Serangan Jantung Lagi, Jeremy Teti Ingat Kematian

Reporter : Nur Ulfa
Selasa, 3 Oktober 2017 16:28
Serangan Jantung Lagi, Jeremy Teti Ingat Kematian
Jeremy Teti sudah mengalami dua kali serangan Jantung.

Dream - Kematian nyaris menjemput Jeremy Teti saat serangan jantung menghampirinya pertengahan September 2017. Serangan yang pernah muncul setahun yang lalu itu dialami mantan presenter stasiun televisi swasta saat bermain Tenis.

" Yang saya inget adalah ya ampun Tuhan nanti (kalau meninggal) bakal ngeliput aku banyak nih, gue udah berpikir yang terburuk dari hidupku," kata Jeremy Teti saat di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin 2 Oktober 2017.

jeremy teti main tenis

Beruntung, saat terkena serangan jantung. Jeremy langsung mendapatkan penanganan khusus. Lewat pemasangan ring selama 45 menit, Jeremy kini mengaku hidupnya lebih membaik.

" Setelah pasang ring itu emang hidup kita lebih enak. Cuma saya parno nya lebih dalem. Aduh Tuhan, Akhirnya kalau tidak hidup saya sudah lewat," kata dia.

Mantan pembawa acara berita itu merasa jika apa yang dialaminya kemarin adalah sebuah mukjizat. Dan saat ini kondisinya mulai membaik usai memasang ring yang kedua kalinya.

1 dari 1 halaman

Kapok Main Tenis

Kapok Main Tenis © Dream

Serangan jantung kedua yang dialami Jeremy Teti, membuat pria yang kini jadi presenter  acar infotaimenut itu kapok melakukan olahraga tenis. 

Menurut Jeremy, pemasangan ring pada saluran jantungnya seharunya belum saatnya dilakukan. Namun dokter memutuskan melakukan operasi pemasangan ring karena kondisi darurat yang dialaminya.

" Dokter yang sudah lihat di CT Scan ada penyumbatan langsung eksekusi dan pasang ring, dan pasang ringnya lewat tangan," kata Jeremy.

Akibat serangan jantung kedua kalinya, ini, Jeremy mengaku telah menggantung raket tenis dan tidak lagi bermain olahraga kesukaannya tersebut.

jeremy teti main tenis

" Dengan kejadian ini, sejak dua minggu lalu akhirnya gantung raket tenis saja. Semua teman-teman di grup tenis, maki-maki dan marah semua. Mereka mau patahin dan bakar raket tenis saya," ucapnya.

Diungkapkan Jeremy, pasien yang mengalami riwayat penyakit jantung, apalagi sudah dipasang ring, seharusnya tidak dianjurkan untuk menjalani olahraga keras.

" Cuma saya berfikir, 'Ah masih satu ring ini, aman-aman saja'. Tapi ternyata tidak ada jaminan."

" Sebaiknya orang kalau ada gangguan di jantung ataupun di bagian dalam tubuh, sebaiknya menghindari olahraga berbentuk permainan, seperti tenis, basket, sepak bola, karena itu rentan dan memacu jantung. Mulai dari situ stop deh," tuturnya.

Beri Komentar