Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Islam mengajarkan pendidikan akhlak yang penting bagi kehidupan manusia. Allah SWT telah memberikan gambaran bagaimana akhlak mulia para Nabi yang sepatutnya dapat menjadi suri tauladan bagi umatnya.
Salah satunya yang terkandung dalam surat Al Furqon ayat 63. Dalam ayat ini mengacu pada penggambaran akhlak Rasulullah yang selalu menunjukkan sifat halus, tenang, dan tidak terburu-buru dalam setiap tindakannya.
Dalam surat Al Furqon ayat 63, Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hat ini harus diwujudkan dalam setap perilaku, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil disekitar kita.
Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridhoan Allah baik di dunia maupun di akhirat. Orang bersikap rendah hati dan tidak sombong selalu merasa apapun yang ada dalam dirinya merupakan karunia dari Allah SWT.
Wa’ibaadur-rahmanil-ladziina yamsyuuna ‘alal ardhi haunan wa-idzaa khaathabahumul jaahiluuna qaaluuu salaaman
Artinya:
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan salam.
Diriwayatkan bahwa Umar ra melihat seorang budak berjalan dengan sombong. Umar berkata, “ Sesungguhnya berjalan dengan sombong itu adalah berjalan yang dibenci, kecuali jika dilakukan di jalan Allah. Sesungguhnya Allah telah memuji beberapa kaum.” Lalu dia membaca: wa ibadurrahmanil-Lazzina yamsyuna alal-ardi haunan,” Maka bersikaplah sederhana dalam kamu berjalan.” Ibnu Abbas mengatakan, orang-orang mukmin yang berjalan itu adalah ulama yang bersikap lemah-lembut, sopan dan menjaga kehormatanya.
Sifat hamba Allah dalam berjalan pada ayat 63 menggambarkan bagaimana sifat ibadurrahman yang di kehendaki Allah yang pada ayat ini mufasir menggambarkan sifat yang dimaksud dengan hamba-hamba tuhan yang berjalan dimuka bumi dengan rendah hati adalah dengan penggambaran akhlak Rasulullah Saw yang selalu menunjukkan sifat halus, tenang, langkahnya lebar tanpa tergesagesa ketika berjalan.
Sifat hamba Allah terhadap orang jahil ada akhir ayat, Allah menyampaikan bagaimana sifat yang harus ditampakkan oleh hamba allah yang beriman ketika bertemu dengan orang jahil dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung ) keselamatan, pada akhir ayat ini mufassir menerangkan bagaimana sifat yang ditunjukkan Rasulullah yang pada masa perjuangan beliau dalam menegakkan agama Allah yang tiada henti mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari orang-orang jahil kafir Quraisy.
Sifat hamba Allah ketika berjalan. Dalam ayat ini mufssir menerangkan bagaimana makna yamsyu (berjalan) dengan penggambaran cara berjalan dengan tidak angkuh atau kasar, dalam konteks cara berjalan Nabi SAW, mengingatkan agar seseorang tidak berjalan dengan angkuh dengan membusungkan dada.
Namun ketika beliau melihat seorang sahabat berjalan dengan penuh semangat dan terkesan tergesa-gesa beliau mengatakan “ Sungguh cara jalan ini dibenci oleh Allah, kecuali dalam situasi perang ini”.
(Dilansir dari berbagai sumber)
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang