Dream - Faksi politik Palestina, Hamas, akhirnya sepakat untuk menggelar pemilu. Upaya ini untuk mengakhiri perseteruan dengan faksi Fatah yang sudah berlangsung sejak 2006.
Dilansir Independent, Hamas mengeluarkan pernyataan telah membubarkan pemerintahan bentukannya yang mengendalikan Jalur Gaza.
Hal itu sebagai jalan yang memungkinkan Presiden Mahmoud Abbas dari faksi Fatah, yang terpilih secara sah dalam pemilu, untuk membentuk pemerintahan persatuan.
Nantinya, pemerintahan baru yang terbentuk akan memegang kendali pemerintahan secara penuh baik di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ini juga untuk mengakhiri perpecahan politik yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Mahmoud Aloul, pejabat paling senior kedua di Fatah mengatakan kepada radio Voice of Palestine, " Ini kabar yang menggembirakan."
Tetapi, Aloul mengatakan dia masih ingin memastikan yang terjadi di lapangan.
" Kami ingin melihat apa yang terjadi di level bawah sebelum kami bergerak ke langkah selanjutnya," kata Aloul.
Pemilihan legislatif Palestina terakhir digelar pada 2006. Kala itu, Hamas meraup suara terbanyak, yang menjadi pemicu perpecahan politik.
Hamas dan Fatah terlibat perang saudara di Gaza sejak 2007. Sejak saat itu, Hamas memerintah kawasan yang terletak di tepi pantai itu.
Sejumlah upaya untuk mendamaikan dua faksi politik itu sudah berjalan sejak 2011. Tetapi, semua selalu berujung kegagalan.
Pada 2014, Hamas dan Fatah bersepakat membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional. Meski sudah terjadi kesepakatan, pemerintah bayangan Hamas tetap mengendalikan Gaza. (ism)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
