Bahaya Sifat Riya bagi Muslim yang Harus Dihindari, Lengkap Pengertian dan Contohnya

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 20 Juli 2023 16:36
Bahaya Sifat Riya bagi Muslim yang Harus Dihindari, Lengkap Pengertian dan Contohnya
Apa yang dimaksud dengan riya?

Dream – Riya adalah sifat tercela yang harus dihindari oleh setiap orang yang mengaku beragama Islam. Riya termasuk salah satu penyakit hati yang perlu dihindari karena banyak menyebabkan dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain.

Seseorang yang memiliki sifat riya cenderung hanya melakukan perbuatan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Niatnya saja sudah bukan karena Allah SWT, melainkan untuk mendapat pujian. Perbuatan ibadah yang didasari sifat riya hanyalah kesia-siaan.

Lantas apa sebenarnya yang dimaksud riya? Benarkah riya membawa bahaya bagi kehidupan manusia? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini!

1 dari 5 halaman

Apa yang Dimaksud dengan Riya?

Riya adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk pada perbuatan seseorang yang bertujuan untuk memperlihatkan kebaikan, ketakwaan, atau kebajikan kepada orang lain semata-mata untuk mendapatkan pujian, pengakuan, atau reputasi di hadapan manusia, bukan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah.

Dengan kata lain, riya adalah perilaku munafik atau kemunafikan, di mana niat dalam beribadah tidak tulus karena lebih mengutamakan pandangan dan persetujuan manusia daripada mendekatkan diri kepada Allah.

2 dari 5 halaman

Contoh Perilaku Riya

Adapun contoh perilaku riya bisa mencakup:

  1. Beribadah secara berlebihan atau berkesan sangat saleh ketika ada orang lain yang melihat, tetapi tidak melakukan ibadah dengan semangat yang sama ketika sendirian.
  2. Berlomba-lomba untuk tampil di depan orang banyak saat beribadah, misalnya mendahulukan diri sendiri untuk memimpin shalat atau membacakan ayat-ayat Al-Quran di depan orang banyak.
  3. Memperlihatkan kebaikan atau amal secara terang-terangan untuk mendapatkan apresiasi atau pujian dari orang lain.
  4. Menunjukkan sikap kesalehan atau kebajikan di depan orang lain, tetapi berlaku berbeda ketika dalam keadaan sepi atau tanpa pengawasan.
3 dari 5 halaman

Perilaku yang Dilarang

Riya merupakan perilaku yang sangat tidak dianjurkan dalam Islam, karena mengakibatkan perbuatan ibadah menjadi sia-sia dan tidak diterima oleh Allah. Dalam Al-Quran, Allah menyebutkan tentang orang-orang yang berbuat riya dalam beberapa ayat, misalnya dalam Surah Al-Ma'un (Surah ke-107) ayat 4-7:

“ Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat riya', dan enggan (memberikan) bantuan.”

Untuk menghindari riya', seseorang harus selalu menguji niat dalam beribadah, berusaha meluruskan niat agar semata-mata karena Allah semata, dan menjaga kerahasiaan dalam beramal agar ibadah tetap ikhlas dan diterima oleh Allah.

4 dari 5 halaman

Bahaya Riya bagi Muslim

Bahaya riya bagi kaum Muslim ini sangatlah serius dan bisa berdampak negatif dalam kehidupan agama dan akhirat. Berikut beberapa bahaya riya yang perlu diwaspadai:

1. Kehilangan Pahala

Riya membuat perbuatan ibadah yang seharusnya bernilai pahala di hadapan Allah menjadi sia-sia. Allah hanya menerima ibadah yang ikhlas karena-Nya semata. Jika ibadah dilakukan dengan riya', pahala yang seharusnya diperoleh akan hilang atau berkurang.

2. Hipokrisi (munafik)

Riya adalah salah satu bentuk hipokrisi dalam agama Islam. Allah sangat membenci perilaku munafik dan menyebutkan dalam Al-Quran bahwa orang-orang munafik berada dalam lapisan terendah neraka.

3. Menghalangi Peningkatan Spiritual

Riya menghambat peningkatan spiritual seseorang karena perbuatan ibadah tidak didasari oleh ketulusan dan kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Akibatnya, hati dan jiwa seseorang tidak berkembang dalam kedekatan dengan Allah.

5 dari 5 halaman

4. Keputusan Buruk dalam Hidup

Orang yang terbiasa berpura-pura dan berbuat riya mungkin akan cenderung mengambil keputusan hidup berdasarkan pandangan orang lain daripada kehendak Allah. Ini dapat mengarahkan mereka pada jalur yang salah atau tidak sesuai dengan keinginan Allah.

5. Ketidakstabilan Iman

Riya bisa menyebabkan ketidakstabilan iman karena niat dan tujuan beribadah yang tidak benar. Seseorang mungkin merasa selalu waswas dan cemas tentang apakah perbuatannya diterima oleh Allah atau tidak.

6. Menghalangi Taubat

Orang yang terperangkap dalam riya mungkin kesulitan untuk bertaubat karena mereka khawatir kebenaran niat mereka tidak akan diterima oleh Allah.

Untuk menghindari bahaya riya, penting bagi setiap Muslim untuk selalu memeriksa niat dan tujuan dalam beribadah. Ibadah haruslah semata-mata karena Allah semata, tanpa mencari pujian atau pengakuan dari orang lain.

Sikap tawadhu dan ikhlas harus menjadi prinsip dalam setiap perbuatan. Ketika seseorang beribadah dengan tulus ikhlas, Allah akan menerima amal perbuatannya dan memberikan keberkahan dalam hidupnya.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More