Kapan Calon Vaksin Covid-19 dari Bio Farma Bisa Digunakan?

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 24 Juli 2020 10:01
Kapan Calon Vaksin Covid-19 dari Bio Farma Bisa Digunakan?
Bio Farma ditunjuk pemerintah untuk menjalani uji klinis calon vaksin Covid-19 dari China. Kapan vaksin dipastikan berhasil dan bisa digunakan masyarakat?

Dream - PT Bio Farma (Persero) menyatakan pengujian klinis tahap 3 terhadap calon vaksin produksi Sinovac Biotech membutuhkan waktu setidaknya 6 bulan. Rentang waktu yang dibutuhkan tidak bisa kurang dari yang ditetapkan.

Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, mengatakan enam bulan merupakan waktu optimal pelaksanaan uji klinis secara scientific. Dalam rentang waktu tersebut reaksi vaksin dapat terlihat.

" Untuk uji klinis ini kita kan harus memenuhi standar regulasi maupun secara validity fact, ada masa inkubasi yang tidak bisa kita tawar," ujar Iwan dikutip dari Merdeka.com.

 

1 dari 2 halaman

Iwan menjelaskan saat uji klinis, relawan akan disuntik calon vaksin sebanyak dua kali dalam rentang waktu yang berbeda. Yaitu pada hari pertama dan 14 hari setelah penyuntikan pertama.

Setelah disuntik, relawan dipantau oleh tim yang uji klinis. Tim akan memeriksa efek samping dari penyuntikan vaksin tersebut secara berkala hingga enam bulan lamanya.

" Setelah enam bulan kita lihat lagi kandungan antibodinya. Kalau memang berhasil, kita bisa gunakan vaksin tersebut," kata Iwan.

 

2 dari 2 halaman

Pernyataan Iwan ini sekaligus menjawab permintaan Presiden Joko Widodo terkait lama pelaksanaan uji klinis. Dalam pertemuan dengan tim uji klinis di Istana Negara pada Selasa, 21 Juli 2020, Jokowi meminta uji klinis dilakukan paling lama 3 bulan.

Calon vaksin Covid-19 dari Sinovac yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 2.400 dosis. Sedangkan uji klinis terhadap calon vaksin tersebut dilakukan di Bandung melibatkan relawan sebanyak 1.620 orang dengan rentang usia 18-59 tahun.

" Itu kita akan melakukan uji klinis terhadap 1.620 subjek (relawan). Jadi subjek ini nanti mendapat suntikan vaksin ya, bukan virus," kata Iwan.

Sumber: Merdeka.com/Rifa Yusya Adilah.

Beri Komentar