80 Tahun Indonesia Merdeka, Akses dan Mutu Pendidikan Masih Jadi PR Besar

Reporter : Daniel Mikasa
Kamis, 14 Agustus 2025 15:49
80 Tahun Indonesia Merdeka, Akses dan Mutu Pendidikan Masih Jadi PR Besar
Di Papua Pegunungan, rata-rata lama sekolah penduduk hanya 5,10 tahun. Artinya, banyak penduduk di sana yang belum tamat SD.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menegaskan perlunya reformasi pendidikan menyeluruh untuk mengurangi kesenjangan yang masih terjadi di berbagai daerah. Menurutnya, meski Indonesia sudah merdeka 80 tahun, sektor pendidikan masih menghadapi tantangan serius. Data menunjukkan masih adanya ketidaksetaraan dalam akses maupun kualitas pendidikan, terutama di wilayah terpencil.

“ Data BPS menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk jenjang SD sangat tinggi, namun menurun drastis di jenjang yang lebih tinggi, khususnya di pendidikan tinggi. Ini menunjukkan bahwa masih banyak anak bangsa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi,” ungkap Lalu Hadrian dalam Dialektika Demokrasi bertema HUT RI Menjadi Momen Semangat Persatuan Membangun Indonesia Emas 2025 di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Ia juga menyinggung rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas yang baru mencapai 9,22 tahun, setara tingkat SMP. Kondisi ini menunjukkan mayoritas warga belum menuntaskan pendidikan setingkat SMA, yang pada akhirnya menghambat pengembangan sumber daya manusia.

Kesenjangan antarwilayah juga masih nyata, salah satunya di Papua Pegunungan. “ Di Papua Pegunungan, rata-rata lama sekolah penduduk hanya 5,10 tahun. Artinya, banyak penduduk di sana yang belum tamat SD. Ini adalah PR besar bagi kita semua,” tegasnya.

Untuk menjawab persoalan tersebut, Lalu Hadrian menekankan sejumlah langkah penting dalam reformasi pendidikan. Pertama, memperluas akses pendidikan hingga SMA dan perguruan tinggi, terutama di wilayah tertinggal, melalui beasiswa dan peningkatan infrastruktur. Kedua, meningkatkan mutu kurikulum serta kompetensi guru agar pendidikan relevan dengan kebutuhan abad ke-21, termasuk literasi digital dan keterampilan berpikir kritis. Ia juga menyoroti peran komunitas lokal untuk mendampingi anak-anak agar tetap termotivasi bersekolah.

“ Pendidikan adalah batu loncatan ke depan, bukan rantai yang terus mengikat. 80 tahun Indonesia merdeka berarti memastikan seluruh anak Indonesia memiliki peluang yang sama untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi secara maksimal untuk negara tercinta ini,” pungkasnya.

Beri Komentar