Prof Dwi (Foto: Situs Resmi BRIN)
Dream - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Ekspedisi Keanekaragaman Hayati South Java Deep-Sea (SJADES) menemukan 27 spesies laut baru, seperti ikan, kepiting, bintang laut, kerang, dan cancing laut.
" Kami berhasil menemukan satu genus baru, 27 spesies baru dan lebih dari 260 rekor baru untuk Indonesia," kata peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN, Prof Dwi Listyo Rahayu, dikutip dari situs resmi BRIN, Senin 4 Oktober 2021.
Lebih dari 12.000 spesimen dari 8.000 spesies berhasil dikumpulkan dalam ekspedisi itu, yang terdiri dari 1.000 spesies ikan, 940 spesies udang, 450 spesies kepiting, 430 spesies squat lobster, 3.600 spesies kerang, 3.200 spesies bintang laut dan bulu babi, 900 spesies cacing laut, serta 700 spesies hermit crabs.
Dwi menjelaskan, ekspedisi diakukan di wilayah Jawa Barat Daya. Hal ini bertujuan memperbaiki bias pengambilan sampel historis di timur Garis Weber dan menghasilkan baseline informasi keanekaragaman hayati untuk perairan yang lebih dalam.
“ Hal ini penting tidak hanya untuk ilmu kelautan secara umum, pengetahuan kita tentang laut dalam, tetapi juga untuk memahami keanekaragaman hayati perairan dalam di selatan Jawa, dan Indonesia, serta memungkinkan negara untuk mengelola sumber daya yang tersedia di sana dengan lebih optimal,” tambah Dwi.
Ekspedisi SJADES melibatkan 31 peneliti dan staf pendukung dari Indonesia dan Singapura termasuk di dalamnya empat ilmuwan dari Prancis dan Taiwan yang diundang secara khusus untuk bergabung dalam ekspedisi. Mereka adalah Prof Bertrand Richer de Forges, Prof Chan Tin-Yam, Dr Lin Chia-Wei, dan Dr Yang Chien-Hui.
Prof Richer de Forges telah memimpin puluhan kapal pesiar dan berpartisipasi dalam ratusan ekspedisi laut dalam selama 40 tahun terakhir di seluruh Indo-Pasifik. Pengalaman serta keahliannya sangat berguna selama pelayaran.
Sedangkan Prof Chan yang merupakan ahli biologi utama Taiwan untuk program laut dalam dan timnya telah menjadi bagian dari banyak ekspedisi Prancis selama satu dekade terakhir.
Dalam ekspedisi tersebut, Indonesia melibatkan satu orang ahli geologi untuk membantu pemetaan, serta satu perwakilan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut untuk mendukung keamanan selama Ekspedisi berlangsung.
Hasil ekspedisi SJADES telah dipublikasikan dalam Journal Raffles Bulletin of Zoology Supplement No. 36 yang terbit pada 6 Agustus 2021.
Jurnal itu dapat diakses melalui tautan https://lkcnhm.nus.edu.sg/publications/raffles-bulletin-of-zoology/supplements/supplement-no-36/.
Pada 2021, dirilis publikasi untuk Annelida (Polychaeta) (1 taxon)–cacing; Mollusca (Bivalvia) (1 taxon)-kerang; Crustacea (Isopoda) (1 taxon) kecoak laut; Crustasea-Kelomang (2 taxa); Crustacea-kepiting (8 taxa); dan Crustacea (Tanaidacea) (3 taxa) krustasea.
Sebelumnya di pada 2019-2020 publikasi yang terbit terkait Pisces (2 taxa)-ikan; Echinodermata (Asteroidea) (2 taxa) - bintang Laut; udang/lobster; Crustacea (Isopoda) (1 taxa) Kecoak laut; dan kepiting.
Advertisement
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
4 Rekomendasi Susu Penambah Nafsu Makan Anak yang Bikin Lahap Lagi di 2025
18 Selebritas Terkaya di Dunia Tahun 2025, Jumlah Uangnya Bikin Deg-degan
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata