Dana BOS Bisa Membantu Para Guru Honerer Yang Juga Terdampak Covid-19
Dream - Kesejahteraan guru honorer masih terus jadi persoalanyang hingga kini hal tersebut masih jadi isu rutin yang kerap disuarakan. Salah satu alternatif ide diusulkan anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan yang mengusulkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk gaji guru honorer.
" Meski belum dapat dikatakan sebagai jalan keluar terbaik dan benar-benar mensejahterakan guru honorer, cuma dengan kebebasan besaran penggunaan dana BOS untuk gaji guru honorer itu cukup bagus," ujar Sofyan, kepada wartawan pada Jumat 27 Juni 2020.
Sofyan juga menyingung kesulitan yang dihadapi para guru honorer di masa pandemi Covid-19 saat ini, dimana dipastikan para guru honorer memerlukan tambahan penghasilan.
" Situasi sekarang berdampak ke kesulitan ekonomi. Bila dana BOS boleh digunakan untuk bayar gaji guru honorer tanpa batas persentasi, maka ada kemungkinan penghasilan didapatnya jadi lebih besar," ucap Sofyan.
Ditambahkannya lagi, kebijakan penyaluran dana BOS saat ini juga sudah dapat diterima sekolah swasta. Hal itu diharapkan dapat mengoptimalkan tambahan penghasilan guru honorer jika kondisi sekolahnya sedikit murid yang mendaftar.
Untuk diketahui, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan Syahril, mengatakan, pihaknya telah menerbitkan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis BOS Reguler.
Permendikbud tersebut menjelaskan tentang tata aturan fleksibilitas penggunaan dana BOS. Dalam regulasi baru, pimpinan sekolah diperbolehkan menggunakan berapapun besaran dana BOS untuk gaji guru honorer.
Iwan juga mengungkapkan, dihapusnya Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) yang sebelumnya sebagai salah satu syarat guru honorer menerima gaji dari dana BOS.
(Sah, Sumber: Merdeka.com)
Dream - Bercita-cita sebagai guru dipandang merupakan sebuah profesi mulia. Namun, apa jadinya nasib seorang guru honorer di Indonesia.
Seperti yang sudah banyak diketahui, nasib guru honorer cukup memilukan. Dengan jam kerja dan tanggung jawab mencerdaskan generasi bangsa, mereka hanya digaji dengan gaji yang tidak sepadan.
Jangankan untuk berbelanja baju baru, para guru honorer tersebut bahkan masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, jika hanya mengandalkan gaji dari guru honorer.
Di media sosial twitter, sebuah video viral ramai diberitakan. Unggahan video tersebut berisi curhatan salah seorang guru honorer yang curhat akibat kondisinya yang memprihatinkan. Meski memilukan, sang guru tersebut mengungkapkan isi hatinya dengan gaya bahasa yang unik dan menggelitik.
Dalam sebuah unggahan di akun media sosial @MamduhJamaludin, ia menceritakan nasib seorang guru honorer.
" Video ini teruntuk adik-adik yang kalau ditanya tentang cita-cita jawabnya mau jadi guru," ucapnya.
" Listening, obat kumur" candanya dengan raut wajah yang serius.
Sang guru Honorer menceritakan nasibnya yang cukup memprihatinkan.
" Kalau kehidupan sehari-hari guru honorer dijadikan film, bakal vulgar dan dikecam KPI, tragis, tontonan negatif" curhatnya.
Agar tidak terlalu serius menceritakan nasibnya, sang guru honorer tersebut mencandai pekerjaannya yang bergaji lebih kecil dari nilai ulangan Nobita.
" Adek harus tau kalau gaji kami tu lebih kecil daripada nobita" tambahnya.
Menurutnya, jika gaji sebagai guru honorer dikalkulasikan dengan kebutuhan sehari-hari hasilnya bukan nol, tapi malah minus.
Merespon curhatannya yang mengungkapkan bahwa gajinya tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, sang guru tersebut memberikan solusi yang tak kalah nyeleneh.
" Mau makan enak aja, mitos" tambahnya.
Ia pun memperlihatkan uang seratus ribu hasil gajinya sambil berkata," Solusinya kalau mau makan enak, kita belikan kuota 10 GB trus nonton video mukbang tuh sebulan" sarannya.
Tak hanya menjelaskan terkait gajinya yang memprihatinkan, sang guru honorer tersebut juga mengungkapkan sulitnya mengurus anak-anak saat di kelas.
" Kita lagi ngajar nih ngejelasin,ada aja yang gendang-gendang meja, ada yang jadi vokal,perkusi. Kita di depan dianggap apa? Addie MS? Erwin Gutawa? Jayadi? Jayadi siapa?” candanya mengakhiri video singkat tersebut.
Hingga saat ini, video tersebut telah mencuri perhatian netizen dengan total 640 ribu kali ditonton dan 8 ribu retweet.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya