Chat di HP Ferdy Sambo dan Para Ajudannya Terbongkar, Berisi Skenario Pembunuhan Brigadir J

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 23 Agustus 2022 10:36
Chat di HP Ferdy Sambo dan Para Ajudannya Terbongkar, Berisi Skenario Pembunuhan Brigadir J
Tak hanya ponsel milik Brigadir J, ponsel milik ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya juga dihilangkan demi memuluskan skenario pembunuhan.

Dream - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengungkap dugaan (penghalangan penyidikan) dalam kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat lewat penghilangan barang bukti di ponsel korban.

Tak hanya ponsel milik Brigadir J, ponsel para ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya juga dihilangkan demi memuluskan skenario pembunuhan.

Ponsel ajudan Irjen Ferdy Sambo itu ditukar dengan perangkat yang baru. Taufan mengatakan, ponsel para ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada E, ditukar dengan yang baru tepat dua hari setelah insiden penembakan Brigadir J.

1 dari 8 halaman

" Penghilangan dan pergantian handphone. Beberapa ADC (ajudan Ferdy Sambo) itu mereka diambil HP-nya. Tanggal 10 jam 1 pagi mereka dikasih HP baru," kata Taufan dalam RDP di Komisi III DPR, Senin 22 Agustus 2022.

Sedangkan, telepon seluler Bharada E ditukar dengan yang baru pada tanggal 19 Juli silam. " Bharada E tanggal 19 diambil oleh Mako Brimob, dikasih lagi HP jenis baru," tuturnya.

" HP yang antara 10 sampai 19 itu ditemukan pak. Ada upaya-upaya membangun skenario, misalnya yang jawaban-jawaban sebagai bawahan kepada atasan 'siap komandan' itu misalnya itu sangat kentara di situ," imbuhnya.

2 dari 8 halaman

Sedangkan, ponsel lama yang biasa mereka (ajudan Ferdy Sambo) pegang hingga saat ini belum ditemukan. " Tapi HP tanggal 10 ke belakang termasuk hari H (penembakan Brigadir J) sampai sekarang belum ditemukan," ujarnya.

Padahal, kata Taufan, dalam ponsel tersebut berisi bukti krusial serta dugaan ancaman pembunuhan dari skuad lama yang diceritakan Brigadir J kepada Vera, kekasihnya.

Dugaan pergantian ponsel itu bukan tanpa sebab. Sebab, dalam catatan Komnas HAM para ajudan Ferdy Sambo setidaknya mempunyai 3 grup WA.

" Ada beberapa grup WA dalam catatan kami ada 3 grup WA. Yang itu dulunya pernah ada. Tapi enggak ada karena HP-nya diganti. Terus ada, yang 10 ke bawah enggak ada lagi komunikasi dan sebagainya. Itu yang menurut kami jadi penting untuk dilacak," ungkapnya.

3 dari 8 halaman

Terkait ponsel Brigadir J atau Brigadir Yoshua, hingga saat ini belum ditemukan.

" Yang kedua memang fisik HP-nya juga hilang. Jadi fisik HP-nya ini tiba-tiba enggak ada. HP-nya Yoshua sampai sekarang belum ketemu," katanya.

Oleh sebab itu, dia meminta DPR untuk juga menanyakan keberadaan HP ajudan Sambo yang ditukar. Taufan khawatir ada pihak yang terjebak lagi oleh skenario Sambo yang lain.

" Jadi mungkin ini bisa juga pada pertemuan dengan Kapolri dan Mabes bisa ditanyakan itu apakah bisa didapatkan. Karena itu sangat penting itu mendukung," kata Taufan

" Kalau enggak, nanti di saat proses persidangan kita khawatirkan sangat sangat bergantung pada keterangan. Meskipun sudah ada pengakuan terbuka sauadara FS ini bahwa dia otak pembunuhan dan otak rekayasa," imbuhnya.

4 dari 8 halaman

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: 5 Peluru Masuk, 1 Bersarang di Tulang Belakang, 2 Bagian Ini Paling Fatal

Dream - Tim forensik menyatakan masih bisa mengidentifikasi dengan baik luka tembak pada jasad Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Tim forensik tidak menemukan luka selain karena tembakan.

" Yang jelas kami melihata pada otopsi ke dua masih jelas kita identifikasi baik luka tembak masuk dan keluar," kata Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Ade Firmansyah, di Jakarta, Senin 22 Agustus 2022.

Menurut Ade, berdasarkan pemeriksaan, ditemukan lima luka tembak masuk ke tubuh Brigadir J. " Empat luka tembak keluar. Jadi ada satu peluru yang bersarang di tulang belakang," tambah dia.

5 dari 8 halaman

Meski demikian, Ade mengatakan bahwa luka tersebut tidak bisa menjawab berapa orang yang menembak ajudan Irjen Ferdy Sambo itu. " Jadi kalau berapa penembak, tidak bisa jawab," kata dia.

" Tapi kalau luka-luka tembak itu tadi, lima luka tembak masuk empat luka tembak keluar," tambah Ade.

Yang jelas, kata dia, dari luka tembak itu, ada dua yang fatal. " Di daerah dada dan kepala, itu yang fatal."

6 dari 8 halaman

Detik-Detik Ferdy Sambo Eksekusi Brigadir J Versi Mantan Pengacara Bharada E

Dream - Fakta mengejutkan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J diungkapkan mantan pengacara Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Deolipa Yumara. Brigadir J diklaim ditembak mati dalam posisi berlutut di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Deolipa mengatakan Brigadir J ditembak berkali-kali di lantai rumah Ferdy Sambo tanpa ada perlawanan.

Dia menjelaskan, Bharada E dipanggil oleh Ferdy Sambo saat posisi Brigadir J sudah dalam keadaan berlutut.

Ferdy Sambo, lanjut Deolipa, kemudian meminta Bharada E untuk menembak. Sebaliknya bila melawan perintah yang diberikan, Bharada E yang akan ditembak.

" Ferdy Sambo yang perintah. (Brigadir J) keadaan berlutut," klaim Deolipa, dilansir dari Youtube Uya Kuya TV.

7 dari 8 halaman

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku, telah mendapatkan informasi dari Bharada E bahwa Ferdy Sambo menembak Brigadir J sebanyak dua kali.

" Jadi itu keterangan Bharada E (Ferdy Sambo menembak Brigadir J dua kali), tugas penyidik untuk mendalaminya lagi dengan bukti yang kuat," kata Ahmad, dikutip dari Liputan6.com, Senin 22 Agustus 2022.

Taufan menyakini, penembakan terhadap Brigadir J tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja. Hal ini diyakini berdasarkan hasil forensik serta uji balistik.

8 dari 8 halaman

" Di pengadilan nantinya, tidak cukup hanya dengan pengakuan. Kami meyakini eksekutornya tidak satu orang, berdasarkan hasil forensik dan balistik," ujarnya.

Taufan ingin agar Penyidik Bareskrim Polri agar dapat mencari tahu, siapa eksekutor lainnya yang melakukan penembakan terhadap Brigadir J.

" Tugas penyidik mencari bukti siapa lainnya eksekutor itu. Menurut Barada E, ya FS. Sekali lagi, ingat di pengadilan akan sangat riskan kalau hanya berdasarkan keterangan itu," tutupnya.

Beri Komentar