Tak Bisa Bertemu Suami Dan Anak Yang Terus Menangis. (Foto: WOB)
Dream - Mereka yang ada di garis depan menangani wabah Covid-19 tentu saja para petugas kesehatan. Mereka secara aktif terlibat merawat pasien yang terinfeksi virus corona jenis baru tersebut.
Para petugas kesehatan tidak hanya menjalankan tanggung jawab yang besar dalam merawat pasien Covid-19, tapi juga menyelamatkan nyawa mereka.
Sayangnya, sebagian orang tidak punya rasa simpati dan empati terhadap petugas kesehatan yang menjalankan tugas besar tersebut.
Seperti yang dikisahkan seorang dokter di Malaysia bernama Khadijah Ismail berikut ini. Dia merasa kecewa dengan ulah suspect corona yang merahasiakan kondisinya.
Khadijah mengaku merawat seorang pasien di ruang praktiknya. Tapi setelah selesai diperiksa, pasiennya baru bilang bahwa dia khawatir karena sebelumnya pernah kontak dengan orang yang positif Covid-19.
Padahal dampak dari ulah pasien yang tidak punya kesadaran tersebut sangat besar bagi seorang dokter seperti Khadijah dan tempat praktiknya.
" Klinik harus dibersihkan dengan segera dan yang paling menyedihkan saya harus melakukan isolasi diri seperti yang diperintahkan atasan saya," tulis Khadijah di Facebook.
Khadijah sekarang harus berupaya keras meminimalkan terjadinya kontak dengan orang-orang terdekat, seperti suami dan bayinya yang baru berusia 16 bulan.
" Jadi saya menulis ini di Facebook dari kamar isolasi yang berada di lantai atas. Sementara suami sedang berusaha menghibur anak saya yang terus menangis di lantai bawah," katanya.
Khadijah merasa sedih. Meski tinggal di bawah satu atap, tapi dia tidak bisa bertemu dengan suami dan anaknya.
Dia harus diisolasi sampai status pasien yang sebelumnya memeriksakan diri kepadanya diketahui. Biasanya butuh waktu satu hingga dua hari.
" Kalian tidak tahu rasanya bagi seorang ibu yang ingin memeluk anak ketika pulang kerja setelah bekerja seharian," katanya.
" Benar-benar membuat hati saya sedih mendengar canda tawa dan tangis mereka di lantai bawah sementara saya terjebak di kamar isolasi," katanya.
Khadijah meminta warga masyarakat untuk tidak egois karena petugas kesehatan juga manusia yang punya keluarga.
Sumber: Siakapkeli.my
Dr Khadijah Ismail hancur hatinya ketika dia tidak dapat memeluk putranya yang terus menangis karena dia harus dikarantina setelah merawat pasien positif Covid-19.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang