Putra Mendiang Herman Seventen Mimpikan Sang Ayah, Kisahnya Bikin Nangis

Reporter : Nur Ulfa
Selasa, 8 Januari 2019 10:27
Putra Mendiang Herman Seventen Mimpikan Sang Ayah, Kisahnya Bikin Nangis
Ini cerita dari Juliana Moechtar, istri Herman Seventeen.

Dream - Istri almarhum Herman Seventeen, Juliana Moechtar mengaku sudah ikhlas dengan kepergian sang suami yang menjadi korban meninggal dalam musibah tsunami Anyer. Setelah hampir dua pekan berkabung, Juliana kini telah siap menjalani rutinitas demi masa depan buah hatinya.

" Alhamdulilah setelah dua minggu lebih bisa menghadapi hidup. Sudah waktunya saya melanjutkan hidup demi anak-anak," kata Juliana saat di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin 7 Januari 2019.

Dua pekan ditinggal sang suami, Ully panggilan karib Julianan mengaku belum pernah didatangi mendiang Herman lewat mimpi. Meski belum pernah memimpikannya, Ully bersyukur karena hal itu menandakan dia tak pernah putus mendoakan sang suami.

Juliana Moechtar dan herman

Foto : @julianamoechtar

" Alhamdulillah tidak. Kan katanya kalau dimimpiin itu artinya minta didoakan dan saya alhamdulilah selama di Tidore tujuh hari itu kerjaannya cuma shalat, ke makam ngaji, jadi saya seperti itu saja," kata dia.

 

1 dari 4 halaman

Mimpi Haru Putra Mendiang Herman Seventeen

Menurut Juliana, mendiang suaminya justru datang dalam mimpi putranya Hafuza. Buah hatinya itu menceritakan jika pernah didatangi ayahnya lewat mimpi.

Ully menceritakan sebelum meninggal, Hafuza memang pernah meminta sepatu kepada ayahnya.

herman seventeen

Foto : @hermanseventeen

Llantaran sudah larut, Ully memberikan kode kepada sang suami untuk menunda rencana membelikan sepatu untuk putranya tersebut.

" Jadi waktu di Mal anak saya minta sepatu tapi saya kodein suami saya buat tidak dibeliin karena sudah malam," katanya. 

Rupanya keinginan tersebut masih dipendam Hafuza hingga muncul dalam mimpinya. Dalam bunga tidur sang putra, mendiang memberikan sesuatu yang menjadi impian putranya.

" Di mimpi itu dia ngerasa papanya kasih sepatu yang dia mau," tuturnya.(Sah)

2 dari 4 halaman

'Bukan Ingin Melupakan...'

Dream - Akhir 2018 jadi luka mendalam bagi Juliana Moechtar. Sang suami Herman Sikumbang yang merupakan gitaris dari Band Seventeen, menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menghantam sebagian wilayah Banten pada 22 Desember 2018.

Mengawali 2019 ini, dalam insta stories Juliana, ia mengunggah beberapa momen kebersamannya dengan Herman dimulai dari 2011.

Juliana mengunggah beberapa foto kemesrannya dengan Herman. Bahkan ada satu foto dan dia menuliskan sifat-sifat yang dimiliki suaminya. 

herman seventeen

 

“ Pendiam, cuek, penyayang, bertanggung jawab, tenang,santai, sahat, suami, teman berantem, musuh, kekasih semuanya ada di Hermanseventeen,” tulis Juliana, Selasa, 1 Januari 2019.

Selain itu, ia juga mengunggah foto saat keduanya berada di sebuah ruangan, bahkan di situ Juliana ingin memulai hidup yang baru di 2019 ini. 

herman seventeen

" Bukan ingin melupakan tapi memulai harapan, bismillah ya Han @hermanseventeen. Tenang di sana ya Han dan hun memulai hidup yang penuh harapan di sini insyallah kita bisa,” katanya.

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Curhat Pilu Istri Gitaris Seventeen Korban Tsunami Anyer: Dia Peluk Lama Sekali

Dream - Duka cita masih sangat terasa pasca tsunami yang menyapu kawasan pantai di Pandeglang, Serang, Banten dan kawasan Lampung Selatan. Duka mendalam dirasakan grup band Seventeen yang kehilangan beberapa personilnya.

Rasa sedih semakin tak terkira saat pasangan yang kita cintai menjadi korban amukan tsunami itu.

Perasaan itulah yang dirasakan oleh Juliana Moechtar, istri gitaris band Seventeen Herman Sikumbang. Sang suami yang menjadi pengisi acara Family Gathering di Tanjung Lesung Anyer turut menjadi korban meninggal dunia pada malam nahas itu.

Dalam mengungkapkan rasa sedihnya, Juliana mengunggah kenangannya bersama sang suami. Ia menceritakan, beberapa bulan sebelumnya, Herman selalu memainkan lagu ciptaannya berjudul " Kemarin" . Lagu ini menceritakan kisah seseorang yang telah pergi.

" K e m a r I n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini," tulis Juliana yang juga berprofesi sebagai pemain sinetron tersebut.

4 dari 4 halaman

Ciuman dan Pelukan Tanda Perpisahan

Menurut Juliana, lagu tersebut merupakan karya terakhir yang diciptakan suaminya. Beberapa bulan terakhir mendiang selalu memainkan lagi tersebut saat duduk di kursi tamu di rumah.

" Dia selalu menyayi kan lagu ini, Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih," tulis Juliana di akun Instagramnya seperti diakses Dream, Senin 24 Desember 2018.
Pelukan Terakhir gitaris Seventeen
Meski demikian, Juliana mencoba menguatkan diri dengan mengatakan jika dia sudah ikhlas dengan kepergian suaminya yang biasa ia panggil Han.

" Hun iklas Han , hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik," ujarnya.

Dia mengatakan akan selalu berusaha kuat untuk anak-anaknya. Tak lupa Jualiana akan selalu mendoakan sang suami agar tetap di alam yang berbeda. " Han hrs tenang disana ya," ucap dia.

Sesekali Juliana mengingat momen ketika sang suami hendak pergi untuk manggung di kawasan Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang. Tak biasanya Juliana memberikan ciuman hangat yang selama ini tak pernah dilakukan Herman.

" Teringat saat dia pamit, dia memeluk saya lama, dia mencium saya penuh cinta, Dan pada saat terakhir pun dia masih mengajak saya untuk ikut keacara itu, tp Allah masih punya cerita lain disini,sampai kapanpun hun akan selalu mencintaimu Han ... hun iklas han, hun iklas," kata dia.(Sah)

Beri Komentar