Belajar dari Maryam, Ibunda Nabi Isa AS dalam Mengatasi Depresi dan Perundungan

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 7 Juli 2023 07:01
Belajar dari Maryam, Ibunda Nabi Isa AS dalam Mengatasi Depresi dan Perundungan
Mengenai penanganan depresi, umat Islam sebenarnya bisa belajar dari Maryam, ibunda Nabi Isa Alaihi Salam.

Dream - Depresi menjadi tema yang kerap diperbincangkan masyarakat. Isu kesehatan mental semakin hari semakin masif diperdengarkan. Banyak berseliweran di dunia maya tentang pentingnya memerhatikan kesehatan mental di tengah kesibukan.

Tak jarang, kasus bunuh diri yang terjadi disebabkan salah satunya karena depresi. Setiap manusia yang hidup pasti akan mengalami masalah. Intensitas masalah tersebut bisa berbeda-beda yang dirasakan tiap orang.

Berbicara mengenai penanganan depresi, umat Islam sebenarnya bisa belajar dari Maryam, ibunda Nabi Isa Alaihi Salam. Kisah Maryam pun terabadikan dalam Al-Quran Surat Ali Imron dan Surat Maryam.

Siti Maryam, ibunda Nabi Isa AS, adalah tokoh dalam Islam yang dihormati karena kemuliaan dan ketabahan hatinya. Meskipun tidak ada catatan khusus tentang bagaimana ia mengatasi depresi, ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kisahnya yang dapat membantu dalam menghadapi depresi.

Langsung saja mari kita belajar mengatasi depresi dari Maryam sebagaimana Dream rangkum dari berbagai sumber berikut ini!

1 dari 4 halaman

Kehamilan Maryam Membuatnya Berkecamuk

Maryam adalah wanita mulia di hadapan Allah. Dia terkenal sebagai sosok yang rajin ibadah dan selalu berdiam dalam mihrabnya, hingga Allah menyiapkan makanan khusus untuknya.

Ayat 16 sampai 34 dalam Surat Maryam diceritakan, awalnya Malaikat Jibril mendatangi Maryam, memberitahukan bahwa ia akan hamil. Padahal Maryam belum pernah sekalipun disentuh pria.

Bisa dibayangkan, begitu hamil ia langsung menjadi korban perundungan dari orang-orang di sekitarnya. Banyak yang menuding Maryam sebagai pezina. Hatinya pun terus berkecamuk dan sedih tiada terkira, sementara perutnya pun semakin membesar.

Ia memutuskan pergi meninggalkan rumahnya untuk pergi ke tempat yang jauh. Hingga akhirnya Maryam melahirkan Nabi Isa AS di tempat pengasingannya seorang diri.

2 dari 4 halaman

Dihibur Para Malaikat

Perutnya yang membesar pun menunjukkan tanda-tanda kontraksi. Di tengah pelariannya dari perundungan orang sekitarnya, ia bersandar pada pangkal pohon kurma. Kemudian ia berkata dengan putus asa, " andai saja aku mati, menjadi tidak berarti dan dilupakan semua orang."

Mendengar itu, Allah mengutus Malaikat untuk mendatangi Maryam. Para Malaikat itu diutus untuk menghibur Maryam agar tidak bersedih. Malaikat itu menyarankan agar Maryam menggoyang pangkal pohon kurma hingga buahnya berjatuhan dan menjadi bahan pangan.

Maryam merasakan betul pedihnya dihina dan merasa tidak berharga. Dia mengalami kesedihan secara mendalam. Di tengah perasaan yang berkecamuk, Malaikat Jibril menghiburnya.

" Jangan bersedih, Allah telah menyiapkan anak sungai dan kurma untukmu, makan, minum dan bersenang hatilah."

3 dari 4 halaman

Saran Jibril yang Bijaksana

Respon depresi seringkali meunculkan keinginan untuk mati. Begitu pula dengan Maryam. Ketika Maryam mengeluhkan kepedihannya, Malaikat Jibril pun memvalidasi perasaannya dan menghiburnya. Ia menyarankan kepada Maryam untuk diam atau puasa bicara.

Hal ini menarik, karena Jibril menganjurkan Maryam untuk puasa bicara. Padahal biasanya orang yang depresi dianjurkan untuk mengatur hal-hal yang membuatnya stres dan triggernya. Jika yang memicu stres adalah melihat berita di media sosial, maka disarankan untuk tidak membuka medsos sampai keadaan membaik.

Dalam kasus Maryam, hal yang membuat stres adalah komentar tetangga sehingga ia disarankan oleh Jibril untuk mendiamkannya. Ini adalah saran yang bijak. Kalau saat ini kita mengenalnya dengan istilah cutting-out toxic people.

4 dari 4 halaman

Setelah lahirnya Nabi Isa AS, perundungan yang dihadapi Maryam pun masih terus berlangsung. Banyak orang mencecar Maryam dengan tuduhan perzinahan sekaligus menanyakan banyak hal mengenai bayi yang digendongnya.

Tak sanggup menjawab, Maryam meminta orang-orang bertanya sendiri kepada bayi Isa. Dijawablah semua tudingan itu oleh Isa yang masih bayi. Ya, Nabi Isa AS merupakan utusan Allah SWT yang menjadi Nabi sejak dilahirkan. Bahkan ia bisa berbicara sejak lahir ke dunia.

Itulah Maryam, wanita paling suci di hadapan Allah tetap saja mengalami perundungan. Tetapi besarnya keimanan menyelamatkan dia dari dampak buruk kesedihan. Namun bukan berarti orang yang depresi adalah orang yang kurang iman. Akan tetapi dengan keimanan, seseorang mungkin bisa lebih mampu mengatasi depresi yang dihadapi. Tentu saja dukungan sosial dan moral serta bantuan psikolog sangatlah dibutuhkan dalam mengatasi hal tersebut.

Penting untuk diingat bahwa depresi adalah kondisi serius dan kompleks yang memerlukan perhatian profesional. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami depresi, penting untuk mencari bantuan dari tenaga medis, terapis, atau konselor yang berkompeten dalam bidang kesehatan mental.

Beri Komentar