Hampir Seribu Pasutri di Bojonegoro Ajukan Cerai Sejak Januari 2024, Banyak Karena Judi Online

Hampir Seribu Pasutri di Bojonegoro Ajukan Cerai Sejak Januari 2024, Banyak Karena Judi Online

© 971 Pasutri di Bojonegoro Ajukan Cerai Sejak Januari 2024, Banyak Karena Judi Online pa-bojonegoro.go.id

© 971 Pasutri di Bojonegoro Ajukan Cerai Sejak Januari 2024, Banyak Karena Judi Online pa-bojonegoro.go.id

Dream - Sebanyak 971 pasangan suami istri (pasutri) tercatat mengajukan perkara cerai di Pengadilan Agama Bojonegoro. Jumlah tersebut merupakan data dari Januari hingga April 2024.

Panitera dari Pengadilan Agama Bojonegoro, Solikin Jamik menyampaikan, dari jumlah pasutri yang mengajukan cerai tersebut, sebanyak 722 perkara merupakan cerai gugat atau cerai yang diajukan pihak istri.

Sedangkan sisanya, 249 perkara merupakan cerai talak atau yang mengajukan pihak dari suami.

© 971 Pasutri di Bojonegoro Ajukan Cerai Sejak Januari 2024, Banyak Karena Judi Online pa-bojonegoro.go.id

Jumlah tersebut dinilai mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan empat bulan pertama di 2023 yang jumlahnya juga mencapai 807 perkara. Menurutnya, faktor yang mendominasi dari para istri menggugat cerai suami selain sadar hukum.

Faktor Judi Online

Tak hanya itu, faktor lain yang menjadi penyebab gugatan perceraian adalah suami yang kecanduan judi online. Untuk Jumlahnya dia juga berkata bisa mencapai 179 perkara.

© Dream

Karena itu untuk angka perceraian di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terbilang tinggi, selama Januari hingga April 2024 bahkan sampai 971 pasutri yang mengajukan perkara cerai.

“Ternyata problem utamanya dari si laki-laki itu ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih cepat tanpa harus kerja keras. Misalnya sekarang yang sedang viral dan salah satu yang mudah adalah judi online,”

© 971 Pasutri di Bojonegoro Ajukan Cerai Sejak Januari 2024, Banyak Karena Judi Online pa-bojonegoro.go.id

Dia menyampaikan, perkembangan judi online kini semakin mengkhawatirkan. Sebab, banyak yang tergiur untuk mencari uang dengan cara cepat tanpa bekerja keras sehingga menimbulkan banyak korban yang kecanduan.

“Judi online ini juga memang membuat candu karena mereka berfikir cara cepat untuk merajut sebuah mimpi tanpa mau bekerja keras dan ini korbannya sangat banyak,”