1312 Artinya Apa? Dari Simbol Protes sampai Budaya Pop Internet

Reporter : Hevy Zil Umami
Sabtu, 30 Agustus 2025 12:04
1312 Artinya Apa? Dari Simbol Protes sampai Budaya Pop Internet
Harus Bagaimana Menyikapinya?

DREAM.CO.ID - Pernah lihat angka 1312 muncul di dinding grafiti, kaos, atau bahkan jadi tagar di media sosial? Buat sebagian orang, angka ini mungkin bikin penasaran: maksudnya apa sih? Kok kayaknya bukan sekadar angka biasa. Nah, ternyata 1312 punya arti yang cukup dalam, erat kaitannya dengan gerakan sosial, politik, dan budaya pop.

 

1 dari 1 halaman

1312 Artinya Apa? Dari Simbol Protes sampai Budaya Pop Internet

Dari Mana Asal 1312?

Angka ini bukan kode rahasia baru, melainkan singkatan dari frasa bahasa Inggris “ All Cops Are Bastards” (ACAB). Cara bacanya sederhana: setiap huruf dari kata ACAB diganti dengan posisi abjad dalam alfabet. A adalah huruf ke-1, C huruf ke-3, A huruf ke-1 lagi, dan B huruf ke-2. Kalau ditulis jadi angka, muncullah kode 1312.

Ungkapan ACAB sendiri sudah lama digunakan dalam budaya punk, skinhead, hingga grafiti jalanan sejak pertengahan abad ke-20. Biasanya dipakai sebagai bentuk protes terhadap tindakan polisi yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan atau melakukan kekerasan. Jadi, 1312 pada dasarnya adalah cara “ menyembunyikan” kalimat ACAB agar terlihat lebih singkat, simbolis, bahkan agak misterius.

Lebih dari Sekadar Anti-Polisi

Meski secara literal 1312 punya makna All Cops Are Bastards, sebenarnya konteks penggunaannya bisa lebih luas. Banyak yang memakainya sebagai kritik terhadap sistem, bukan semata-mata menyerang individu polisi. Misalnya, ketika terjadi kasus penyalahgunaan kekuatan aparat, angka 1312 kerap muncul di poster demo, coretan dinding, atau feed media sosial sebagai tanda solidaritas.

Di era digital, simbol ini makin menyebar cepat. Netizen sering menggunakannya dalam bentuk tagar, meme, atau sekadar komentar nyeleneh. Kadang, 1312 jadi semacam inside joke bagi komunitas tertentu yang paham maksudnya, mirip kayak bahasa gaul internet lainnya.

Kontroversi dan Perdebatan

Tentu saja, penggunaan 1312 nggak lepas dari kontroversi. Ada yang menganggap simbol ini terlalu kasar karena menstigma profesi polisi secara menyeluruh. Namun di sisi lain, pendukungnya menilai angka ini adalah bentuk ekspresi kebebasan berpendapat dan kritik sosial yang sah.

Di beberapa negara, termasuk Eropa dan Amerika, penggunaan simbol 1312 bahkan sempat diperdebatkan secara hukum. Ada yang menganggapnya sebagai ujaran kebencian, tapi ada juga yang membela dengan alasan kebebasan berekspresi. Intinya, angka ini memang punya dua sisi: bisa dilihat sebagai serangan, tapi juga bisa dibaca sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan.

Menyusup ke Budaya Pop

Uniknya, 1312 nggak cuma berhenti di dunia aktivisme. Seiring waktu, angka ini masuk ke ranah musik, fashion, sampai budaya internet. Band punk, rapper, hingga seniman jalanan kerap menyelipkan angka ini dalam karya mereka. Di TikTok dan Instagram, tagar #1312 bahkan sering dipakai di video-video dengan nuansa kritik sosial atau sekadar sebagai gaya edgy anak muda.

Kalau di Indonesia, 1312 memang belum sepopuler di luar negeri. Tapi bukan berarti asing sama sekali. Sesekali bisa kita temui dalam bentuk grafiti di tembok jalan, coretan di bangku sekolah, atau sekadar jadi kode di kaos distro.

Jadi, Harus Bagaimana Menyikapinya?

Sebagai simbol, 1312 jelas punya makna politis. Apakah harus setuju atau menolak, itu kembali ke tiap individu. Yang penting, kita paham dulu konteksnya. Angka ini bukan sekadar random, melainkan bagian dari sejarah panjang protes sosial.

Buat sebagian orang, 1312 adalah pengingat agar masyarakat tetap kritis terhadap kekuasaan. Bagi yang lain, angka ini dianggap provokatif. Namun yang pasti, 1312 sudah jadi bagian dari bahasa simbol generasi internet yang suka menyampaikan pesan lewat kode dan angka.

Jadi, kalau lain kali kamu lihat coretan 1312 di jalan atau muncul di linimasa, sekarang sudah tahu kan artinya? Angka itu bukan soal matematika, melainkan tentang ekspresi, perlawanan, dan suara kritik dari berbagai kelompok masyarakat.

Beri Komentar