foto: Instagram Jessica McHale)

" Membuat jadwal ini agar diriku dan keluargaku tetap sehat selama di minggu-minggu yang belum pernah terjadi sebelumnya (masa isolasi)," tulis Jessica di akun Instagramnya.

Di jadwal itu, Jessica menuliskan jadwal mulai dari bangun tidur, pembelajaran akademik bagi anaknya, hingga jadwal tidur.  Ia juga menuliskan jadwal untuk keluar rumah untuk mencari udara segar.

 

1 dari 7 halaman

Aktivitas Seru Lainnya Saat di Rumah

Aktivitas Seru Lainnya Saat di Rumah © Dream

Mrs Mactivity, yang merupakan akun pembelajaran kreativitas di Inggris, juga membagikan apa saja hal positif yang bisa dilakukan saat masa isolasi. Misalnya seperti mengerjakan hal-hal yang kreatif, mendekorasi rumah, memasak, dan sebagainya.

Kegiatan Positif

(Foto: Instagram Mactivity)

Jadwal harian tersebut mungkin bisa jadi inspirasi bagi Sahabat Dream saat berada di rumah dengan buah hati selama 14 hari. Selamat mencoba.

Laporan Cindy Azari/ Sumber: Kidspot

2 dari 7 halaman

Peringatan Dokter, Tidak Sekolah Jangan Bawa Anak Jalan-jalan

Peringatan Dokter, Tidak Sekolah Jangan Bawa Anak Jalan-jalan © Dream

Dream - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai arahan Presiden Jokowi, memutuskan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Langkah tersebut diambul untuk mengurangi penularan virus corona (Covid-19).

Selama dua pekan, mulai dari 16 Maret 2020 kemarin, anak-anak diharuskan belajar di rumah, tak boleh ke ruang publik yang ramai orang. Tugas diberikan dari sekolah baik melalui email atau situs belajar online. Dengan tidak bersekolah, anak diminta berkegiatan di rumah dan tak keluar ke ruang publik, terutama yang ramai orang.

Orangtua harus benar-benar paham hal ini, karena pemerintah sedang menerapkan social distancing (menjaga jarak fisik) demi menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19). Jangan berpikir untuk membawa anak ke mal, pusat keramaian atau area publik lainnya untuk berjalan-jalan.

" Kita sudah melakukan sekolah ditutup, kantor-kantor, pemerintahan juga tidak perlu masuk, juga ditutup. Namun kesempatan ini bukan diartikan (karena) tidak sekolah, tidak ke kantor, tapi jalan-jalan," kata dokter spesialis anak Hartono Gunardi di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com.

 

3 dari 7 halaman

Covid-19 Bisa Saja Tanpa Gejala

Covid-19 Bisa Saja Tanpa Gejala © Dream

Hartono meminta orangtua dan anak untuk tetap tinggal di dalam rumah selama dua minggu. Tidak perlu keluar tanpa alasan yang jelas atau darurat. Salah satu alasan mengapa seseorang perlu menjaga jarak fisik dari orang lain adalah karena tidak semua orang yang terkena COVID-19 menunjukkan gejala.

" Jadi harus disampaikan, dua minggu ini, jangan dipakai untuk jalan-jalan. Apalagi bawa anak-anak mengunjungi keluarga di luar kota, di luar Jakarta. Nanti kita bisa menyebarkan virus ini kemana-mana," kata Hartono menambahkan.

Menurut Hartono, pembatasan jarak sosial jika dilakukan dengan baik bisa menekan penyebaran virus corona. " Jadi social distancing ini atau dalam bahasa Indonesianya pembatasan sosial ini berjalan dengan baik, maka efektivitasnya bisa mirip dengan lockdown," ujarnya.

Laporan Giovani Dio

4 dari 7 halaman

Cegah Penularan Corona, Nadiem Keluarkan Instruksi Khusus untuk Sekolah

Cegah Penularan Corona, Nadiem Keluarkan Instruksi Khusus untuk Sekolah © Dream

Dream - Penularan virus corona (Covid-19) bisa terjadi di mana saja. Terutama di area yang ramai orang, seperti sekolah. Untuk di Indonesia, setiap hari kasusnya bertambah dan hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran orangtua.

Demi mencegah penularan virus tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan instruksi khusus. Aturan ini ditujukan setiap unit pendidikan. Mulai dari tingkatan Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi.

" Memastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabun dan alat pembersih sekali pakai di berbagai lokasi strategis di satuan pendidikan,"  salah satu isi edaran Kementerian Pendidikan yang ditujukan kepada sekolah seperti dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sekolah juga diminta untuk melakukan pembersihan secara menyeluruh dan lebih detail pada fasilitas-fasilitas sekolah. Terutama fasilitas di sekolah yang dipegang oleh banyak orang.

" Gunakan petugas yang terampil menjalan tugas pembersihan dan gunakan bahan pembersih yang sesuai untuk keperluan tersebut,"  isi edaran tersebut.

Memonitor absensi juga harus dilakukan. Untuk mereka yang sakit, baik petugas sekolah, guru atau murid, diminta untuk beristirahat di rumah. Lihat instruksi lengkapnya di sini.

Beberapa sekolah di Jakarta dan sekitarnya ada yang sudah menerapkanya. Ada juga beberapa sekolah yang menerapkan aturan belajar di rumah untuk sementara waktu demi mengurangi risiko penularan corona.

5 dari 7 halaman

Heboh Virus Corona, Perlukah Si Kecil Diberi Suplemen Tambahan?

Heboh Virus Corona, Perlukah Si Kecil Diberi Suplemen Tambahan? © Dream

Dream - Kabar soal penularan virus corona (Covid-19) membuat sejumlah orangtua khawatir, terutama dalam hal menjaga kesehatan anak. Sistem kekebalan tubuh jadi yang paling berperan dalam melindungi anak-anak dari penularan virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Suplemen vitamin pun jadi andalan banyak orangtua untuk menjaga kekebalan tubuh anak. Lalu haruskan memberi anak vitamin ekstra?

" Kebutuhan vitamin utama anak harusnya dipenuhi melalui menu makanan harian. Sayur, susu, buah, daging, ikan, telur dan asupan lainnya, dan bukan dari suplemen. Bila makanannya seimbang dan pola makannya teratur tak perlu vitamin tambahan," kata Dan Brennan, seorang dokter, dikutip ddari WebMD.

Memang ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak membutuhkan suplemen vitamin tambahan. Antara lain anak-anak yang mengalami masalah makan, asma, memiliki masalah pencernaan, anak yang hanya mau makan makanan instan, memiliki penyakit tertentu dan dalam masa pemulihan.

" Untuk anak yang memang memiliki masalah kesehatan, penting untuk mengonsultasikan pada dokter untuk suplemen vitamin yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan," ujar Brennan.

 

6 dari 7 halaman

Vitamin Penting Bagi Anak

Vitamin Penting Bagi Anak © Dream

Sebagai langkah penting, perbaiki menu makanan anak. Mulai dari sarapan hingga makan malam, termasuk menu camilan mereka. Pastikan apapun yang dikonsumsi anak mengandung vitamin tinggi. Apa saja zat esensia yang dibutuhkan anak dan sumbernya? Yuk simak.

Vitamin A
Sangat penting untuk tumbuh kembang anak, perbaikan jaringan tulang, kulit mata serta respons imunitas yang sehat. Sumber vitamin A adalah susu, keju, telur, dan sayuran berwarna kuning ke oranye seperti wortel, ubi, dan labu.

Vitamin B
Ini termasuk turunannnya antara lain B2, B3, B6, dan B12. Fungsinya adalah membantu metabolisme, produksi energi, dan sistem peredaran darah dan saraf yang sehat. Sumber vitamin B yang baik antara lain ayam, ikan, kacang-kacangan, telur, susu, keju, dan kedelai.

 

7 dari 7 halaman

Dua Zat Penting Lainnya

Dua Zat Penting Lainnya © Dream

Vitamin D
Membantu pembentukan tulang dan gigi dan membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber vitamin D yang baik antara lain yogurt, tahu, susu dan ikan berlemak seperti salmon dan mackerel. Sumber vitamin D terbaik adalah sinar matahari.

Zat Besi
Zat besi berfungsi dalam pertumbuhan otot dan sangat penting untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan zat besi sangat berbahaya bagi anak karena bisa menghambat pertumbuhannya. Sumber zat besi yang baik antara lain daging sapi dan daging merah lainnya.

Beri Komentar