Mahasiswa Agama Islam dari 19 Kampus Gelar Survei, Hasilnya..

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 16 Januari 2019 16:02
Mahasiswa Agama Islam dari 19 Kampus Gelar Survei, Hasilnya..
Disebutkan, survei yang dilakukan di 19 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) ini tidak mewakili populasi nasional. Sebab, tidak dilakukan secara acak.

Dream - Survei yang digelar Center for The Study of Islam and Social Transformation (CISForm) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cukup mengejutkan.

Hasil survei memperlihatkan sebanyak 41,6 persen mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) menyebut, pemerintah Indonesia thaghut atau sesat, jauh dari kebenaran Islam.

" Angka 41,6 persen ini dalam konteks pemahaman dan memang cukup mengkhawatirkan," ujar Direktur CISForm, Muhammad Wildan, dilaporkan NU Online, Rabu, 16 Januari 2019.

Dalam pemaparan penelitian bertajuk " Menanam Benih di Ladang Tandus: Potret Sistem Produksi Guru Agama Islam di indonesia"  itu, juga menemukan 36,5 persen mahasiswa Prodi PAI berpandangan Islam hanya dapat tegak dengan sistem khilafah.

Adapun 27,4 persen mahasiswa berpandangan, kekerasan boleh digunakan untuk membela agama.

Wildan juga menyebut, gejala pandangan ini juga muncul di level dosen Prodi PAI. Sebanyak, 14,2 persen dosen PAI setuju, Islam harus ditegakkan dengan negara Islam dan 16,5 persen setuju menggunakan kekerasan untuk membela agama.

Meski begitu, kata Wildan, pandangan ini tak dapat menjadi kesimpulan umum.

" Saya kira di kalangan generasi muda juga meyakini, Islam tidak akan tegak dengan khilafah, apalagi dibumbui isu-isu kalau khilafah, semuanya selesai, semuanya beres," kata dia.

 

1 dari 1 halaman

Tidak Mewakili Sample Nasional

Penelitian ini diselenggarakan di 19 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di 8 wilayah, pada Agustus hingga Oktober 2018. 

Dalam temuan lain, Wildan menyebut, masih banyak ditemukan dosen di Prodi PAI yang tak mahir berbahasa Arab dan kurangnya materi utama mengenai keislaman, hanya 30 persen dari materi kuliah.

Direktur Eksekutif PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saiful Umam menyebut, survei ini tidak bisa mewakili populasi nasional. Sebab, tidak dilakukan secara acak.

Meski demikian, temuan itu harus menjadi perhatian pihak. Sebab, angka tersebut menunjukkan potensi masalah yang ada pada calon-calon guru PAI.

Oleh karena itu, dia menganggap perlu untuk melakukan kajian yang lebih komprehensif terhadap semua Fakultas Tarbiyah di seluruh PTKI, baik negeri maupun swasta, terutama jurusan PAI.

“ Riset ini sebetulnya sejalan dengan riset PPIM 2016 terhadap guru-guru PAI, dimana menemukan fakta bahwa lebih dari 70 persen mendukung penerapan Syariat Islam dan memberikan dukungan terhadap kelompok yang memperjuangkan penerapan syariat Islam,” kata Saiful.

(ism, Sumber: NU Online)

Beri Komentar