Pasangan Pengantin Baru Yang Ikut Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Milik Ukraina Di Iran. (Foto: Facebook)
Dream - Jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines pada hari Rabu, 8 Januari 2020, menyisakan kesedihan yang mendalam.
Dalam kecelakaan yang memilukan itu, 176 orang, yang terdiri dari 167 penumpang dan 9 kru, dinyatakan tewas seluruhnya.
Di antara penumpang yang meninggal dalam kecelakaan maut itu ada pasangan pengantin baru asal Kanada. Mereka adalah Arash Pourzarabi, 26 tahun, dan istrinya Pouneh Gourji, 25 tahun.
Arash dan Pouneh mungkin tidak menyangka bahwa hari Rabu dini hari itu akan menjadi hari penerbangan terakhir mereka.
Mungkin dalam benak dua sejoli itu hanya ingin memulai kehidupan baru di Kanada. Mereka menikah di Iran, tanah leluhur mereka, tiga hari sebelumnya.
Arash dan Pouneh adalah lulusan University of Alberta. Keduanya di antara 63 warga Kanada yang tewas dalam tragedi pesawat dengan nomor penerbangan PS752.
Pasangan pengantin baru itu naik pesawat bersama dengan empat teman lainnya serta 24 warga keturunan Iran-Kanada dari Edmonton, Kanada.
Selain mereka, ada Siavash Ghafouri Azar dan Sara Mamani juga merupakan pasangan pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan di Iran.
Siavash dan Sara bahkan baru saja membeli sebuah rumah di pinggiran kota Montreal untuk memulai hidup baru.
Menurut LinkedIn, Sara adalah seorang insinyur di Bombardier. Sementara Siavash bekerja sebagai spesialis di Pratt and Whitney Canada.
Seperti diberitakan sebelumnya, penerbangan PS752 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.
Otoritas Iran mengatakan penerbangan dari Teheran ke Kiev tersebut diduga mengalami kegagalan mesin yang menyebabkannya jatuh.
Namun, banyak yang meragukan dugaan tersebut. Masalahnya, usia pesawat relatif baru dan sudah diperiksa beberapa hari sebelum menjalani penerbangan.
Sumber: Siakapkeli.my
Dream - Sebuah pesawat Boeing 737 jatuh di Teheran, Iran, pada Rabu dini hari waktu setempat. Pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan Ukraine International Airlines memuat 176 orang terdiri dari 167 penumpang dan 9 kru, sebelumnya dilaporkan 180 orang.
Humas Senior Bandara Internasional Imam Khomeini, Ali Khashani, mengatakan pesawat itu sedang terbang menuju Kiev. Tetapi pesawat terbakar beberapa saat usai lepas landas lalu jatuh di sekitar Parand, kawasan Robat Karim, Provinsi Teheran, seperti dilaporkan Press TV.
Menurut Khasani, diduga pesawat mengalami masalah teknis. Akibat insiden tersebut, seluruh penumpang dinyatakan tewas.
Juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Reza Jafarzadeh, mengatakan tim penyelamatan telah digerakkan ke lokasi jatuhnya pesawat.
Kepala Layanan Darurat Medis Iran, Pir-Hossein Koulivand, memberikan konfirmasi seluruh orang yang ada di pesawat telah meninggal. Dia mengatakan tim gawat darurat kini sedang bekerja mengumpulkan jenazah.
Detik-detik insiden tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Twitter Bahman Kalbasi, @BahmanKalbasi, terlihat cahaya kuning di langit Teheran yang gelap.
Cahaya itu berasal dari pesawat yang terbakar. Pesawat terus menunjukkan pergerakan menjauh dari Bandara Imam Khomeini.
Sempat terjadi letupan pada pesawat tersebut. Beberapa detik kemudian, pesawat jatuh dan meledak, menimbulkan cahaya terang di langit.
Horrific vid of the Boeing 737 of #Ukraine airline w/ 180 passengers burning in the sky & crashing just outside of #Tehran mins after taking off. #Iran is having a really dark day. Over 60 killed in the stampede, then scare of an all out war and now this. pic.twitter.com/Qvtf5hdwkg https://t.co/OGz90NdeH0
— Bahman Kalbasi (@BahmanKalbasi)January 8, 2020
Advertisement