Penembakan Brutal Kembali Terjadi di AS, 10 Orang Tewas

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 23 Maret 2021 14:02
Penembakan Brutal Kembali Terjadi di AS, 10 Orang Tewas
Insiden ini terjadi hampir sepekan setelah 8 orang, 6 di antaranya wanita berdarah Asia, tewas tertembak di sebuah spa di Atlanta.

Dream - Insiden penembakan secara brutal kembali terjadi di Amerika Serikat. Sedikitnya 10 orang tewas tertembak di sekitar swalayan di Boulder, Colorado, Senin sore waktu setempat.

Dari 10 korban, diketahui salah satunya adalah polisi. Insiden itu disebut sebagai penembakan massif kedua yang terjadi di AS dalam sepekan.

" Ini ketika orang sedang mejalani hari-hari mereka, sedang berbelanja," ujar Jaksa Distrik Boulder, Michael Dougherty, dikutip dari USA Today.

Polisi yang tewas dalam insiden tersebut diidentifikasi sebagai Eric Talley, 51 tahun, 11 tahun sebagai veteran militer Boulder. Sebelum tertembak, Talley bergerak menuju swalayah King Soopers begitu mendengar suara tembakan.

Atasannya, Maris Herold, memberikan konfirmasi atas meninggalnya Talley dalam peristiwa itu. Dia menyebut aksi Talley begitu heroik.

" Polisi Talley merespon, dia yang pertama di lokasi dan tertembak secara fatal," kata Herold.

" Hati saya berduka atas para korban insiden ini dan saya bangga para polisi yang telah merespon situasi. Dan saya memohon maaf telah kehilangan Polisi Talley," kata dia.

 

1 dari 2 halaman

Pelaku Ditahan

Komandan Kepolisian Boulder, Kerry Yamaguchi, mengatakan pelaku sudah ditahan. Dia mengatakan ancaman publik sudah dikendalikan.

" Kami sudah menangkap pelaku. Pelaku terluka saat insiden dan saat ini dalam perawatan," kata Yamaguchi.

Sejauh ini, belum ada keterangan mengenai motif pelaku. Kasus ini akan diselidiki FBI dan dikawal agen federal lain.

" Hukum federal akan ditegakkan secara penuh," ujar Asisten Pertama Jaksa AS untuk Distrik Colorado, Matthew T Kirsch.

Penembakan ini terjadi enam hari setelah delapan orang, enam di antaranya wanita berdarah Asia, ditembak seorang pria di tiga spa di Atlanta dan daerah terdekat.

Putra Roberto dan Ilce Rivero, yang bersekolah di Fairview High School dekat King Soopers merasa penembakan adalah hal yang biasa terjadi. Dia berharap perasaan itu akan berubah.

" Saya berharap tragedi ini ... akan membantu mengubah undang-undang, khususnya undang-undang senjata, dan kita semua dapat bekerja sama untuk membuat dunia yang lebih baik dan lebih damai bagi anak-anak kita," kata Roberto.

 

2 dari 2 halaman

Pelaku Terluka

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang serangan hari Senin dan akan terus mengikuti perkembangannya. Kantor FBI di Denver men-tweet bahwa mereka membantu penyelidikan atas permintaan polisi Boulder.

Petugas yang dipersenjatai dengan perlengkapan taktis dan senapan bergerak menanggapi laporan tentang penembak di King Soopers di bagian selatan Boulder, sekitar 25 mil barat laut Denver.

Pukul 14.29 waktu setempat, Departemen Kepolisian Boulder men-tweet peringatan agar orang-orang menjauh dari area di sekitar supermarket.

Pada satu titik, pihak berwenang terdengar melalui pengeras suara yang memberi tahu seseorang bahwa gedung itu dikepung dan " Anda harus menyerah" dan keluar dengan tangan terangkat dan tidak bersenjata.

Seorang pria bertelanjang dada dengan darah mengalir di kakinya dikawal keluar dari toko dengan borgol oleh dua petugas polisi. Sebuah ambulans keluar dari toko, tampaknya membawa pria itu.

Tidak jelas apakah pria itu adalah tersangka, tapi Yamaguchi mengatakan tidak ada orang lain selain dia dan mereka yang meninggal, mengalami luka.

Beri Komentar