Bandara Hong Kong Diduduki Demonstran (News.com.au)
Dream - Seluruh penerbangan dari dan menuju Hong Kong dibatalkan mulai Senin malam waktu setempat. Penyebabnya, Bandara Internasional Hong Kong diduduki ribuan demonstran anti pemerintah.
Pejabat bandara memberikan pernyataan pada Senin sore, menyatakan demonstrasi menyebabkan gangguan serius pada operasional bandara.
Layanan check-in pada loket keberangkatan seluruhnya ditangguhkan. Sedangkan penerbangan yang telah menyelesaikan proses check-in dipastikan tetap berjalan.
" Selain penerbangan keberangkatan yang telah menyelesaikan proses check-in dan penerbangan yang sudah siap menuju Hong Kong, semua penerbangan dibatalkan untuk sisa hari ini," demikian pengumuman pengelola bandara, dikutip dari news.com.au.
Demonstrasi ini muncul dipicu beredarnya foto pengunjuk rasa pro-demokrasi mengalami babak belur dan luka memar saat demonstrasi yang berlangsung selama 10 pekan tanpa henti.
Kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah para aktivis setelah mereka menolak peringatan dari otoritas keamanan.
Sejumlah penumpang kereta terlihat menutupi mulut mereka sembari berjalan menuju stasiun bawah tanah.
Sementara sejumlah aktivis pro-demokrasi terlihat berkelahi dengan massa pendukung Beijing. Sedangkan pengunjuk rasa lainnya tertangkap kamera dengan wajah berdarah.
Para demonstran menggelar aksi 'hit and run' selama dua malam berturut-turut. Memecah massa menjadi kelompok-kelompok kecil yang tersebar di seluruh kota dan berhadap-hadapan dengan polisi anti-huru hara.
Polisi menolak mengizinkan para demonstran menggelar long march dari Victoria Park menuju Sham Shui Po. Meski begitu para pengunjuk rasa tetap berkumpul.
Pada Minggu sore, ribuan orang berada di Victoria Park. Mereka harus bersitegang dengan polisi.
" Polisi seharusnya mengusahakan yang terbaik untuk menjaga keamanan publik alih-alih menghalangi kami melaksanakan long march," kata seorang demonstran berusia 25 yang hanya berkenan menyebut marganya, Wong.
" Kami tetap di sini... Kami tidak terlalu khawatir dengan kesepakatan ilegal. Kami masih punya hak," kata dia.
Di Sham Shui Po, demonstran membangun barikade darurat dengan pagar besi dan tali plastik untuk memblokade kantor kepolisian. Mereka menembakkan sinar laser ke arah polisi yang menaikkan bendera peringatan agar para demonstran membubarkan diri.
Ketegangan di Hong Kong kian memanas. Demontrasi massa pro demokrasi terus berlangsung hingga 10 pekan lamanya.
Para demontran menentang rencana pemerintah untuk mengesahkan undang-undang deportasi. Undang-undang tersebut memungkinkan warga Hong Kong terjerat pidana di China untuk diekstradisi dan diadili di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Massa pro demokrasi menolak uu tersebut karena tidak percaya dengan sistem hukum yang dianut China.
Dream – Saham-saham di bursa saham Hong Kong, The Stock Exchange of Hong Kong (HKEX), rontok pada perdagangan Kamis, 13 Juni 2019. Aksi demo massal menolak Rancangan UNdang-Undang Ekstradisi mematikan aktivitas perekonomian Hong Kong dan membuat pelaku pasar ketakutan.
Dikutip dari Straits Times, anjloknya saham-saham Hong Kong disebablkan oleh kegelisahan investor terhadap aksi demonstrasi. Tak hanya itu, penanam modal juga gelisah tentang perdagangan Tiongkok dan Amerika Serikat.
Indeks Hang Seng turun 234,57 poin (0,86%) menjadi 27.072,99 pada penutupan perdagangan sesi I.
Sebelumnya, bursa Shanghai Composite Index melemah 4,09 poin (0,14%) ke level 2.905,29. Shezen Composite Index merosot 1,25 poin (0,08%) ke level 1.527,15.
Direktur Riset KGI, Ben Kwong, mengatakan aksi jual saham ini merupakan respons pasar terhadap ketegangan yang terjadi di Hong Kong saat ini.
“ Ini reaksi awal yang normal ketika kamu memiliki keresahan sosial atau ketegangan mengingat bahwa kami relatif tenang selama beberapa tahun,” kata Ben, dikutip dari Straits Times.
Suku bunga pinjaman antar bank atau Hibor juga tercatat naik 87 poin dalam seminggu ini. Dolar Hong Kong naik sebesar 0,2 persen, atau level terkuat sejak Desember lalu. Terakhir terlihat kurs dollar Hong Kong berada di 7.8250 per dolar AS.
Dua analis valuta asing yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan aksi demonstrasi menambah tekanan pada pasar. Aksi ini juga mempertinggi kekhawatiran pasar tentang arus keluar modal.
" Kali ini, orang benar-benar khawatir tentang risiko politik, dan khawatir tentang modal asing meninggalkan Hong Kong," kata salah satu analis, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, juru bicara Otoritas Moneter Hong Kong, mengatakan sistem perbankan Hong Kong aman dan sehat. Baik pasar mata uang dolar Hong Kong dan pasar uang beroperasi dengan tertib, kata jurubicara itu dalam pernyataan email.
" Sistem perbankan Hong Kong aman dan sehat. Bank-bank lokal memiliki modal besar dan sangat likuid. Kualitas aset mereka bagus dan operasinya kuat,” kata juru bicara.(Sah)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu