Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo (Foto: Facebook @BNPB Indonesia)
Dream – Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, prihatin dengan situasi demo yang terjadi di beberapa kota besar di tengah wabah virus Covid-19. Keprihatinan muncul karena sebagian para pendemo mengabaikan protokol kesehatan.
“ Ingat, mereka yang mengabaikan protokol kesehatan sehingga menimbulkan korban jiwa bukan hanya dimintai pertanggungjawaban di dunia, tetapi juga di akhirat,” kata Doni dalam acara “ Bincang-bincang Khusus: Media Bertanya Doni Monardo Menjawab” di Jakarta, dikutip dari Covid19.go.id, Sabtu 10 Oktober 2020.
Berdasarkan data dari beberapa kepolisian daerah yang melakukan rapid test kepada pendemo, diketahui sejumlah peserta aksi menunjukan hasil reaktif. Ada juga kepolisian daerah yang melakukan pemeriksaan dengan swab antigen. Hasilnya, positif Covid-19. Namun, dia tidak menyebutkan angka pasti pendemo yang terpapar virus corona.
“ Ini harus disampaikan pada publik agar menghindari aktivitas berkerumun, hindari yang menyebabkan mengancam keselamatan diri sendiri, apalagi orang lain,” kata dia.
Doni juga menyampaikan jika masyarakat sebetulya tak perlu takut kepada pasien pasien Covid-19 yang sudah sembuh maupun dirawat di rumak sakit. Justru Doni menegaskan orang positif yang belum melakukan pemeriksaan atau yang biasa disebut orang tanpa gejala (OTG). lebih berbahaya karena bisa menyebarkan virus tanpa diketahui dirinya maupun `korbannya`.
Begitu tiba di rumah usai aktivitas di luar, termasuk demo, tanpa sengaja OTG ini dapat menulari keluarga terdekat lain, terutama orangtua yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Seperti diketahui kaum lansia dan komorbid sangat rentan tertular virus corona.
Doni berpesan agar seluruh komponen masyarakat dan keluarga bisa saling menguatkan dan mengajak orang lain disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Demonstasi penolakan Undang-undang Cipta Kerja menjadi kekhawatiran tersendiri, khususnya bagi kalangan tenaga medis. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengaku khawatir aksi yang melibatkan massa cukup banyak itu akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 dan memicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
" Berbagai seruan, nyanyian, maupun teriakan dari peserta demonstrasi tersebut tentu mengeluarkan droplet dan aerosol yang berpotensi menularkan virus terutama Covid-19," ujar Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, M Adib Khumaidi.
Adib mengatakan demonstrasi yang terjadi mempertemukan ribuan orang dalam satu tempat. Sementara, sebagian besar peserta demonstrasi mengabaikan protokol kesehatan seperti tidak jaga jarak dan tidak memakai masker.
Dugaan itu diperkuat dengan adanya kemungkinan peserta datang dari berbagai daerah yang berbeda. Dampak yang timbul bisa berbahaya.
" Jika terinfeksi, mereka dapat menyebarkan virus saat kembali ke komunitasnya," kata Adib.
Adib pun menerangkan kekhawatiran yang muncul didasarkan pada pertimbangan medis. Menurut dia, demonstasi berisiko lebih tinggi dalam menularkan Covid-19 dibandingkan aktivitas lain.
" Bahkan, diperkirakan akan terjadi lonjakan massif yang akan terlihat dalam waktu 1-2 minggu mendatang," kata Adib.
Saat ini, kata Adib, baik tenaga maupun fasilitas kesehatan sudah kewalahan menangani pasien Covid-19. Jumlah pasien Covid-19 dari hari ke hari terus bertambah.
Advertisement
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
AXIS Nation Cup 2025 Sukses Digelar, Lahirkan Atlet Muda Berbakat Indonesia
Intip Diet Ala Jennie BLACKPINK, Simpel dan Tetap Bisa Makan Enak
Fakta Penelitian Wanita Lajang Lebih Bahagia Dibandingkan Pria
Nonton Jadi Lebih Seru, Ikut Aja 5 Komunitas Film di Indonesia
Merayakan Keanggunan dan Ekspresi Diri Perempuan Indonesia Lewat Tsubaki Blooming Gallery
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, Saling Membantu dan Memberi Dukungan
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
Meriah! Nobar F1 Singapore di Aphrodite Jakarta Diserbu Fans dari Berbagai Tim