Menkes Ungkap 1 dari 10 Warga Indonesia Menderita Gangguan Jiwa

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 8 November 2023 11:35
Menkes Ungkap 1 dari 10 Warga Indonesia Menderita Gangguan Jiwa
Kemampuan Indonesia untuk deteksi dini gangguan jiwa masih kurang.

1 dari 12 halaman

Menkes Ungkap 1 dari 10 Warga Indonesia Menderita Gangguan Jiwa

image" /> © Gangguan jiwa shutterstock

2 dari 12 halaman

© Menkes Budi Gunadi Sadikin Youtube.com/DPR RI

Dream - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa 1 dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa.

Menurut dia, kemampuan Indonesia untuk deteksi dini gangguan jiwa masih kurang.

3 dari 12 halaman

© gangguan jiwa shutterstock

Budi menyampaikan, kemampuan deteksi gangguan jiwa di Indonesia masih tergolong lemah dan bersifat observasi.

4 dari 12 halaman

“Nah di Indonesia, 1 dari 10 yang terdeteksi (gangguan jiwa). Deteksi dini kita itu lemah sekali, memang deteksinya disini masih belum advance, jadi lebih yang sifatnya observasi,"

5 dari 12 halaman

Skrining Masih Manual

Ia menjelaskan, saat ini screening terkait gangguan jiwa masih bersifat manual, yaitu menggunakan kuesioner.

“Kalau gangguan jiwa ini masih sangat manual, jadi masih pakai kuisioner dilihatnya. Apakah dia punya anxiety sama depresi,” ujar Budi.

6 dari 12 halaman

Tiga Gangguan Jiwa Sering Ditemukan di Indonesia

Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, terdapat tiga gangguan jiwa yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Pertama adalah gangguan mental emosional (ansietas dan bipolar) sebanyak 9,8 %. Kemudian depresi tercatat 6,1% dan gangguan jiwa berat (skizofrenia) sebanyak 0,2%.

7 dari 12 halaman

© gangguan jiwa shutterstock

Menkes mengatakan, gangguan jiwa anxiety cukup sulit untuk terdeteksi.

Padahal, cukup banyak masyarakat yang mengalami gangguan tersebut.

8 dari 12 halaman

“Tapi anxiety nih nggak tertangkap biasanya, padahal banyak sekali yang kena, ini hormonalnya sudah terpengaruh. Karena ada hormon serotonin dan dopamin, kemudian nanti bisa jadi depresi,”

9 dari 12 halaman

Selain itu, ia juga mengungkapkan perlunya skrining untuk mendeteksi adanya gangguan jiwa dalam diri seseorang. Bahkan, ia telah memulai di lembaga kementeriannya sendiri.

“Skrining ini juga baru dilakukan di Kementerian Kesehatan, dan hasilnya juga mengejutkan saya gitu, ternyata banyak juga yang anxiety, depresi, padahal mereka tidak running untuk pemilihan umum,”

Budi menerangkan, nantinya skrining gangguan jiwa di Indonesia akan terus diperbaiki. Misalnya bisa dilakukan lewat fasilitas kesehatan puskesmas.

10 dari 12 halaman

© Gangguan Jiwa shutterstock

Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menurunkan angka gangguan jiwa dan melakukan penanganan lebih cepat agar tidak berkembang menjadi tingkat yang lebih parah.

11 dari 12 halaman

“Nah sekarang skrining ini akan kita perbaiki agar semua puskesmas nanti bisa lakukan skrining jiwa, karena ini tinggi sekali dan harusnya bisa ditangani dengan lebih baik, agar jangan terus turun, jadi anxiety, gak kerawat jadi depresi, gak kerawat jadi

tutur Budi.

12 dari 12 halaman

“Harusnya begitu dia anxiety itu diajarin bagaimana treatment terapinya, kalau turun dia ke depresi ya diajarin terapinya seperti apa, ada metodologinya, cuma ini memang metodologinya ada yang klinis diujung dengan obat, tapi ada juga yang sifatnya konsel

jelasnya.

Beri Komentar