Ilustrasi (OnIslam.net)
Dream - Pemerintah Malaysia sedang menyelidiki kasus undangan kepada warga Malaysia untuk menyentuh dan mengelus-elus anjing, menyusul protes dari ulama di negara dengan penduduk mayoritas muslim tersebut.
Menurut para ulama Malaysia, undangan itu sebagai cara melegalkan hukum yang secara nyata telah dinyatakan dilarang (haram) dalam Islam.
" Acara itu berpontensi menimbulkan kebingungan dalam publik, khususnya warga muslim Malaysia. Karena aksi tersebut jelas-jelas bertentangan dengan mazhab, norma dan kebiasaan di Malaysia," kata Othman Mustapha, Direktur Jenderal Islamic Development Department Malaysia (Jakim), dalam sebuah pernyataan yang dikutip Free Malaysia, Rabu 22 Oktober 2014.
Othman mengatakan karena muslim Malaysia menganut Mazhab Syafi'i, Jakim ikut berkepentingan memastikan muslim Malaysia tidak melanggar nilai-nilai mazhab tersebut.
Ditambahkan Othman, Mazhab Syafi'i melarang muslim menyentuh anjing secara sengaja karena dianggap mendatangi najis dan itu dilarang dalam Islam.
Acara kontroversial berjudul " Aku Ingin Menyentuh Anjing" itu berhasil menjaring 800 pengunjung yang sebagian besar adalah muslim.
Menurut penyelenggara, acara yang dihadiri wanita dan anak-anak itu digelar agar muslim Malaysia tidak takut menyentuh anjing.
Ulama mengatakan meski menyentuh anjing dibolehkan dalam batasan tertentu, tapi mereka mempertanyakan motif dan tujuan pihak penyelenggara.
Pihak penyelenggara yang diwakili Syed Azmi Alhabshi mengatakan tujuan dari acara ini adalah untuk membantu mengatasi ketakutan masyarakat terhadap anjing dan mempromosikan kasih sayang terhadap binatang.
Pro dan Kontra
Melalui media sosial, banyak warga Malaysia yang menganggap acara ini positif.
Namun, kritik pedas dilontarkan Ustaz Mohd Kazim Elias yang mengatakan acara tersebut bertentangan dengan hukum Islam. Dalam laman Facebook-nya, Mohd Kazim mengatakan acara tersebut merupakan cara halus kaum liberal dalam menjadikan Islam lebih bebas dan plural.
" Bagaimana pun juga, muslim dilarang menyentuh anjing. Apa untungnya menyuruh umat Islam menyentuh anjing dalam acara tersebut? Anjing sama dengan babi," tulisnya dalam Facebook.
" Pertama kampanye soal pesta bir, sekarang anjing. Kami khawatir selanjutnya acara apa," tulisnya lagi.
Namun di sisi lain, Sisters in Islam, sebuah NGO di Malaysia, justru mendukung acara itu sebagai cara agar masyarakat memiliki rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan.
" Sikap curiga dan benci sebagai bentuk ketakutan akan sesuatu yang belum diketahui dan dalam kasus ini adalah anjing. Sudah sering kita menyaksikan anjing disiksa dan diperlakukan dengan cara yang sangat kejam."
Dalam Islam, muslim dilarang memelihara anjing sebagai perhiasan kecuali untuk tujuan menjaga rumah atau teman berburu.
Dari Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah mengatakan, " Barang siapa memelihara selain untuk berburu dan menjaga ladang atau ternak, maka berkuranglah pahalanya setiap hari satu qirath."
Namun, ulama Maroko Sheikh Abdul-Bari Az-Zamzami mengatakan makhluk seperti anjing tidak najis. Karena itu menyentuh anjing tidak membatalkan wudhu.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi