Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Keluarga di Selandia Baru ini tidak pernah sekalipun membayangkan mendapat kejutan dari dalam koper yang baru dibeli. Mereka menemukan mayat dua anak dari dalam koper yang diberi dari lelang tersebut.
Menurut laman VOA, keluarga ini membeli barang-barang pribadi dan rumah melalui lelang secara online.,
Barang dari hasil penjualan lelang itu lantas sampai ke rumah mereka pekan lalu. Juru bicara polisi Selandia Baru, Inspektur Tofilau Faamanuia, mengatakan, anak-anak di dalam koper itu diperkirakan berusia antara lima dan sepuluh tahun.
Mereka telah meninggal selama beberapa tahun dan koper itu telah disimpan setidaknya tiga hingga empat tahun.
“ Indikasi awal menunjukkan anak-anak itu mungkin telah meninggal selama beberapa tahun sebelum ditemukan minggu lalu. Kami juga meyakini bahwa koper-koper ini telah disimpan selama beberapa tahun,” ungkapnya.
Saat ini polisi telah melakukan prosedur identifikasi resmi, sehingga terkait identitas dari anak-anak itu belum dapat diinformasikan.
Tofilau menambahkan, saat ini mereka akan fokus menyelidiki kronologi yang menyebabkan anak-anak itu berada di koper, juga menghubungi kerabat dekat.
“ Setelah hal ini selesai, prioritas kami adalah menghubungi kerabat terdekat. Kami ingin memastikan kepada masyarakat bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengetahui penyebab kematian kedua anak ini. Termasuk soal di mana, kapan dan bagaimana,” lanjut Tofilau.
Tofilau menegaskan keluarga yang menemukan koper tersebut tidak tahu menahu dengan kematian kedua anak itu. Dan mereka kini berada dalam kondisi tertekan dengan penemuan mayat itu. Ditambahkannya, ini merupakan kasus yang sulit bagi timnya.
Dream - Sebuah rekaman video baru-baru ini menjadi viral di media sosial Thailand. Video itu memperlihatkan momen aneh seorang pria yang membonceng 'manekin', menuruni gunung dengan motor trailnya.
Melalui jalan sempit yang berkelok-kelok, motor trail tersebut menuruni lereng gunung, menerabas tingginya rerumputan di hutan tersebut sambil terguncang-guncang.
Namun, apa yang dikira manekin tersebut ternyata adalah jasad seorang pria yang meninggal ketika mencari tanaman di tengah hutan yang terletak di atas pegunungan.
Adalah dua bersaudara Montree Phiewphong dan Apichart Phiewphong yang berinisiatif membawa jenazah Leuang Chodkasem, warga sebuah desa yang berada di hutan Taman Nasinal Thap Lan.
Dua bersaudara yang sama-sama bertugas sebagai tim SAR itu membonceng jenazah pria 73 tahun tersebut yang meninggal saat memetik buah di hutan di Nakhon Ratchasima, Thailand pada 14 Agustus.
Montree dan Apichart bergiliran mengikat jenazah Leuang di punggung mereka saat berkendara melintasi hutan yang tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat.
Video insiden itu menunjukkan jenazah Leuang dibungkus kain putih dan diikat ke punggung salah satu dua bersaudara itu dengan lakban oranye warna terang saat mereka menuruni gunung dengan motor trail.
Menjelaskan tindakan mereka, Montree mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk membawa jenazah almarhum dari tempat kejadian.
Jalannya terlalu sempit untuk mobil sehingga mereka harus memboncengnya sambil diikat punggung mereka.
Leuang dilaporkan berjalan jauh ke dalam hutan pada 13 Agustus sore untuk mencari beberapa buah myrobalan hitam. Tetapi ditunggu sampai malam, Leuang belum juga pulang ke rumah.
Sebuah regu pencari diluncurkan malam itu untuk mencarinya. Namun usahanya mereka tidak membuahkan hasil hingga jam 2 pagi pada tanggal 14 Agustus.
Baru sekitar pukul 6 pagi, putranya yang putus asa kembali untuk melanjutkan pencarian dan menemukan tubuh ayahnya yang tidak bernyawa di bawah pohon.
Pihak berwenang dipanggil untuk membantu mengambil jasad Leuang tetapi medannya ternyata sulit. Jasad pensiunan itu meninggal berjarak lebih dari 30 menit dari rumah terdekat.
Selain itu, jalan menuju lokasi juga menuruni jalan setapak yang ditumbuhi rumput tinggi dan tidak dapat diakses oleh kendaraan besar.
Montree dan Apichart terpaksa mengendarai motor trail. Secara bergantian mereka membonceng jasad Leuang untuk menghindari kelelahan.
Jenazah Leuang telah dibawa ke Rumah Sakit Wang Nam Khiao, di mana pemeriksaan post-mortem akan dilakukan untuk menentukan penyebab kematiannya.
" Kelihatan aneh bagi orang-orang ketika mereka melihat orang mati di belakang sepeda motor. Kami berdoa semoga arwahnya tenang di alam sana," kata Apichart.
Sumber: DailyStar