(Ilustrasi: Shutterstock)
Dream - Sepasang tikus menyelinap ke dalam mesin ATM di ibukota Kazakhstan, Astana. Rupanya mereka bersembunyi di dalam mesin teller otomatis itu dari badai salju yang mengganas di negara itu.
Keberadaan dua tikus itu diketahui para karyawan bank yang terkejut saat mereka mengisi mesin ATM itu dengan uang tunai.
Kedua penyusup kecil itu ditemukan sedang asyik menghangatkan diri di tumpukan uang kertas di dalam mesin ATM tersebut. Seorang karyawan bank kemudian merekam kejadian langka itu.
Dalam video yang diunggah di media sosial, terlihat tumpukan uang kertas rusak dan kotoran tikus di dalam kompartemen uang mesin ATM.
" Dan di sini kami memiliki seekor tikus," komentar suara laki-laki, saat seorang wanita mengangkat penutup sebuah kotak berisi tumpukan uang kertas habis dikunyah.
Untuk memperjelas binatang pengerat itu, laki-laki itu menyingkapkan beberapa lembaran uang kertas. Namun ternyata ada dua tikus di dalam kompartemen uang mesin ATM tersebut.
" Wah, ada mafia di sini rupanya," canda suara laki-laki itu.
Meski pihak bank tidak mengatakan kerugian yang diakibatkan oleh dua tikus nakal itu, media setempat memperkirakan sekitar US$300 atau setara Rp4 juta.
(Sumber: rt.com)
Dream - Begini penampakan dua tikus nakal yang memamah puluhan lembar uang kertas di dalam mesin ATM di Astana, Kazakhstan.
Dream - Masyarakat kerap menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melakukan transaksi perbankan. Salah satunya untuk mengecek saldo rekening.
Namun siapa sangka, ternyata ada seorang nasabah mengecek saldo sebanyak ratusan kali dalam sebulan.
Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, mengatakan, setiap bulannya jumlah transaksi cek saldo tidaklah sedikit.
" Ada yang cek saldo sebulan sampai 780 kali," kata Jahja kepada Dream lewat pesan tertulisnya, Senin 2 Mei 2016.
Berdasar data BCA, kata dia, total transaksi berupa cek saldo di mesin ATM mencapai 35 juta kali. " Jumlah ini menambah antrean (transaksi) di mesin ATM, sedangkan mesin ATM-nya sekarang mahal," kata dia.
Menurut Jahja, banyaknya transaksi cek saldo di mesin ATM memberatkan biaya operasional. Sehingga mendorong manajemen BCA untuk menerapkan kebijakan cek saldo berbayar.
Namun niat itu masih diurungkan. Bank swasta ini masih mencoba untuk mengajak masyarakat untuk bertransaksi menggunkan electronic banking (e-banking).
" Sementara, kami belum membebankan biaya dulu. Kami coba dulu mendidik masyarakat," kata dia.
Jahja mengatakan, BCA mendorong masyarakat untuk memanfaatkan e-banking, seperti mobile banking untuk transaksi perbankan, misalnya cek saldo.
" Kami ingin melatih agar masyarakat bisa memakai internet banking, m-banking, dan mobile banking, yang lebih efisien. Tapi, sementara kami coba didik dulu nasabah untuk belajar teknologi yang mudah," ujar dia.
Dream - Tomedy Marbun (32), warga Pangkalan kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, kaget bukan kepalang. Ini lantaran melihat rekening bank miliknya mendadak berisi hampir Rp100 triliun.
Awalnya pada Selasa lalu, ia berniat menyetorkan uang sebanyak Rp 250 ribu ke rekeningnya. Dia mendatangi Kantor Bank Mandiri yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepat di samping Mapolsek Pangkalankerinci.
Namun lantaran antrean panjang di depan kasir, Tomedy mengurungkan niatnya dan menyambangi ATM dengan layanan setoran tunai, di samping kantor bank.
Lima lembar uang pecahan Rp 50 ribu dimasukan ke mesin. Setelah mesin berproses dan transaksi berhasil, kertas resi penyetoranpun keluar.
Seperti biasa, kertas itu dilipatnya jadi pembungkus ATM dan dimasukkan ke kantong kecil di dompetnya. Tanpa ada rasa curiga, pemuda lajang ini bergegas pulang ke rumah.
" Sampai di rumah, saya iseng-iseng melihat struk (resi) dan saya kaget melihat saldo terakhirnya. Kalau boleh jujur, uang saya mungkin tak sampai Rp 500 ribu di dalamnya," kata Tomedy dilansir Dream dari laman Potretnews.com, Jumat 11 Maret 2016.
Padahal saldo yang tertera hampir Rp 1 miliar atau mencapai Rp 999.964.882,-. Belum percaya dengan angka yang tertulis di kertas resi, ia mencoba melakukan transaksi pengecekan saldo terakhir, melalui layanan SMS Banking.
Rasa herannya semakin menjadi-jadi dan isinya meledak nyaris mencapai Rp 100 triliun atau sekitar Rp 99.999.999.648.821,-.
Janggal dengan isi rekening yang batas maksimal penarikan hanya Rp 5 juta itu, Tomedy kembali mendatangi Kantor Bank Mandiri meski jam pelayanan hampir ditutup.
Setelah menceritakan seluruh kejadian kepada costumer service (CS), pegawai bank itu heran dan penasaran. Petugas CS itu pun berkonsultasi dengan pimpinan terkait transaksi janggal itu.
" Katanya baru kali ini terjadi seperti itu. Mereka juga tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi dan dari mana asal uangnya. Sementara saya diminta menunggu, sampai sekarang belum ada kabarnya," imbuh Tomedy.
Ia masih menyimpan kertas resi transaksi setor tunai mencapai Rp 999 juta lebih dan SMS Banking yang hampir Rp 100 triliun yang dikirim dari nomor 3355 yang merupakan nomor layanan SMS Banking Bank Mandiri.
" Untuk sementara, katanya rekening saya diblokir dulu. Mereka juga tidak tahu kok bisa terjadi seperti itu," ujar Tomedy. Ulasan selengkapnya klik di sini.
(Ism)
Advertisement
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
AXIS Nation Cup 2025 Sukses Digelar, Lahirkan Atlet Muda Berbakat Indonesia
Intip Diet Ala Jennie BLACKPINK, Simpel dan Tetap Bisa Makan Enak
Fakta Penelitian Wanita Lajang Lebih Bahagia Dibandingkan Pria
Nonton Jadi Lebih Seru, Ikut Aja 5 Komunitas Film di Indonesia
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
Meriah! Nobar F1 Singapore di Aphrodite Jakarta Diserbu Fans dari Berbagai Tim