Sarwendah Dan Ruben Onsu, Foto : Instagram
Dream - Taman Kanak-kanak milik Sarwendah yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat, dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jendela sekolah itu hancur karena dilempar batu saat siswa tengah belajar.
" Kejadiannya saat murid-murid lagi belajar, khawatirnya beling pecah itu kena mereka karena letaknya (sekolah) itu tidak di bahu jalan," kata suami Sarwendah, Ruben Onsu, dikutip dari kanal YouTube SCTV.
Bukan hanya jendela yang dirusak, kipas angin hingga bohlam juga diambil pelaku. " Segala kipas angin diambil, spidol diambil sampai bohlam diambil. Pas dilempar itu kan pas anak-anak belajar, ada yang sore ada yang malam, kalau malam hari itu pencurian bohlam," tutur Ruben Onsu.
Ruben menambahkan, sekolah itu tidak dipasang CCTV sehingga tidak tahu siapa pelakunya.
" Enggak ada CCTV di tengah kampung, harusnya aman. Enggak ada penjaga juga karena tidak ada sesuatu yang berharga juga. Enggak kepikiran bohlam sampai diambil," ungkapnya.
Ruben sudah melaporkan kasus ini ke polisi. Meski tak ada barang berharga yang diambil, Ruben takut kejadian ini terjadi lagi. Apalagi peristiwa itu sudah terulang sampai tiga kali.
Ruben juga ingin melindungi murid-murid di sekolahnya. " Saya khawatir orang tua yang percaya ke kami jadi takut, mau belajar malah jadi cedera," tuturnya.
Sebelumnya, toko kue Ruben Onsu dirampok. Dia mengikhlaskan uang yang digasap maling, Ruben lebih prihatin dengan data-data di dalam gawai yang turut dicuri.
Suami Sarwendah Tan itu mengungkapkan barang berharga yang digondol maling itu berupa gawai berupa tab dan Handphone serta box berisi uang tunai yang digunakan untuk operasional toko sehar-hari.
" Ya sudah habis raib semuanya," ujar Ruben Onsu dilansir dari kanal youtube KH Infotainment, Rabu, 5 Oktober 2022.
Disinggung nominal kerugian yang dialami dari kejadian tersebut, Ruben enggak memberikan rinciannya. Namun dia lebi memikirkan aksi kejahatan yang ternyata masih banyak terjadi.
" Bukan nominal yang saya lihat, tapi ini masih ada (pelaku) yang kayak begini," tuturnya.
Ruben mengaku ikhlas uang toko diambil maling. Dia lebih prihatin dengan data-data yang tersimpan di dalam gawai yang ikut digasak pelaku dan akan membuat pegawai kesulitan bekerja. .
" Data-data di situ, nomor vendor semua ada di situ. Itu yang paling susah datanya. Masalah uang biarlah," ungkapnya.
Rupanya aksi kemalingan yang dialami Ruben bukan pertama kali terjadi di toko kue miliknya. Ayah dua anak itu sudah dua kali mengalami ujian serupa.
" Ini kemalingan kedua kali. Syok, kaget. Buat saya ini apalagi yah? Anak mau konser, buang energi," jelasnya.
Toko kue Ruben Onsu di kawasan Karang Tengah, Jakarta Selatan, dibobol maling. Ruben pun langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
" Untuk kejadian yang menimpa saudara R di toko beliau, karyawannya sudah melapor," Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, di kantornya, Selasa 4 Oktober 2022.
Sementara itu, Ruben Onsu mengunggah rekaman CCTV di toko kuenya lewat Instagram. Dalam rekaman tersebut terlihat satu orang datang pada pagi hari dengan menggunakan sepeda motor.
" Terjadi Kerampokan di tempat kami pada jam 05.35 WIB berikut saya upload manusia gak bertanggung jawab," tulis Ruben Onsu.
Akibat kejadian ini, Ruben Onsu mengalami kerugan cukup besar karena uang tunai dan alat elektronik raib digondol pencuri.
" Membawa uang cash dan alat elektronik lainnya dan akan tetep saya kejar sampai pelaku nya dapat, saya upload detail cctv nya ya, Hei pelaku sampai ketemu," tuturnya.
Di luar dari permasalahan ini, Ruben Onsu masih menjalani serangkaian pengobatan terkait penyakit langka, Empty Sella Syndrome (ESS) yang dia idap.
Ruben juga masih berkomunikasi dengan salah satu dokter di Singapura yang pernah menanganinnya beberapa waktu lalu untuk memantau kondisinya.
" Jadi dokter dari sana selalu minta update keadaan darahnya seperti apa. Saya harus rujukan lagi ke satu dokter dari hasil kemarin saya cek darah lagi, jadi ada tahap berikutnya," kata Ruben Onsu dilansir dari kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa, 27 September 2022.
Di sisi lain, suami Sarwendah itu mengaku trauma jika darahnya diambil banyak. Sebab, saat berada di Singapura, darahnya pernah diambil 15 botol.
" Kadang-kadang sekali diambil darahnya 15 botol, jadi saya trauma juga diambil 15 (botol), kurang lagi dong darah gue, ada rasa khawatir," imbuh dia.
Walau demikian, ayah tiga anak ini hanya bisa pasrah darahnya terus menerus diambil untuk melihat kondisinya. Dia yakin pengobatan yang tengah dijalani itu pasti berdampak baik untuknya.
" Tapi saya yakin kan ya memang salah satunya yang terbaik juga ketika lewat darah. Minimal membaik, tapi saya selalu mengambil hikmah dari apa pun yang lagi saya jalani," ucap Ruben.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur