Denada Dan Putrinya
Dream - Setelah empat tahun berjuang melawan leukimia, putri Denada, Aisha Aurum, akhirnya sembuh. Bocah 9 tahun itu sangat bahagia akhirnya bisa kembali sehat dan bebas makan apapun lagi.
" Dia sih senang banget, tapi yang mungkin lebih menyenangkan buat dia adalah pada saat bisa makan hal-hal yang tadinya tidak bisa ia makan," kata Denada di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin 20 Juni 2022.

foto: instagram @denadaindonesia
Pada saat Aisah sakit makanan yang dikonsumsi benar-benar diperhatikan dan tidak sembarangan. Setelah sembuh, putri Denada bebas memilih makanan yang dimau, asalkan tetap dalam pantauan.
" Sekarang dia sudah dibolehkan makan dari luar asal disiapkan dengan baik. Dia sudah boleh makan madu, dia sudah boleh makan keju-kejuan. Tapi tetap aku batasi dan awasi makanannya," katanya.
Aisha juga minta dibawakan tempe sebagai oleh-oleh setelah Denada pulang ke Singapura. Sebab saat sakit, Aisah tidak pernah makan tempe.
" Ini aja aku ke sini (Jakarta) dia minta oleh-olehnya tempe dari sini. Akhirnya dia baru bisa makan yang kayak gitu-gitu," tuturnya.

foto: instagram @denadaindonesia
Selain itu, Aisha juga sudah bisa sekolah dan bermain dengan teman sebayanya. " Itu adalah hal yang besar sekali buat dia," ucapnya.
Dream - Tiga tahun menjalani pengobatan leukima di Singapura, kondisi Aisha sudah lebih baik. Putri Denada itu bahkan kini sudah bisa bersekolah.
" Anakku alhamdulillah baik, sudah boleh sekolah. Kan kemarin-kemarin enggak boleh," kata Denada di kanal YouTube Maia AL EL DUL TV.
Aisha bisa bersekolah karena sudah tidak menjalani kemoterapi lagi. Namun Denada tetap harus mengontrol kondisi kesehatan putrinya ke rumah sakit.
" Jadi sekarang dia sudah boleh sekolah sama dokternya itu alhamdulillah aku bersyukur banget, (bersekolah) baru Agustus lalu," tutur dia.

Denada melihat perkembangan kesehatan sang putri sangat baik, terlebih Aisha juga sudah bisa bersosialisai dengan teman-temannya di sekolah.
Selama ini, Aisha hanya berteman dengan kawan-kawannya yang satu perjuangan. Namun kini sudah bisa bergabung dengan teman-temannya di sekolah. Denada merasa sangat bahagia.
" Dia tidak pernah bersosialisasi, berteman dengan anak-anak lain di luar dari pasien-pasien lain yang ada di situ. Kami kan masuk tahun 2018 di rumah sakit dan pada tahun keempat di Singapura Aisha hanya di Rumah. Kalau pun aku ajak jalan-jalan ke supermarket, perginya pun ke supermarket di rumah sakit, dia tidak pernah berada di luar lingkup itu," tutur dia.
Dream - Denada sudah lebih dari tiga tahun menetap di Singapura dan merawat putrinya, Aisha yang mengidap leukimia. Ia sudah menjual banyak aset berharganya, termasuk rumah serta mobil untuk pengobatan.
" Jadi rumah, tanah, terakhir kemarin pas pandemi kan nggak bisa pulang, mobil. Semua semua dijual. Rumah sama tanah belum (terjual tapi). Mobil sudah. Terus adalah hal lain (perhiasan dan sebagainya) yang bisa aku upayakan (aku jual)," kata Denada dalam tayangan Pagi-pagi Ambyar.
Denada menyadari kalau aset berharganya akan habis karena dia sudah mendapatkan peringatan dari dokter di Indonesia kalau menjalani pengobatan di Singapura sangatlah mahal.
" Singapura yang kita tahu negara yang apa-apa mahal. Itu juga berlaku terhadap biaya kesehatannya. Sebelum berangkat kita sudah diinfokan ini sama tim dokter Aisha di Indonesia," ujarnya.
Meski harta bendanya habis, putri Emilia Contessa itu tidak menyesal. Buat Denada yang terpenting adalah kesembuhan putrinya karena harta bisa dicari lagi.
" Aku nggak ada kepahitan dalam hidupku karena itu pertolongan Allah untuk aku. Aku dititipi mobil ini, dititipi perhiasan ini, pertolongan Allah buat keadaan ini," ucap Denada.
Selain itu juga, selama pandemi cara yang dilakukan Denada agar tetap menghasilkan uang dengan cara menjadi instruktur zumba. Ia mengungkap pemasukan dari panggung dan mengisi acara sangat sedikit dalam situasi sekarang.
" Untuk membiayai sehari-hari di Singapura hampir nggak sebanding. Banyak yang aku lakukan, sampe jadi instruktur zumba. Aku ngajar dua Minggu sekali. Ada perusahaan yang minta aku jadi narasumber secara virtual. Alhamdulillah," kata dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud

AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
