21 Jemaah Umroh Banten Terlantar di Bandara Jeddah

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 21 Desember 2017 13:03
21 Jemaah Umroh Banten Terlantar di Bandara Jeddah
Jemaah umroh terkatung-katung di beberapa negara.

Dream - Sebanyak 21 jemaah umroh dilaporkan terlantar di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, pada Senin, 18 Desember 2017. Jemaah ini berangkat dengan travel `M` yang disponsori travel DKU.

" Jemaah ini berasal dari Desa Kibin, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten. Mereka terdiri dari 12 jemaah wanita dan 10 jemaah laki-laki termasuk pemilik travel berinisial HRF," ujar Staf Teknis I Kantor Urusan Haji (KUH) Ahmad Dumyathi Basori melalui keterangan resmi diterima Dream.

Dumyathi mengaku mendapat keluhan dari para jemaah. " Kami benar-benar ditelantarkan," ucap Dumyathi menirukan keluhan salah satu jemaah bernama Urai.

Menurut keterangan para jemaah, rombongan berangkat dari Indonesia pada 7 Desember 2017 dengan pesawat maskapai Lion Air menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Rombongan transit di Kuala Lumpur selama 6 jam dan hanya mendapatkan minum.

Jemaah lalu diberangkatkan dari Kuala Lumpur dengan maskapai Malindo menuju Colombo, Sri Langka pukul 23.25 waktu setempat. Para jemaah transit lagi selama 9 jam.

Di Colombo, jemaah diminta membayar visa dengan cara iuran hingga terkumpul 850 riyal, setara Rp3 juta.

Jemaah akhirnya diperkenankan boarding untuk melanjutkan perjalanan dengan maskapai Flydubai menuju Dubai, Uni Emirat Arab. Tiba di Dubai, rombongan masih harus menjalani transit kembali selama 3 jam

Tetapi, saat di Dubai, rombongan baru menyadari koper salah seorang jemaah bernama Rasena hilang.

“ Dari Dubai, mereka terbang ke Madinah dan menginap di hotel Waseel Farj. Jemaah tidak mempermasalahkan layanan hotel di Madinah selama 3 hari,” ucap Dumyathi.

Dari Madinah, mereka berangkat ke Mekah dan menginap di Hotel Ajwad Assalam. Mereka sedianya hanya lima hari di Mekah.

Tetapi, jadwal itu molor hingga tujuh hari karena belum ada kepastian tiket pulang. Seharusnya jemaah kembali ke Tanah Air pada 17 Desember 2017.

Salah satu jemaah menjelaskan rombongan sudah meminta kepada HRF untuk mengurus tiket kepulangan.

Kantor Urusan Haji (KUH) segera berkoordinasi dengan pemilik travel untuk mengupayakan kepulangan jemaah. Tetapi, selama hampir 24 jam belum ada kepastian kepulangan jemaah.

Staf Teknis Haji KUH KJRI akhirnya memutuskan mengevakuasi jemaah ke wisma tamu KUH agar bisa beristirahat. Apalagi, sebagian dari jemaah terserang demam dan batuk.

“ Satu mobil coaster kami gunakan untuk membawa jemaah dan satu mobil box untuk mengangkut koper-koper mereka,” ucap Dumyathi.

Tiba di wisma, jemaah langsung beristirahat setelah 24 jam terlantar di Bandara Jeddah, tanpa mendapat layanan makan dari pihak travel. (ism) 

Beri Komentar