Astaghfirullah, Inilah 5 Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Menurut Buya Yahya, Jangan Jadi Salah Satunya!

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 25 Maret 2024 11:36
Astaghfirullah, Inilah 5 Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Menurut Buya Yahya, Jangan Jadi Salah Satunya!
Tujuan utama puasa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menambah keimanan dan ketakwaan, serta mendapatkan ridha dan ampunan-Nya.

1 dari 20 halaman

Astaghfirullah, Inilah 5 Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Menurut Buya Yahya, Jangan Jadi Salah Satunya!

Astaghfirullah, Inilah 5 Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Menurut Buya Yahya, Jangan Jadi Salah Satunya! © Hukum belum membayar qadha puasa Ramadan. Freepik.com

2 dari 20 halaman

Dream - Puasa di bulan Ramadan seharusnya dilakukan oleh setiap umat Islam dengan semaksimal mungkin.

Karena di bulan inilah, Allah SWT memberikan keistimewaan yang yang sangat luar biasa.

Salah satunya adalah pahala yang berlipat ganda dari setiap amalan yang dilakukan. Puasa yang hukumnya wajib ini pun tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus.

Tetapi juga harus mampu menahan syahwat dan tidak melakukan hal-hal maksiat yang memang dilarang oleh Allah SWT.

3 dari 20 halaman

© Tiga tingkatan orang yang berpuasa menurut Imam Al-Ghazali. Shutterstock.com

Nah, ada beberapa golongan orang yang meski menjalankan puasa, namun puasanya tersebut sia-sia. Hal ini disampaikan oleh Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya.

4 dari 20 halaman

© Doa masuk bulan Syaban sesuai ajaran Rasulullah saw. Pexels.com

Berikut adalah golongan orang yang puasanya sia-sia menurut Buya Yahya yang penting diketahui oleh setiap umat Islam

5 dari 20 halaman

Apakah Tujuan Berpuasa dalam Islam?

Apakah Tujuan Berpuasa dalam Islam? © Bacaan doa berbuka puasa sendiri dan bersama. Shutterstock.com

Puasa adalah salah satu ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam selama bulan Ramadan.

6 dari 20 halaman

Tujuan utama dari pelaksanaan puasa menurut Islam adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menambah keimanan dan ketakwaan, serta mendapatkan ridha dan ampunan-Nya.

Al-Quran sebagai sumber ajaran utama dalam agama Islam telah menjelaskan pentingnya melaksanakan puasa. Dalam surat Al-Baqarah ayat 183 disebutkan:

" Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."

7 dari 20 halaman

Bertakwa adalah salah satu tujuan utama dari melaksanakan puasa.

Dengan menahan nafsu makan dan minum serta menahan diri dari godaan dosa selama bulan Ramadan, umat Islam diharapkan dapat memperbaiki kehidupan spiritual mereka, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan rasa takut akan Allah.

Selain itu, puasa juga mengajarkan umat Islam untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Dengan merasakan lapar dan haus selama puasa, umat Islam diajarkan untuk menghargai dan mensyukuri rezeki yang telah diberikan.

8 dari 20 halaman

Tidak hanya memiliki manfaat spiritual, puasa juga memiliki manfaat kesehatan. Puasa membantu membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat kimia berbahaya.

Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu dalam proses penurunan berat badan, serta memperbaiki kualitas tidur dan konsentrasi.

Jadi, tujuan dilaksanakannya puasa menurut Islam adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ketakwaan, merasakan rasa syukur, serta mendapatkan manfaat kesehatan.

9 dari 20 halaman

© Hukum puasa Ramadan saat masih punya utang puasa. Freepik.com

Puasa bukan hanya berfungsi sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk memperbaiki diri secara keseluruhan.

10 dari 20 halaman

Keistimewaan Puasa Dibanding Ibadah Lainnya

Keistimewaan Puasa Dibanding Ibadah Lainnya © Doa agar disampaikan di bulan Ramadan ini diamalkan oleh Rasulullah saw. Pexels.com

Bulan suci Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ada beberapa keistimewaan bulan suci Ramadan yang penting diketahui oleh setiap umat Islam.

11 dari 20 halaman

Pertama, bulan Ramadan adalah bulan yang diwajibkan oleh Allah kepada umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa.

Puasa dalam bulan Ramadan membawa manfaat besar bagi para pelaksananya.

Ibadah puasa di bulan ini tidak hanya berarti menahan diri dari makan dan minum secara fisik, tetapi juga mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan pengampunan.

Melalui puasa, umat Muslim diajarkan untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat dan meningkatkan keimanan.

12 dari 20 halaman

Selanjutnya, bulan suci Ramadan juga menjadi bulan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa, membaca Al-Qur'an, dan beribadah dengan lebih khusyuk.

Secara spiritual, Bulan Ramadan memberikan kesempatan untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri, serta memperkuat hubungan dengan Allah.

Selain itu, bulan suci Ramadan juga dikenal sebagai bulan kemurahan hati. Umat Muslim didorong untuk saling berbagi rezeki dengan sesama, terutama kepada yang membutuhkan.

13 dari 20 halaman

Terdapat kebiasaan memberikan sedekah, melakukan amal kebajikan, dan menyantuni anak yatim pada bulan ini.

Hal ini menguatkan kepedulian sosial dalam masyarakat Muslim dan meningkatkan sikap toleransi serta solidaritas.

Secara keseluruhan, bulan suci Ramadan memiliki keistimewaan sebagai bulan ibadah puasa yang membawa manfaat fisik, spiritual, dan sosial.

Keistimewaan-keistimewaan ini menjadikan bulan Ramadan sebagai waktu yang sangat berharga bagi umat Muslim untuk meningkatkan keimanan, berintrospeksi, dan memberikan manfaat bagi sesamanya.

14 dari 20 halaman

Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia

Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia © Kata-kata hikmah Ibnu Atha'illah yang penuh nasihat berharga. Freepik.com

Menurut Buya Yahya, ada lima golongan orang yang puasanya sia-sia. Siapa sajakah mereka?

15 dari 20 halaman

1. Orang yang Puasa tapi Masih Berbohong

Golongan pertama adalah orang yang puasa, tapi masih suka berbohong. Ia adalah saksi-saksi dusta dan tidak pernah meninggalkan pekerjaan yang ada kebohongan di dalamnya.

Di dalam Islam sendiri, berbohong adalah sikap yang dibenci oleh Allah SWT. Bahkan di luar bulan Ramadan sekalipun, berbohong tetaplah dilarang oleh Allah SWT.

16 dari 20 halaman

2. Orang yang Puasa tapi Suka Ghibah

Golongan kedua adalah orang yang puasa, tapi suka mengghibah atau menggunjing. Ghibah sendiri adalah membicarakan kejelekan atau aib orang lain.

Di dalam perilaku ghibah ini biasanya terdapat niat buruk. Misalnya saja membuat nama baik orang menjadi rusak atau mendapat kepuasan dari kesalahan orang lain.

Dampak buruknya, melalui ghibah bisa memunculkan konflik antar individu maupun antar kelompok.

17 dari 20 halaman

3. Orang yang Selalu Mengadu Domba

Golongan ketiga adalah orang yang selalu mengadu domba. Misalnya saja membagikan suatu hal di media sosial yang akhirnya memunculkan permusuhan.

Di dalam Islam, mengadu domba disebut dengan namimah. Perbuatan ini pun telah dijelaskan Allah SWT dalam surat Al-Hujurat ayat 6:


18 dari 20 halaman

" Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat : 6)

19 dari 20 halaman

4. Orang yang Puasa tapi Tidak Menjaga Mata

Golongan keempat adalah orang yang puasa tapi tidak menjaga mata. Maksudnya adalah menjaga mata dari hal yang diharamkan Allah SWT.

Dalam hal ini bukan hanya yang ada di alam nyata saja, tetapi juga yang ada di alam maya. Misalnya saja melihat aurat di alam maya. Mungkin tidak ada manusia yang melihat, namun Allah SWT melihatnya. Sehingga, harusnya malu kepada Allah SWT.

Buya Yahya mengatakan bahwa aurat lawan jenis lebih mudah ditemukan di alam maya daripada di alam nyata.

20 dari 20 halaman

5. Orang yang Puasa tapi Tidak Menahan Syahwat

Golongan kelima adalah orang yang puasa tapi tidak menahan syahwatnya. Baik syahwat pada makanan, suami istri, atau syahwat mata seperti menonton video yang tidak pantas.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengatakan bahwa orang yang masuk dalam golongan-golongan tersebut hanya mengganti jadwal makan saja, dari siang ke malam. Sedangkan ibadah yang ia lakukan hanya sia-sia.

Beri Komentar