Anak Meraung Sambil Pegangi Dua Telinga, Pas Dicek Ada 2 Butiran Hitam Sebesar Beras Nempel Kuat di Kulit

Reporter : Sugiono
Kamis, 17 Februari 2022 18:35
Anak Meraung Sambil Pegangi Dua Telinga, Pas Dicek Ada 2 Butiran Hitam Sebesar Beras Nempel Kuat di Kulit
Benda mirip beras itu rupanya kutu caplak. Diduga tertetular dari kucing peliharaan tetangga.

Dream - Seorang ibu bernama Zuraina Mohd Zukri awalnya sangat panik melihat anaknya yang berusia lima tahun tiba-tiba rewel.

Anaknya meraung-raung sambil memegang area kedua telinganya. Wanita Malaysia yang akrab disapa Kak Na itu langsung memeriksa anaknya.

Setelah dilihat, ternyata di masing-masing telinga anaknya ada dua sengkenit yang menancap kuat. Pantas anaknya yang bernama Siti Hajar Husna kesakitan.

Di beberapa bagian Indonesia, terutama Sumatra, serangga itu juga disebut sengkenit. Sementara yang lain menyebutnya kutu babi atau caplak.

1 dari 5 halaman

Wanita 42 tahun itu kemudian menceritakan detail peristiwa yang terjadi pada Sabtu pekan lalu itu.

Malam itu anaknya mengeluh tiba-tiba telinganya sakit. Kak Na melihat di celah-celah telinga anaknya seperti bengkak dan merah.

" Saat saya periksa telinganya ada dua benda hitam menempel. Ukurannya seperti butir beras. Hewan itu menumpang di telinganya.

" Saya khawatir karena makhluk itu berada di celah telinga... sulit untuk menarik keluar," jelas wanita yang tinggal di Setiu, Terengganu, ini.

2 dari 5 halaman

Ibu lima anak ini kemudian mengoleskan sejenis minyak dari daun bidara dengan harapan agar kutu caplak itu mudah dihilangkan.

Anak tiba-tiba rewel, pas dicek ternyata digigit kutu kucing.

" Saya kaget saat melihatnya karena kutunya besar. Saya takut kutunya masuk lebih ke dalam. Tapi Alhamdulillah di dalam telinga tidak ada.

" Saya menggosok minyak selama 20 menit sebelum mencoba mengeluarkannya. Jika saya langsung menariknya, takut anaknya kesakitan," katanya.

3 dari 5 halaman

Wanita ini menduga anaknya digigit kutu caplak karena sering bermain dengan kucing peliharaan tetangganya.

" Anak itu sangat suka bermain dengan kucing, jadi saya yakin dia mendapatkannya dari kucing tetangga," katanya.

Menceritakan lebih lanjut tentang bagaimana hewan halus itu dikeluarkan, Kak Na mengatakan ukuran kutu yang cukup besar seperti sebutir beras memungkinkan dia untuk melihat dan kemudian menjepit kutu menggunakan pinset sampai mati. 

4 dari 5 halaman

Awalnya anaknya tidak menangis ketika kutu pertama yang ada di telinga kiri dihilangkan. Tetapi dia melolong kesakitan ketika hewan kedua di telinga kanan mau diambil.

Kepedihan menahan rasa sakit dan gatal yang luar biasa yang ditanggung oleh anaknya membuat hati Kak Na tidak tega. Tapi kutu caplak itu harus dikeluarkan apa pun risikonya.

" Saya menduga kutu caplak telah ada di telinganya selama dua sampai tiga hari. Awalnya tidak sakit dan tidak akan terasa karena ukurannya sangat kecil, tapi kalau sudah besar rasanya akan sakit sekali," ujarnya.

5 dari 5 halaman

Kak Na bersyukur anaknya tidak langsung demam badannya setelah digigit oleh kutu caplak. Karena orang lain akan demam kalau telinga kiri kanan sudah digigit sengkenit.

Caplak atau sengkenit  merupakan ektoparasit (parasit luaran) yang hidup dengan menghisap darah pada mamalia burung dan kadang-kadang reptilia dan amfibia.

Kalau menggigit manusia, ia membawa virus Congo atau CCHF yang dapat menyebabkan demam berdarah, pusing, sakit kepala, sakit mata dan sakit otot.

Virus tersebut juga bisa mengakibatkan pembesaran limfa (lymphadenophaty), serta bintik-bintik merah yang menyebabkan pendarahan pada permukaan mukosa dalaman seperti mulut, tekak dan kulit.

Jika penderita tidak ditangani secara serius, berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan hati, hingga menyebabkan kematian.

Sumber: mStar

 

Beri Komentar