Dream - Kasus pembunuhan Eki dan Vina Cirebon kembali mencuat setelah 8 tahun berlalu bertepatan dengan hadirnya film VIna: Sebelum 7 Hari.
Sorotan terutama ditujukan pada para buronan tersangka yang belum tertangkap polisi hampir satu dekade.
Setelah menyita perhatian publik, polisi bergerak cepat memburu para tersangka pembunuhan Eki dan Vina Cirebon.
Hasilnya, Polda Jawa Barat meringkus Pegi Setiawan alias Perong yang diyakini sebagai otak pembunuhan.
Surawan mengatakan, setelah pelaku kasus pembunuhan Vina dan Rizki di Cirebon pada tahun 2016 ditemukan, Pegi meninggalkan kampung halamannya ke wilayah Katapang, Kabupaten Bandung.
Di sana, Pegi bermukim di satu kontrakan bersama ayah kandung dan ibu tiri. Namun, selama disana, dia mengaku sebagai keponakan.
Penangkapan Pegi alias Perong yang baru diringkus setelah 8 tahun kasus pembunuhan Eki dan Vina menjadi tanda tanya masyarakat.
Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan menjelaskan alasan mengapa proses penangkapan Pegi yang berlangsung selama bertahun-tahun tersebut.
Selain mengubah identitas, dilaporkan bahwa para pelaku lain dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizki tidak mau memberikan keterangan.
" Hal ini dikuatkan keterangan pemilik kos (kontrakan) yang sudah kita minta keterangan. Nama sudah diganti bukan lagi PS tetapi menggunakan nama Robi," jelas Surawan di Mapolda Jabar, Minggu 26 Mei 2024 dikutip dari Merdeka.com.
Sejak kasus pembunuhan diusut kepolisian, Surawan mengungkapkan, Pegi tak lagi tinggal di kampung halamannya.
Dari keterangan penjaga lingkungan setempat, Pegi selalu menutup wajah menggunakan masker ketika pulang ke kampung halamannya agar tidak dikenali.
" Keterangan dari kepala lingkungan atau RT di tempat tinggal dimana PS berada juga, manakala PS pulang ke rumah juga sering menggunakan masker sehingga berusaha mengelabui lingkungan. Dia kemarin pergi dari Cirebon sekitar tanggal 15-an ke Bandung menggunakan masker juga," tambah Surawan
Surawan pun mengungkapkan bahwa para pelaku lain yang sudah menjadi terpidana tidak mau memberikan informasi mengenai Pegi.
Polisi menduga, ada ketakutan karena berhubungan dengan kegiatan atau keanggotaannya di dalam geng motor.
" Ada yang bilang takut dan sebagainya. Jadi ketakutan dari mereka saja tidak berani menerangkan PS ini orangnya, sehingga itu mempersulit kita untuk melakukan pelacakan," tambah Surawan.
tambah Surawan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN