Tertulis dalam hieroglif di piramida berusia 4.400 tahun, kalimat ini membuktikan bahwa orang Mesir kuno memahami asal muasal meteorit kaya besi dari luar bumi pada ribuan tahun sebelum ilmuwan Eropa mencapai kesimpulan yang sama.
Di luar cerita rakyat, pengetahuan ini mati seiring dengan dunia kuno, bersama dengan mitos, bahasa, sistem penulisan, dan ritual yang terkait.
Baru pada akhir abad ke-18, di kalangan intelektual Eropa, gagasan bahwa meteorit datang dari langit dengan ragu-ragu diajukan kembali.
Dalam hal sejarah ilmu pengetahuan, khususnya astronomi, masyarakat Mesir kuno belum menerima penghargaan yang pantas mereka dapatkan.
Berbeda dengan orang Babilonia dan Yunani, orang Mesir tidak menggunakan model matematika untuk memprediksi fenomena astronomi sepanjang sejarah mereka.
Pengetahuan mereka tentang besi meteorit tidak dicatat secara deskriptif dan linier dalam buku-buku ilmiah. Sebaliknya, hal itu tertanam dalam metafora dan ritual.
Referensi Mesir paling awal yang diketahui tentang besi yang berhubungan dengan bintang, meteoroid, dan langit berasal dari Teks Piramida, yaitu kumpulan prasasti yang diukir di dinding bagian dalam piramida yang pernah menampung jenazah raja dan ratu Mesir dari Dinasti Kelima hingga Kedelapan yang memerintah. sekitar 4.100-4.400 tahun yang lalu.
Mencakup gaya lisan dan tulisan yang berbeda, teks Piramida kemungkinan besar merupakan liturgi penguburan yang diucapkan para pendeta untuk membantu mendiang kerajaan mencapai kehidupan setelah kematian di langit.
Para sarjana Pencerahan Eropa menyangkal cerita rakyat tentang meteorit luar angkasa dan berpendapat bahwa “batu petir” misterius itu berasal dari gunung berapi atau sambaran petir.
Namun, laporan tentang jatuhnya meteorit dan pukulannya oleh penduduk setempat telah diketahui sejak Abad Pertengahan. Seperti orang Mesir kuno, orang-orang non-ilmuwan ini mungkin mengetahui asal muasal meteorit.
Pengetahuan dapat bertahan berabad-abad, atau bahkan ribuan tahun, tanpa teks ilmiah. Di Mesir kuno, hal itu tertanam dalam metafora, cerita, dan ritual yang mudah diingat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN