Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana Hidrometeorologi

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 5 November 2019 11:00
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana Hidrometeorologi
BMKG meminta masyarakat siap siaga bencana hidrometeorologi.

Dream - Seperti sejumlah wilayah lain di Indonesia, kawasan Jawa Barat juga sudah memasuki musim hujan pada November ini. Warga pun diimbau mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi.

" Ya, awal November sudah musim hujan di Jawa Barat," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya, dikutip dari Liputan6.com, Senin 4 November 2019.

BMKG telah mengeluarkan informasi prakiraan curah hujan bulanan dan prakiraan musim hujan 2019/2020.

Pertama, musim hujan 2019/2020 terdapat peristiwa gangguan cuaca skala global berupa La Nina lemah dari November 2019 hingga Maret 2020. Tapi, kondisi tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap penambahan curah hujan berdasarkan data terkini pada pertengahan September 2019.

Meski begitu, kata Tony, perlu kesiapsiagaan saat puncak musim hujan pada Desember mendatang dan terjadi peningkatan curah hujan kembali di rentang Februari hingga Maret 2020.

1 dari 4 halaman

Wilayah yang Hujan

Sebagai upaya menghadapi peningkatan curah hujan tersebut, Tony mengingatkan pemerintah, melalui BPBD daerah, agar mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.

" Perlu kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, banjir bandang dan gerakan tanah (longsor) terutama pada saat awal awal memasuki musim hujan dan pada puncak musim hujan," tegasnya.

Tony mengatakan, terdapat 38 pola hujan di Jawa Barat. Rinciannya, 36 zona musim dan dua non zona musim. Sifat hujan terdiri dari tiga kriteria, yaitu atas normal, normal, dan bawah normal.

Pada November, sifat hujan atas normal diprakirakan terjadi di Bogor bagian barat dan utara, Depok bagian timur, Sukabumi bagian tengah, Cianjur utara bagian barat, Bekasi utara, Karawang utara, sebagian kecil Purwakarta bagian tengah, Bandung barat bagian utara dan selatan. Adapun sifat hujan normal, diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Barat.

Sedangkan sifat hujan bawah normal diprakirakan terjadi di Bogor selatan bagian barat, Sukabumi utara bagian barat, timur bagian tengah, Kota Bekasi tengah bagian selatan, Karawang tengah, Purwakarta tengah, Cianjur tengah, Bandung tengah dan selatan, Subang selatan, Indramayu selatan, Sumedang barat bagian utara, timur bagian selatan, Garut bagian selatan, Tasikmalaya barat bagian tengah.

Kota Tasikmalaya bagian selatan, Pangandaran barat bagian selatan, Ciamis timur bagian utara, Kuningan tengah, Majalengka utara, serta Cirebon barat dan timur.


Sumber: Liputan6.com/Huyogo Simbolon

2 dari 4 halaman

BMKG: Musim Hujan Berpotensi Terjadi Pada November

Dream - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan di Indonesia terjadi pada November 2019. Saat ini, sejumlah kawasan seperti Sumatera, Kalimantan telah mengalami hujan mulai pertengahan Oktober 2019.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan keterlambatan ini terjadi karena fenomena rendahnya suhu permukaan laut di perairan selatan dan barat Indonesia.

" Sehingga berimplikasi pada kurangnya pembentukan awan di wilayah Indonesia," kata Dwikorita.

Dia memprediksi pada 2020 tidak akan terjadi badai El Nino yang kuat dan berpotensi menimbulkan anomali iklim. Dwikorita juga menyebut potensi curah hujan akan sama dengan kondisi normal.

" Musim kemarau umumnya akan dimulai pada bulan April-Mei hingga Oktober 2020. Sedangkan wilayah di dekat ekuator seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau, musim kemarau pertama akan dimulai pada Februari-Maret 2020," kata Dwikorita.

3 dari 4 halaman

Berlangsung Normal

Sementara itu, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, memprediksi awal musim hujan mundur. Namun begitu, musim hujan akan berjalan normal

" Awal musim hujan 2019-2020 umumnya mundur. Musim hujan 2019-2020 berlangsung normal sesuai klimatologisnya," kata Miming dilaporkan Merdeka.com.

Miming mengatakan puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2020. Tetapi dia mengingatkn potensi cuaca ekstrem perlu diwaspadai karena diprediksi memunculkan angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

" Perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada periode transisi musim) pada November-Desember 2019," ujar dia.

4 dari 4 halaman

Viral! Suhu Panas Ekstrem Selama Tiga Hari, BMKG: Hoaks!

Dream - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan beredarnya pesan singkat yang menyebut suhu panas mencapai 45 derajat celcius itu adalah informasi hoaks.

" Tidak benar atau hoaks," ujar Kepala Bidang Meteorologi BMKG, R Mulyono Rahadi Prabowo kepada Dream, Rabu, 23 Oktober 2019

Dalam pesan itu menyebut, akan terjadi suhu panas yang melanda wilayah Indonesia hingga 45 derajat Celcius selama tiga hari ke depan.

Pesan itu juga menyebut, panas ekstrem juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan sel otak.

BMKG

Berikut pesan hoaks yang beredar.

Assalamualaikum untuk kawan-kawan semua,.. mulai besok sampai 3 hari ke depan di harapkan kurangi aktifitas di luar rumah karena cuaca panas extreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya Bro... Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah di daerah :
Jakarta 38°C
Depok 38°C
Serang Banten 44°C
Bekasi 38°C
Tangerang 44°C
Jogjakarta 40°C
Malang 44°C
Solo 45°C
Madiun 39°C
Magelang 39°C
Purworejo 40°C
Madura 42°C
Bali 45°C
Lombok 43°C
Riau 45°C
Pekanbaru 45°C
Batam 42°C
Makassar 43°C
Pare-pare dan bone 40°C
Papua Nugini, nyaris mendekati 50°C

Daerah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA.

Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak.

Beri Komentar