Istana Kembali Didemo Tolak UU Cipta Kerja, 10.587 Personel Gabungan Dikerahkan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 20 Oktober 2020 12:35
Istana Kembali Didemo Tolak UU Cipta Kerja, 10.587 Personel Gabungan Dikerahkan
ribuan personel gabungan tersebut meliputi unsur Polri, TNI dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.

Dream - Sebanyak 10.587 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 20 Oktober 2020.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, ribuan personel gabungan tersebut meliputi unsur Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.

" Kami sudah siapkan pengamanan hari ini ada 10.587 personel," kata Yusri Yunus, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 20 Oktober 2020.

1 dari 7 halaman

Yusri menambahkan, aparat gabungan juga disiagakan di Patung Kuda dan Gedung DPR. Ada pula yang ditugaskan untuk menjaga sentra-sentra perekonomian.

" Kita lakukan pengamanan berlapis di sana," ucap dia.

Selain itu, Yusri menerangkan, disiapkan pula personel cadangan sebanyak 10 ribu personel untuk mengamankan aksi demo RUU Cipta Kerja. Mereka ditempatkan di Monas dan Gedung DPR.

" Ini cadangan," ucap dia

2 dari 7 halaman

Yusri menyampaikan, TNI bersama Polri siap mengawal mahasiswa dan buruh yang akan mengadakan kegiatan unjuk rasa di beberapa titik seperti DPR, dan Istana negara.

" Kami masih koordinasi terkait jumlah massa. Kita nggak mau underestimate kita siapkan 10.587 personel untuk dilakukan pengamanan tapi ada cadangan sekitar 10 ribu personel lagi nanti akan melihat situasi yang ada apa perlu menambah personel lagi untuk lapis kekuatan," tandas dia.

Sumber: Liputan6.com

3 dari 7 halaman

Di Jawa Barat

Di Jawa Barat, ribuan buruh dari berbagai elemen yang tergabung dalam Forum Rakyat Membatalkan Omnibus Law (Formo), kembali menggelar aksi turun ke jalan.

Massa buruh dari berbagai organisasi dan serikat pekerja pabrik itu memblokade Jalan Raya Rancaekek menuju arah Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Pantauan awak Liputan6.com, massa Formo mulai bergerak sekitar pukul 09.00 WIB dari kawasan Rancaekek.

Terlihat massa aksi berseragam merah berjalan kaki diiringi mobil komando. Dari barisan belakang, massa buruh menggunakan kendaraan roda dua di barisan belakang.

Situasi lalu lintas dalam aksi long march di Jalan Raya Bandung-Garut mengalami kepadatan dari arah Garut. Sementara lalin ke arah Garut terpantau ramai lancar.

4 dari 7 halaman

Adapun petugas dari Polri dan TNI berjaga-jaga di sepanjang jalur Jalan Raya Bandung Garut.

Penanggung jawab aksi Formo, Slamet Prajitno mengatakan, tuntutan aksi massa yang turun ke jalan masih sama dengan protes yang mereka lakukan pada 6-8 Oktober lalu, yaitu menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

" Tuntutan aksi dari semua sektor tani, buruh, mahasiswa dan pemuda masih sama yaitu menuntut Omnibus Law semua klaster untuk dibatalkan," ujarnya, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 20 Oktober 2020.

5 dari 7 halaman

Formo sendiri terdiri dari sejumlah elemen buruh, antara lain FPPB-KASBI Bandung Raya, PEPPSI-FSPPI, Gobsi, Sekar, KSPN, dan SPN. Serta kelompok tani Agra Wilayah Jawa Barat.

Elemen mahasiswa yang bergabung di antaranya FMN Cabang Bandung Raya, BEM Rema UPI, UKSK UPI, Pembaru Ranting Majalaya-Ciparay, Asoemsi IKOPIN, LPPMD Unpad, Komunitas Pasar Gratis Jatinangor, Rancaekek Unite, PMII Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Cabang Kabupaten Bandung, Tim Medis Universitas Bhakti Kencana, dan Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Uninus.

6 dari 7 halaman

Sementara itu, Satlantas Polresta Bandung mengimbau masyarakat untuk menghindari Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di kawasan Rancaekek dan sekitarnya.

" Diimbau kepada masyarakat pengguna jalan dari arah Bandung menuju Garut atau Tasik maupun sebaliknya, agar menghindari jalan utama Simpang Cileunyi sampai dengan Parakan Muncang," tulis Satlantas Polresta Bandung dalam akun Instagram @tmcpolrestabandung.

Adapun bagi masyarakat Bandung yang akan berpergian ke Garut atau Tasikmalaya, disarankan melalui jalur alternatif via Tanjung Sari. Jalurnya meliputi Cileunyi - Jatinangor - Tanjung Sari - Simpang Pamulihan - Cimanggung - Parakan Muncang - Nagreg.

 

7 dari 7 halaman

Sementara masyarakat yang datang dari Garut atau Tasikmalaya menuju Bandung bisa melintasi dua jalur alternatif. Jalur alternatif pertama yaitu Nagreg - By Pass Cicalengka - Parakan Muncang - Cimanggung - Simpang Pamulihan - Tanjung Sari - Jatinangor - Cileunyi.

Jalur alternatif kedua meliputi Nagreg - Cicalengka Lama - Majalaya - Solokan Jeruk - Dangdeur Rancakek atau Sapan Gedebage - Kota Bandung.

SUmber: Liputan6.com

Beri Komentar